IX :: Korban ghosting🌿

2.1K 377 163
                                    

"Ren, piye, iki?"¹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ren, piye, iki?"¹

Hari ini tepat satu minggu setelah acara cari jodoh ala-ala. Sikap Alan pada Alma? Tetap acuh seperti yang terakhir kali.

Mereka berdua tengah duduk berdua di kelas yang masih sepi. Udara dingin yang berembus pagi ini dampak dari hujan deras yang menyelimuti Bandung semalam, membuat sebagian murid terlalu malas untuk berangkat pagi.

Ruangan kelas ini hanya diisi oleh Alma dan Renata, serta dua murid lainnya yang fokus membaca buku pelajaran a.k.a murid teladan, dengan kacamata minus yang bertengger di pangkal hidung.

Renata berdecak kesal. "Kan gue udah bilang. Jangan deket sama dia, lo tetep ngeyel. Gini, kan jadinya."

Alma mendengus keras, masih setia memandang nanar ponselnya yang menampilkan room chat dengan seseorang. "Masa dua hari yang lalu Daniel chat gue cuman pas malem, aja. Terus kemarin sampai sekarang malah nggak ada kabar."

Renata menarik napas dalam mencoba sabar untuk menghadapi kelakuan Alma. Kemudian, ia memandang kesal perempuan yang duduk di samping kananya dan sayangnya adalah sahabatnya sendiri. "Tinggal chat duluan aja, sih. Apa susahnya?"

Alma mendelik. "Gengsi lah, Ren."

"Ini nih jawaban kenapa tukang koran itu kebanyakan cowok," ujar Renata sambil menyelipkan anak rambut yang mengganggu pandangannya ke belakang telinga.

"Kenapa kenapa?"

"Karena cewek gengsi ngasih kabar duluan."

Alma mengerjap lalu terkekeh. "Iya, anjir! Gue baru sadar," ungkapnya. Alma tampak berpikir sebentar, lalu menolehkan kepalanya ke arah Renata. "Apa gue cuman temen gabutnya Daniel, ya?"

"Iya," jawab Renata cepat disertai anggukan kepala.

Tatapan Alma memelas, selepasnya ia menendang kaki meja pelan. Gadis itu menyandarkan salah satu bahunya ke tembok, serta pipi kanannya yang juga menempel pada dinding keramik. Dingin. "Tapi gue udah terlanjur baper, Ren."

Lagi-lagi Renata berdecak kesal, tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya. "Dia ngetiknya pakai jari, lah lo kenapa balesnya pakai hati?"

Alma tertegun. Bener juga, anjir! "Kenapa gue balesnya pakai hati, ya?" Alma menggigit gemas kain bagian lengan hoodie milik Alan yang belum sempat ia kembalikan. Hoodie berwarna hitam dengan sablon besar bertuliskan 'FVCK' membungkus tubuhnya, sedikit menghalau hawa dingin yang menusuk. Ia jadi ngenes sendiri memikirkan perjalanan cintanya. "Gini amat hidup gue, ya? Jadi korban ghosting, mantan udah ada yang baru. Eh ..., MANTAN!" serunya histeris lalu menoleh ke arah Renata yang tengah menyumpal telinganya dengan sepasang earphone. Tanpa sungkan Alma kontan menggoyangkan bahu Renata kencang.

Membuat si empunya sontak menoleh seraya menukikkan kedua alisnya pertanda kesal. "Apa, sih?" Renata menepis tangan Alma yang masih berada di bahunya, lalu melepaskan salah satu earphone miliknya yang menyumbat telinga kanannya dan meletakkan benda itu di meja kayu ala bangku sekolah pada umunya.

Dihantui Mas Mantan [END]Where stories live. Discover now