15 -Q U I N C E

27K 3.9K 1.8K
                                    

jangan lupa baca note dibawah:)

Akhir pekan telah berakhir, setelah puas bermain di taman bermain bersama kekasihnya dan juga Mark dan Haechan, hari ini Jeno kembali pada rutinitasnya; bangun pagi, mandi, sarapan kemudian pergi menjemput kekasihnya untuk berangkat bersama.

Kini Jeno, bersama Jaehyun dan Taeyong yang sudah mulai tinggal di apartemen tengah menikmati sarapan bersama tanpa ada percakapan sedikitpun, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang mengisi kesunyian di ruang makan itu.

"Kak Jae, aku pinjam mobilmu lagi hari ini." Ujar Jeno setelah menyelesaikan sesi sarapannya.

Jaehyun melirik Jeno sekilas, ia menengguk habis kopi paginya kemudian meletakkan cangkirnya diatas meja, "kau tinggal memilih mobilmu sendiri di mansion Jung, Jen. Kenapa harus meminjam mobilku terus-terusan?" Tanya Jaehyun heran.

Jeno mengusap tengkuknya dan tersenyum polos, "hehe, maaf. Ini terakhir aku meminjam mobilmu, kak. Besok aku akan memakai mobil milik keluarga Jung."

"Milikmu juga." Koreksi pria Jung itu cepat. "Kunci mobilku ada ditempat biasa. Aku akan menggunakan mobil satunya." Jaehyun bangkit kemudian merapikan jasnya sebelum mendekat kearah Taeyong, "aku berangkat dulu ya, sayang." Jaehyun sedikit merendahkan tubuh untuk mencuri kecupan di bibir Taeyong kemudian mencium kening Omeganya lama, tak lupa mengusak sayang surai lembut suami cantiknya itu.

Taeyong mengulas senyum lalu mengusap lengan Jaehyun pelan, "iya, hati-hati."

Setelah Jaehyun berlalu dari ruang makan tersebut, Jeno pun lantas merapihkan seragamnya dan ikut bangkit, "kak Taeyong, aku duluan ya. Jaga dirimu."

"Iya Jeno, kau juga hati-hati."

Jeno berjalan sedikit cepat menuju mobil milik Jaehyun yang terparkir di basement gedung apartemen tempat mereka tinggal. Masuk ke kursi kemudi, ia segera memasang seatbeltnya dan menancap gas perlahan meninggalkan area basement.

Membelah jalanan Seoul di pagi hari dengan kecepatan sedang, Jeno menumpukan sikunya dipintu mobil sedangkan sebelah tangannya tetap memegang kemudi. Ia menggigit pelan kuku-kuku jarinya, tatapannya masih fokus ke jalanan didepannya. Namun dikepalanya masih sedikit memikirkan tentang feromon Strawberry yang akhir-akhir ini mengganggunya.

Sebenarnya milik siapa feromon itu?

Gerbang besar mansion milik keluarga Na itu terbuka setelah Jeno menekan klaksonnya berkali-kali. Lelaki tampan itu melajukan mobilnya memasuki pekarangan mansion keluarga Na itu dan memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu utama.

Belum sempat Jeno melepas seatbeltnya, sosok Jaemin sudah lebih dulu keluar dan berlari kecil menghampiri mobil Jeno dan segera masuk ke dalam mobil.

"Pagi, Jenooo!" Sapanya ceria.

Jeno tersenyum kecil, ia sedikit memiringkan tubuhnya menghadap kearah kekasih manisnya, "kau terlihat senang sekali hari ini, mood mu sedang bagus?" Tanyanya, ia mengulurkan tangan untuk mengusap pipi Jaemin lembut dengan ibu jarinya.

Jaemin mengangguk cepat, "mood ku sangat bagus karena kekasihku menjemputku pagi ini hahahaha." Jawabnya lantas tertawa pelan. Jeno terkekeh dan mengusap helaian rambut Jaemin gemas, "kau sangat menggemaskan. Kalau begitu sekarang kita berangkat ya."

Belum sempat Jeno menyentuh perseneling mobilnya, tangannya lebih dulu ditahan oleh kelinci manis disebelahnya. "Ada apa?"

"Kau belum memberiku morning kiss." Sungutnya, kemudian bibirnya mengerucut lucu. Membuat Jeno merasa tidak tahan dan langsung mencium bibir ranum itu kilat. Tak lupa memberikan beberapa lumatan lembut dan menyesap bibir Jaemin yang terasa sangat manis baginya.

Nerd Alpha | NOMIN Where stories live. Discover now