1 -U N O

98.5K 7.6K 2.5K
                                    

Na Jaemin, seorang primadona yang menjadi salah satu omega yang paling diidamkan oleh para Alpha maupun Beta disekolahnya dan diluar sekolah. Parasnya yang cantik dengan mata bulat lucu serta iris coklat yang berbinar indah, hidung mancungnya serta bibir ranumnya yang membuat para Alpha ingin mencicipi bibir itu.

Pesona Jaemin tidak main-main. Lelaki manis itu mampu membuat hampir seluruh Alpha disekolahnya bertekuk lutut padanya. Namun perangainya yang angkuh membuat para Alpha berfikir dua kali sebelum mendekati omega manis itu.

Karena Jaemin tidak akan segan menolak dan melontarkan kalimat pedas kepada Alpha yang mendekatinya. Sungguh, dia tidak tertarik. Sampai saat ini belum ada satupun Alpha yang mampu menarik perhatiannya.

Helaan nafas kembali lolos dari hidung bangirnya, ia mengaduk makanannya tanpa minat. Ia sedang menunggu sahabatnya yang pergi entah kemana. Namun Jaemin meyakini satu hal jika sahabatnya itu sedang bersama kekasihnya.

Suara gaduh dari belakangnya menginterupsi lamunannya. Pandangannya beralih ke sumber suara. Dimana ada seorang lelaki yang tengah menjadi sasaran bully disana.

Jaemin tau betul siapa sosok lelaki yang kini bersimpuh diatas lantai dan memunguti makan siangnya yang berserakan dilantai. Menunduk dalam dan berusaha mengabaikan caci maki dari tiga orang Alpha yang tengah merundungnya.

Lelaki itu Lee Jeno, teman sekelasnya. Seorang Alpha yang kerap kali ditindas karena penampilannya yang menjijikan. Bahkan Jaemin merasa geli melihatnya. Seragamnya terpasang rapih tanpa cela sedikitpun. Surai hitamnya disisir rapih dengan helaian poni yang menutupi keningnya dan hampir menutupi mata. Oh, jangan lupakan kacamata tebal yang membingkai wajahnya.

Selain penampilannya yang nerd, Jeno sangatlah lemah jika dibandingkan dengan Alpha lainnya meskipun proporsi tubuhnya besar dan terlihat gagah.

"Hey, Lee Jeno. Apa matamu tidak berfungsi dengan baik?" Tanya salah satu Alpha yang menindas Jeno, satu pukulan mengenai belakang kepala Jeno cukup keras. Lelaki itu meringis perlahan kemudian bangkit setelah membereskan kekacauan yang dibuat oleh tiga lelaki didepannya.

Membenarkan letak kacamatanya, Jeno menunduk dalam, tidak memiliki keberanian untuk menatap kearah ketiga Alpha itu. Lalu Jeno berusaha pergi, namun langkahnya terhenti saat salah satu dari mereka menahan lengannya.

"Mau kemana kau?" Tanyanya, "tidakkah kau harus meminta maaf karena telah mengotori sepatu kami?"

"T-tapi kalian yang sengaja menabrakku."

Tawa ketiga lelaki itu meledak, kini seluruh pasang mata yang berada dikantin itu tertuju pada Jeno. Berbagai macam tatapan dilayangkan untuk lelaki Lee itu. Sungguh malang nasib Jeno, karena Alpha culun itu sering kali menjadi sasaran bully.

"Kau menuduh kami yang menabrakmu? Cepat minta maaf atau aku akan mematahkan lehermu." Tubuh Jeno menegang mendengar ucapan penuh nada ancaman yang ditujukan padanya.

Kedua tangannya mengepal disisi tubuhnya, "m-maafkan aku, Lucas."

Wong Lucas adalah Elder, dia adalah Alpha yang paling disegani, tidak ada satupun siswa maupun guru yang berani membantahnya. Itulah kenapa ia menjadi sosok semena-mena yang suka menindas siswa lemah.

"Kau tau kan, jika permintaan maaf saja tidak cukup bagiku?"

"L-lalu apa yang harus aku lakukan?"

Lucas tersenyum miring, "jilat sepatuku. Bersihkan noda makanan yang tertempel disana."

Jeno terkesiap. Begitupula para siswa yang berada di kantin, terkejut mendengar ucapan Lucas. Berbeda dengan Jaemin yang tersenyum lebar mendengarnya. Oh, pertunjukkan didepannya sangat menarik!

Nerd Alpha | NOMIN Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon