♠️ 15 P a t i e n t

Start from the beginning
                                    

"Ck kau tampak lebih cerewet sekarang apa kau sedang jatuh hah? Tentu saja dengannya, kan? " Matanya menyipit mengarah pada adiknya.

Sialan kakak ternyata bisa menebaknya.

Dan memang benar Omega telah jatuh cinta pada pemuda itu.

"Ah lupakan saja! " putus Omega malu. Lalu ia kembali menatap Olivia.

"Kak kenapa dua minggu yang lalu kau seperti orang tak ingin hidup dan sekarang kau seperti orang yang baru sembuh dari sakit jiwa?!"

"Oh itu karena aku bermimpi menyelenyapkan sesorang
pemuda "bisiknya ditelingah adiknya.

Tak mungkin aku mengatakan aku nyaris melenyapkan orang yang aku cintai !?

"Kau sangat kejam kak! " gurau Omega.

"Tentu, tapi Celvin mencintai orang sekejam aku, kan?" Ia terkekeh pelan.

"Benar kak, kau tahu ia sering sekali kerumah hanya untuk bertanya kabarmu selama seminggu saat kau tak masuk kampus!! Dia sangat mencintai mu kak jangan kecewakaan dia? "

Seketika Olivia bungkam, dan serasa kilat menyabar dari langit ketika mendengar kata'dia sangat mencintamu jangan kecewakan dia!'

Omega masih sibuk tertawa pelan dan belum menyadari perubahan wajah kakaknya.

"Kalian belum tidur sayang? " Ayah mereka masuk kedalam kamar putri sulungnya. Dan mencium dahi kedua putrinya.

"Sebentar lagi ayah, kami masih mau bercerita!" sela Omega semangat.
"Apakah tentang seorang pemuda? "

"Ayah, ayah Omega sedang
jatuh cinta! " guman Olvia pelan setelah diam sejenak tadi. Ayahnya mendelik pada Omega.

"Aku pun merasa yakin akhir -akhir ini sikapnya agak berbedah dan sering tersenyum sendiri " Pria paru bayah itu terkekeh geli. Wajah Omega seperti kepiting rebus.

"Ibu! Ayah dan kakak
mengejekku! " rengek Omega ketika ibunya masuk kedalam ruangan ini.
Jeniver muncul dari balik pintu dan mengeleng.

"Kalian bertiga sudah sana istiharat! Kau harus berangkat kekantor " Pandangnya mengarah pada suaminya. Dan kemudian pada dua putrinya. "Dan kalian juga harus kekampus, kan?! "

"Oh ayolah ibu, kami masih punya 30 menit sebelum jam tidur! "protes Olivia dan menertawakan adiknya.

"Baik, baiklah terserah kalian saja " balas wanita berambut uban itu. Dan tersenyum pada ketiganya. "Asal kalian tidur sesuai jam tidur! "

Kedua pasangan itu saling pandang merasa bahagia karena kedua putri mereka yang begitu akur tapi....

Apakah mereka akan tetap akur saat tahu, dan saat mereka sadar kalau mereka mencintai seseorang pemuda yang sama?

...

"K...ka...kau...s...se...sedang
apa disini?! " Alfa menelan ludahnya dengan gugup lagi.

"Huuufs " Gadis itu menyodorkan es krim dipipih Alfa lembut. "Kau lucu sekali ayo ini untukmu! " Alfa menerima es krim dengan ragu. Sekarang mereka sedang berada dicafe depan kampus. Alfa benar-benar belum bisa menghapuskan kejadian malam itu.

"Kau ini sangat kaku? " Alfa mengangkat kepalanya dan menoleh pada gadis itu dengan malu. "M...a...a...f" Gadis itu membelai pipih Alfa singkat dan timbul senyum manis dibibir mungilnya.

Jantung Alfa tidak baik bila terus berada didekat gadis ini, Namun kenapa gadis ini tidak bisa menjauh darinya, senyum manisnya kepada gadis itu namun terkesan kikuk.

Sabar itu mahal dan rumit!

Sampai kapan aku harus sabar?!

Alfa? Kapan kau peka kalau aku mencintaimu hah?
Alfa kapan.

Mereka duduk dalam diam sibuk dengan isi otaknya masing-masing. Hingga keduanya menoleh karna ada yang mendekat dengan suara yang tak bersahabat dengan Alfa.

"MINGGIR! Kalau culun!! "

***

TBC

God bless you
Vote dan spam comment kuy. Double kan saya?! Nih karna upnya lama kan
😁

SAD BOY [END]✓Where stories live. Discover now