14. Traktir ice cream

1K 112 2
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi. Kini Dhea dkk tengah memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas masing-masing.

"Hai, Dhea," sapa seseorang yang kini berdiri di samping bangku milik Dhea.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Dhea melirik sekilas orang tersebut lalu kembali fokus pada alat tulisnya yang masih berada di atas meja.

"Jemput lo lah. Kita kan mau ke kantin bareng," jawabnya. So, udah tau kan orang itu siapa? Ya, siapa lagi kalau bukan Bisma.

"Kirain nggak jadi," ucap Dhea.

"Jadi dong. Ayo buruan!" balas Bisma.

"Erina sama Sella gimana?" tanya Dhea.

"Biarin aja. Hari ini qtime kita berdua," jawab Bisma dengan acuh.

"Kita?" beo Dhea.

"Gue sama lo maksudnya," ralat Bisma.

"Hahaha ... bilang aja lo mau pdkt sama Dhea kan?" sahut Erina.

"Sok tau!" cibir Bisma.

"Gue emang tau kali," balas Erina.

"Udah sono Dhe, lo ke kantin aja sama Bisma! Gue sama Erina nggak papa kok," ucap Sella.

"Yaudah. Gue duluan ya," pamit Dhea lalu tiba-tiba Bisma menggenggam tangannya.

"Lepasin, Bis!" pinta Dhea.

"Nggak mau," tolak Bisma.

"Diliatin banyak orang tuh," ucap Dhea sambil melirik teman-teman sekelasnya yang tengah memperhatikannya.

"Bodoamat," acuh Bisma membuat Dhea mendengus kesal.

Selama perjalanan dari kelas ke kantin, tangan Dhea terus digenggam oleh Bisma dan hal itu membuat semua orang yang melihatnya menjadi penasaran akan hubungan keduanya.

♡♡♡

Sesampainya di kantin, Bisma mengajak Dhea ke meja yang ada di pojok. Padahal banyak meja yang masih kosong.

Ya, mungkin emang Bismanya aja yang pengen mojok wkwk.

"Lo mau pesen apa?" tanya Bisma.

"Mie ayam sama jus melon," jawab Dhea.

"Oke, gue pesenin bentar," ucap Bisma lalu pergi.

Setelah memesan, Bisma kembali duduk di hadapan Dhea.

Tak lama kemudian, pesanan diantarkan oleh si ibu penjual.

"Silakan, Mbak, Mas!" ucap si ibu dengan ramah.

"Makasih, Bu," ucap Dhea.

"Sama-sama, Mbak. Saya permisi dulu," pamitnya.

"Eh, jangan banyak-banyak sambelnya!" seru Bisma saat melihat Dhea menuangkan beberapa sendok sambal ke dalam mie ayamnya.

"Kenapa?" tanya Dhea.

"Biar lo nggak sakit perut, Dhe," jawab Bisma.

"Tenang aja, gue udah biasa makan pedes kok. Jadi nggak bakal sakit perut," ucap Dhea.

"Yaudah deh, terserah lo," pasrah Bisma.

♡♡♡

Di sisi lain, terlihat Arka bersama Fadlan dan Bimo baru saja duduk di meja yang ada di dekat pintu masuk kantin.

"Ar! Ar!" panggil Fadlan.

"Apa?" tanya Arka.

"Liat pojok!" suruh Fadlan.

CUPS (COMPLETED) Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu