XV :: Lebih gemoy🌿

1.5K 264 213
                                    

Cuman mau bilang, jas jus lemon dicampur susu kental manis itu rasanya nggak enak.

Cuman mau bilang, jas jus lemon dicampur susu kental manis itu rasanya nggak enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh!

Bogeman mentah mendarat ke pipi Alan, membuat lelaki itu mundur beberapa langkah. "Maksud lo apa?" tanyanya sambil memegang pipi kanannya yang terasa kebas.

Abian tersenyum sinis. "Baru gue tinggal beberapa hari, lo udah berulah aja. Mana janji lo yang katanya bakalan bikin Alma selalu bahagia?" Ia memandang Alan nyalang. "Kalo lo nggak bisa bikin dia bahagia, balikin aja ke gue."

"Jangan harap, bangsat!" Alan balas menendang perut Abian, alhasil laki-laki itu tersungkur di atas lapangan basket. "Itu cuman salah paham."

"Salah paham?" Abian menyeringai, perlahan bangkit seraya memegang perutnya yang benar-benar terasa nyeri, Alan menendangnya tidak main-main. "Atau ... lo emang bajingan? Nggak cukup sama satu cewek."

Alan mendongak, menatap Abian yang sedikit lebih tinggi darinya. "Nggak usah sok paling suci lo. Lo juga ngerebut Alma dari gue."

"Ck! Gue koreksi, bukan ngerebut ... tapi lo yang ngasih ke gue."

Alan mengetatkan rahangnya, menarik kerah Abian mendekat. "Kalo dulu lo nggak suka sama Alma, gue nggak akan nitipin dia ke lo." Ia melepaskan cekalannya. "Dengan berbaik hati gue kasih lo kesempatan biar dia bisa suka sama lo. Tiga tahun ... tapi lo gagal karena emang takdirnya Alma sama gue, bukan sama lo."

Abian mengepalkan kedua tangannya erat. "Dari dulu, dari dulu gue selalu ada buat Alma pas lo ngecewain dia. KENAPA ALMA NGGAK BISA SUKA SAMA GUE? ANJING!" Ia menendang lutut Alan.

Alan terjerembap lalu terkekeh. "Pada dasarnya yang ngambil milik orang lain nggak akan bertahan lama."

"Bangsat!" Abian menginjak perut Alan sampai laki-laki itu terbatuk. "Gue nggak peduli sama penyakit lo yang gue mau Alma bisa sama gue."

Alan meringis, napasnya terasa sesak. "Dasar sahabat nggak tau diri lo. Air tuba dibalas air susu."

"Kebalik, goblok!"

🌿🌿🌿

"Kenapa setelah huruf M itu huruf N?"

Alma mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya. "Napo?"¹

Renata berdeham sebentar. "Karena yang manis akhirnya ninggalin."

Alma mendengus, mengunyah batagor---yang ia beli dari stan kantin Mang Ujang sekitar lima menit yang lalu---dengan cepat. "Lo nyindir gue, Ren?"

"Kalo lo ngerasa, ya ... alhamdulillah," sahut Renata sambil mengecap permen-rasa asam-yang ia emut di dalam mulutnya. "Lo tau nggak?"

"Opo neh?"²

Renata mengunyah permennya, menimbulkan suara retakan. "Yang bikin Indonesia nggak maju-maju itu sebenarnya ... karena rakyatnya yang gamon, contohnya lo," ujarnya seraya menelan permen yang belum halus sepenuhnya. "Masa lalu dipikirin mulu, kapan mau mikirin masa depan?"

Dihantui Mas Mantan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang