X :: Alan meninggoy?🌿

2.3K 372 188
                                    

KALO ADA TYPO TANDAIN AJA, SOALNYA PART INI NGGAK AKU BACA ULANG. TERLALU MALAS, LAGI CEPET² JUGA MAU GORENG CIRENG DULU^^

"Permisi!" Alma berseru seraya mengetuk pelan pintu MIPA 5-kelas Alan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Permisi!" Alma berseru seraya mengetuk pelan pintu MIPA 5-kelas Alan. Di sampingnya berdiri Renata yang tengah mengedarkan pandangannya ke arah koridor, ketika jam istirahat pasti banyak murid berlalu lalang di sana dengan berbagai aktivitas yang mereka lakukan Contohnya seperti, apel sama doi.

Seorang gadis dengan rambut yang terkuncir rapi serta kacamata baca yang bertengger di pangkal hidungnya beranjak dari duduknya, sebelum itu ia menutup wadah bekalnya yang berisi nasi goreng. Perempuan itu berada di meja paling depan di samping pintu masuk, ia terlihat menghampiri Renata dan Alma. "Cari siapa, ya?"

Alma tersenyum ramah, dibalas senyuman tipis oleh gadis itu. "Alan, hari ini dia masuk, kan?"

Gadis itu menggeleng. "Alan udah meninggal."

Senyuman Alma memudar. "Meninggoy?" cicitnya.

Renata meyikut lengan Alma keras, sampai membuat si empu-nya mengaduh. "Meninggal, bukan meninggoy. Tolong jangan rusak suasana."

Alma mendengus. "Ck! Iya-iya," jawabnya. Ia kembali menatap gadis dengan kacamata berbentuk bulat itu. "Meninggal?"

Perempuan berkacamata itu mengangguk.

Alma membekap mulutnya sendiri yang menganga lebar, jantungnya mencelos. Kakinya terasa lemas, tidak kuat menopang tubuhnya. Ia meraba-raba sekitarnya mencari pegangan. Saat ini Alma telah terduduk di lantai dengan pandangan kosong, otaknya seakan masih mencerna tiga kata itu. Lidahnya kelu, tidak mampu berucap barang bertanya kenapa? Semua memori tentang Alan terus berputar di pikirannya. Nek Alan wes ora enek, terus aku muleh karo sopo? Opo maneh iki Mas Juna jek repot ngurusi kuliah e. Mosok bareng Abian? Cih! Ora sudi, batinnya.¹

Sesaat kemudian ia menangis keras, meraung seperti orang kesetanan. Memukul segala sisi dengan kedua tangannya untuk melampiaskan seberapa kecewanya ia pada takdir. Renata ikut berjongkok seraya mengelus bahu Alma menguatkan.

Berniat untuk mengembalikan hoodie milik Alan ke kelasnya. Alih-alih bertemu dengan Alan, gadis yang berstatus mantan kekasih Alan itu malah mendapat berita yang benar-benar buruk di pagi hari menjelang siang yang sedikit mendung ini.

Renata berdiri, menatap perempuan yang ia ketahui namanya adalah Feli. "Kalo emang meninggal, kok kelas lo nggak takziah? Terus kenapa berita duka ini nggak diumumin di speaker?"

"Anak-anak kelas mau takziah tapi nggak dibolehin sama wali kelas. Terus katanya berita kematiannya Alan harus dirahasiain."

Renata mengernyit, merasa janggal dengan apa yang diucapkan Feli. "Kenapa emangnya?"

Dihantui Mas Mantan [END]Where stories live. Discover now