III :: PULBAR🌿

5.3K 793 349
                                    

⚠️WARNING⚠️

Peringatan ini ditunjukkan kepada silent readers, diharapkan untuk vote sebelum membaca. Sekian dan terima kasih💕

Setelah drama per-pingsanan yang dilakoni oleh Alma, membuatnya malu setengah hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah drama per-pingsanan yang dilakoni oleh Alma, membuatnya malu setengah hidup. "Ren, yok opo ki? Aku isin lho, engko dikiro durung iso move on."¹ Sejak 15 menit yang lalu pertanyaan yang Alma lontarkan masih sama.

"Ora piye-piye,"² jawab Renata cuek.

Alma sedikit terkejut mendengar jawaban Renata yang menggunakan bahasa Jawa, serta logatnya yang agak aneh terdengar di telinganya. "Lo bisa bahasa Jawa, Ren?"

Renata menggeleng. "Cuman itu aja yang bisa."

Alma mengangguk, melupakan sejenak masalah hidupnya yang rumit seputar mantan. Bertepatan dengan Alan yang memasuki UKS seraya membawa 3 botol minuman yang dilapisi kemasan berwarna oren dengan gambar jeruk untuk mereka bertiga.

Alan menyerahkan sebotol minuman pada Renata. "Makasih!" Renata tersenyum kecil sembari menggenggam minuman pemberian Alan dengan tangan kanannya.

Perhatian Alan beralih pada gadis yang sedang duduk selonjor di brankar UKS menatapnya dengan tatapan polos, sepolos pantat bayi. "Nih, buat lo!" Alan menyodorkan sebotol minuman yang lain pada Alma.

Alma mengerjap pelan. "Anda siapa?"

Alan cengo, sedangkan Renata memutar bola matanya malas. Sahabatnya ini-sangat pintar bersandiwara.

Alan menarik kembali tangannya, menatap Alma saksama. "Lo lupa sama gue, Al?"

"Maaf, saya tidak mengenali Anda. Saya sedang anemia."

Alan mengernyitkan keningnya samar. "Anemia? Emang anemia bisa hilang ingatan, ya?"

"Bisa," jawab Alma cepat.

Renata mendudukkan dirinya di kursi yang terletak bersebrangan dengan brankar Alma, difungsikan untuk kursi tunggu. Lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, ia tengah menikmati drama gratisan yang sedang diperankan oleh sahabatnya.

Alan mengetuk dagunya pelan lalu menyunggingkan senyumnya. "Amnesia maksudnya?"

"Iya, itu maksudnya. Amnesia." Alma menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal.

Renata membuka tutup minuman berkemasan oren dengan bulir jeruk asli di dalamnya lalu meneguknya hingga sisa 3/4. Berdehem pelan, menetralkan suaranya yang agak serak. "Lan, biasana jalma amnesia tiasa emut deui nalika anjeunna nabrak sirah kana tembok atanapi naon wae anu heuras."³

Alan mengangguk patuh, sedangkan Alma sudah diliputi perasaan was-was. Perasaan gue nggak enak nih, batinnya.

Alan meletakkan kedua botol minuman ke meja di samping brankar Alma. Setelah itu, pandangannya tertuju pada Alma, ia meletakkan kedua tangannya di kedua sisi kepala Alma.

Dihantui Mas Mantan [END]Where stories live. Discover now