27 - V E I N T I S I E T E

14.9K 2K 172
                                    

"Bagaimana perkembangan Jeno?" Tanya tuan Lee sambil menikmati teh favoritnya di ruang kerjanya malam itu. Choi, sang tangan kanan, yang berdiri di sisi kanan meja kerjanya pun menjawab, "dia sudah lebih stabil dan sudah bisa mengendalikan kekuatannya, tuan. Perkembangan yang sangat pesat mengingat segel Jeno baru dibuka 2 minggu yang lalu."

Tercetak seulas senyum puas begitu tuan Lee mendengarnya, ia meletakkan cangkirnya diatas meja, menyandarkan punggungnya pada punggung kursi dan sedikit mendongak untuk menatap orang kepercayaannya, "dia tidak curiga, kan?"

Choi menggeleng singkat sebagai jawaban, "tidak, tuan. Jeno sama sekali tidak curiga dan tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan selama ini. Tapi..." Choi menggantung perkataannya yang membuat tuan Lee mengangkat sebelah alisnya penasaran.

"Tapi?"

"Soal Mark. Dia masih terus saja menghasut Jeno untuk kembali pada Jung. Sudah jelas jika Mark tau soal rencana anda, tuan."

Tuan Lee tertawa pelan, "sudah ku duga cepat atau lambat dia akan mengetahuinya."

"Lalu, apa yang akan anda lakukan?"

Pria berumur lebih dari separuh abad itu menatap Choi penuh arti, "jika dia terus mengganggu dan ingin menggagalkan rencanaku, aku akan menyingkirkannya walaupun dia adalah cucuku." Ujarnya, dia tidak peduli. Toh, bukan baru ini dia menyingkirkan darah dagingnya sendiri. Dua puteranya ia korbankan demi mencapai tujuannya. Dan untuk melakukan hal yang sama pada cucu pertamanya bukanlah masalah besar untuknya.

"Tapi, Jeno akan curiga padaku jika aku melenyapkan Mark. Jadi kita harus membuatnya diam dan terus meyakinkan Jeno agar dia tetap berpihak pada kita."

"Saya akan terus mengawasi mereka berdua, tuan."

Tuan Lee tersenyum lebar, ia sangat menyukai kinerja Choi yang selama ini tidak pernah mengecewakannya, "bagus. Hanya tinggal menyingkirkan keluarga Jung dan Na, kita bisa mengendalikan Jeno sepenuhnya." Ujarnya, kemudian ia teringat sesuatu, "lalu, Jaemin? Benar jika dia adalah Queen, bukan?"

Choi mengangguk sesekali, "benar, tuan. Sesuai prediksi kita, Jaemin memanglah Queen. Beberapa orang suruhanku sudah mengamati kediaman keluarga Na selama beberapa hari. Dan memang benar, feromon milik Jaemin memancing banyak Alpha untuk mendekat. Mereka juga merasakan aura sang Queen yang sangat kuat."

"Ternyata benar dugaanku, malam sebelum kecelakaan itu. Donghae bertemu dengan putera bungsu Siwon. Aku sempat curiga, tapi ternyata Jaemin saat itu tidak menunjukkan bahwa dirinya adalah Queen. Dan rupanya Donghae juga sengaja menutupi identitas Jaemin." Tuan Lee terus berujar sedangkan Choi hanya diam dan menyimak dengan seksama.

"Tapi kebodohan mereka hanyalah satu, menitipkan Jeno pada Yunho. Harusnya mereka membawa Jeno pergi jauh dari sini dan tidak kembali," Ia tertawa sumbang, "dan ketika aku kembali melihatnya saat Jeno berusia 15 tahun. Aku sudah menyadarinya, kemiripannya dengan Donghae tidak bisa membohongi penglihatanku."

"Anda benar, tuan. Jeno sangat mirip dengan mendiang ayahnya. Jika aku melihat Jeno, rasanya seperti aku melihat tuan Donghae."

Tuan Lee tidak menjawab, ia kembali menyesap tehnya yang sudah dingin hingga tandas.

"Tapi, tuan, apa tidak masalah jika anda membiarkan Jeno pergi bersama Mark? Tidak menutup kemungkinan jika Mark akan membawa Jeno pergi ke keluarga Jung atau mengajaknya bertemu dengan Jaemin."

"Mark tidak akan berani, lagipula aku juga sudah menyuruh beberapa orangku untuk mengawasi mereka. Dan jika Jeno bertemu dengan Jaemin, bukankah itu adalah hal bagus? Sang Raja akan bertemu dengan sang Ratu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nerd Alpha | NOMIN Where stories live. Discover now