Bab 42 : Sahabat

1K 118 0
                                    

"Woy!"

Mita, Nina, dan Asya tersentak kaget begitu mendengar teriakan sahabat mereka yang sedang mengandung itu.

"Astaga, El… bisa nggak sih Lo santai aja kalau manggil?" ujar Mita kesal

"Nggak bisa" jawab Ella lalu duduk di kursinya

"Kalian kenapa ngelamun?" tanyanya kemudian

Karena ketika ia datang, ketiga sahabatnya itu hanya diam melamun di kursinya masing-masing.

"Kita bertiga bingung" kata Nina

"Bingung kenapa?"

"Kita bingung mau lanjut kuliah dimana?" jawab Asya

Ella hanya tersenyum tipis mendengar itu. Sejujurnya, dia ingin selalu bersama dengan ketiga sahabatnya saat menuntut ilmu, tapi dia juga tidak mungkin meminta mereka untuk menunggunya.

"Menurut Lo enakan lanjut dimana?" tanya Mita pada Ella

"Ya terserah kalian, kan kalian yang kuliah" kata Ella

"Mana ada? Yang kuliah kan kita berempat" sahut Nina

"Nah betul tuh" kata Mita

"Kalian kan tau kalau gu--"

"Ya makanya kita kuliahnya tahun depan, tapi bikin rencananya dari sekarang" potong Asya

"Apa?" tanya Ella

"Tahun depan kita kuliah bareng, El. Masa' kurang jelas sih?" ujar Nina

"Kenapa tahun depan? Kalian kan bisa--"

"Lo pikir kita sahabat apaan yang ngebiarin sahabatnya jadi Adek tingkat?" ketus Mita

"Tapi kan--"

"Ella, Lo tau gimana keras kepalanya kita. Jadi Lo nggak usah ngebantah!" peringat Nina sambil menunjuk wajah Ella dengan jari telunjuknya

"Makasih ya? Kalian emang sahabat terbaik gue" kata Ella terharu

"Uuu… pasti dong, sayang" kata Mita lalu memeluk Ella, diikuti oleh Nina dan Asya yang juga ikut bergabung

"Woy lepas! Sesak nih" ronta Ella saat ketiga temannya memeluknya terlalu erat

*#*

"Lo jadi kuliah kapan, Zi?" tanya Brian saat Zion baru saja meletakkan tas di kursinya

"Tahun ini" jawab Zion

"Si Ella ngizinin?" tanya Keano

"Malah dia yang nyuruh gue kuliah tahun ini" kata Zion

"Kapan dia nyuruh Lo gitu?" tanya Aldo ikut-ikutan

"Semalem"

"So, kita kuliah dimana nanti?" tanya Brian

"Gue yang deket-deket sini aja" jawab Zion

"Ye… dasar suami yang nggak mau jauh dari istrinya" cibir Aldo

"Ella lagi hamil, bego! Kalau nanti gue lagi di kampus terus dia kenapa-napa gimana? Kalau kampusnya deket kan bisa secepatnya pulang, lah kalau jauh? Pikir dong" Zion menoyor kepala Aldo kesal

"Nggak usah noyor juga dong!" protesnya

*#*

"El, Lo nggak bawa bekal?" tanya Mita pada Ella

Karena sejak beberapa Minggu yang lalu, Ella selalu membawa bekal dari rumah atas paksaan Zion karena tidak ingin perempuan itu memakan sembarang makanan di kantin.

My RapunzelOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz