11 -O N C E

40.4K 5.1K 838
                                    

Setelah insiden pembullyan Jeno ditengah lapangan yang dilakukan oleh Lucas dan kawanannya, kini kondisi sekolah mulai berubah 180 derajat. Terbukti dari ketika Lee Jeno menapakkan kaki dihalaman sekolah, tidak ada tatapan penuh ejekan maupun merendahkan yang dilayangkan padanya seperti biasanya.

Malahan, seluruh siswa berusaha menghindari tatapan dari Alpha itu. Mereka terlalu takut mengusik Jeno setelah lelaki itu mengeluarkan Alpha tone nya kemarin.

Merasa situasi yang berubah, Jeno mengernyit bingung. Dirinya tidak terbiasa dengan suasana seperti ini.

"Jen!" Ia menoleh ketika tiba-tiba Hyunjin datang menghampirinya dan merangkul pundaknya disusul Eric yang mengekor dibelakang Hyunjin dan berjalan disampingnya. "Kau tau? Kemarin seluruh siswa dibuat gempar setelah kau pergi."

Eric disebelahnya mengangguk setuju, "Lucas pun langsung pergi dari lapangan saat itu juga." Eric menambahi, "gelar Eldernya kini bukan apa-apa lagi setelah ia kau buat berlutut dihadapanmu kemarin."

Jeno terdiam, mengingat kejadian kemarin membuatnya bertanya-tanyam Bagaimana bisa Alpha lemah seperti dirinya memiliki Alpha tone yang sebegitu mutlaknya hingga Elder seperti Lucas bisa berlutut padanya.

"Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku bisa memiliki Alpha tone yang semutlak itu."

Hyunjin mendengus, "tentu saja kau bisa memilikinya. Kau kan el-" Ucapan Hyunjin terhenti ketika Eric melotot kearahnya. Bahkan Hyunjin dibuat ngeri karena ia rasa bola mata Eric akan lepas saat itu juga.

"El?"

"Elemental power controllers. Kau kan pengendali kekuatan, telepati misalnya." Jawab Hyunjin asal. Eric memejamkan matanya dan menepuk keningnya pelan melihat kebodohan sahabatnya itu.

Sebelah alis Jeno terangkat, "hah? Kau ini bicara apa?"

"Lupakan Jen, Hyunjin sedang tidak waras. Mungkin dia lupa membawa otaknya saat hendak pergi sekolah." Sahut Eric asal, ia menyempatkan untuk melirik tajam kearah Hyunjin yang dibalas cengiran konyol lelaki itu.

"Jeno!" Ketiganya sontak menoleh kearah sosok lelaki manis yang berlari kecil kearah mereka. Melihatnya Jeno tersenyum kecil. Lihatlah Omeganya itu, berlari kecil kearahnya dengan senyuman lebar yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

"Kenapa tidak menjemputku?" Tanyanya dengan bibit yang mengerucut lucu. Jeno terkekeh pelan, "maaf, bukankah aku sudah mengatakannya padamu semalam? Aku berangkat dengan kak Jaehyun."

"Tapi aku kan bisa menjemputmu!"

"Hahaha iya iya maaf, kalau begitu kita akan pulang bersama nanti. Bagaimana?" Tawar Jeno dan tentu saja diangguki oleh Omega manis itu. Kemudian atensi Jaemin beralih pada kedua sahabat kekasihnya, "pagi Hyunjin, pagi Eric." Sapanya dengan senyuman manis yang membuat kedua sahabat dari lelaki Lee itu terpesona.

"Pagi Na." Balas mereka bersamaan.

"Ayo ke kelas." Ajak Jeno, ia mengulurkan tangannya kearah Jaemin dan disambut dengan senang hati oleh Omega itu.

Jemari mereka saling bertaut, tangan Jaemin seakan terasa pas didalam genggaman tangan Jeno. Seolah tangan itu memang ditakdirkan untuk selalu ia genggam.

Keduanya berjalan menuju kelas mengabaikan Eric dan Hyunjin yang hanya menatap kepergian dua sejoli itu yang mulai menjauh, "yang namanya bucin beda ya." Gumam Eric yang diangguki setuju oleh Hyunjin.

"Ayahku sepertinya sangat menyukaimu." Ujar Jaemin, ia menunduk; menatap tautan tangan keduanya dan tersenyum kecil, "ayahku membicarakanmu terus-terusan!"

Mendengarnya Jeno terkekeh, "mungkin ayahmu senang bisa mendapat calon menantu yang tampan sepertiku." Kedua alis Jaemin menukik tajam, kenapa Jeno menjadi sangat percaya diri seperti ini? "Iya saja."

Nerd Alpha | NOMIN Where stories live. Discover now