9 -N U E V E

48.7K 6.4K 1.9K
                                    

Taeyong meregangkan punggungnya yang kaku begitu memasuki apartemen mereka. Berjam-jam dimobil membuat otot-ototnya menjadi kaku. Sedangkan Jaehyun hanya terkekeh melihat suami cantiknya yang terlihat sangat kelelahan.

"Lelah sekali, hm?"

Taeyong mendengus, "rasanya punggungku sangat kaku setelah 4 jam berada didalam mobil."

"Hahaha, tapi kau tidak pernah mengeluh jika aku menyetubuhimu hingga pagi."

"Itu lain cerita." Jawab Taeyong asal, lalu keduanya tertawa bersama. Namun kening Jaehyun mengkerut dalam ketika ia mengendus aroma aneh yang melingkupi seluruh apartemen. Aroma feromon yang bercampur dengan aroma seks yang begitu pekat sangat mengganggunya.

Jantungnya bertalu cepat, begitupun Taeyong yang mulai menyadari adanya keanehan. Lantas ia berbalik kearah Jaehyun yang tak kalah terkejutnya.

Sebuah tas yang tergeletak diatas sofa dan pecahan gelas yang berserakkan dilantai membuat keduanya semakin resah. Tanpa menunggu lama lagi, Jaehyun melangkah lebar menuju kamar adik sepupunya dengan Taeyong mengekor dibelakangnya.

Aroma itu semakin pekat saat Jaehyun berada didepan pintu kamar Jeno. Dengan gemetar, tangannya terulur meraih knop pintu dan membuka pintu kayu itu perlahan.

Rasanya jantung Jaehyun jatuh ke lantai begitu mendapati adik sepupunya tengah terlelap dengan seorang lelaki manis yang berada didekapannya didalam selimut yang sama tanpa sehelai benangpun.

Taeyong membekap mulutnya tanpa sadar, "i-ini bukan pertanda buruk kan?" bisiknya tergagap.

"Aku bahagia melihat Jeno menemukan mate nya. Tapi disatu sisi, aku takut jika akhirnya Queen Omega datang ditengah-tengah mereka. Atau lebih parahnya lagi.." Jaehyun menelan ludahnya susah payah, "..mereka."

"Hah?! Bukankah selama ini Jeno sudah aman?!" Taeyong tidak dapat menahan keterkejutannya lagi.

Jaehyun menutup pintu kamar Jeno perlahan lalu bersandar pada dinding, kelopak matanya terpejam, ia menghela nafas berat, "Jeno aman karena dia mengonsumsi pil itu. Sekarang dia sudah melakukan mating, identitasnya tidak bisa kita sembunyikan lagi walau harus meminum pil itu ratusan kali."
.
.
.
.
Jaemin tidak pernah merasa secanggung ini sebelumnya. Ia sedari tadi menunduk dalam selama sesi makan malamnya bersama kakak sepupu Jeno beserta suaminya.

"Jaemin? Kau tidak suka lauknya?" Refleks Jaemin mendongak dan menggeleng keras begitu mendengar pertanyaan lelaki cantik yang ia ketahui bernama Taeyong yang merupakan suami kakak sepupu matenya. "Ti-tidak! Aku suka.. ya aku suka.."

Jaehyun terbahak, "apa kau merasa canggung kepada kami?" Jaehyun menyempatkan melirik kearah Jeno yang mulai menyuapkan sesendok nasi perlahan ke dalam mulutnya, "setelah kalian melakukan 'itu'?"

Jeno sontak menyemburkan nasi didalam mulutnya begitu mendengar pertanyaan Jaehyun yang ambigu.

"Lee Jeno! Astaga kau jorok sekali." Gerutu Taeyong kesal. Untung saja semburan nasi Jeno tidak mengenai Jaehyun ataupun hidangan makanan didepannya.

Lelaki Lee itu meraih segelas air dan menenggaknya cepat, "m-maaf kak." Ujarnya setelah menghabiskan segelas air hingga tandas.

Jaehyun mengulas senyum tipis, "Jeno," panggilnya. Sedangkan sang pemilik nama yang tengah membersihkan bibirnya pun mendongak dan menatap kearah sang kakak sepupu.

"Iya, kak?"

"Sekarang kau dan Jaemin adalah sepasang mate." Jaemin mendadak grogi mendengarnya, fakta bahwa ia dan Jeno kini telah terikat membuat jantungnya berdebar tidak karuan. "Jadi, kalian harus saling menjaga satu sama lain. Terutama kau Jeno, kau harus menjaga Jaemin dengan nyawamu." Lanjut Jaehyun serius.

Nerd Alpha | NOMIN Where stories live. Discover now