♠️ 6 L o n e l y

632 55 3
                                    


Aku sudah terbiasa berteman dengan kesepian

Derek Alfaedison Smit

"Ah pasti aku salah lihat " Omegah mengeleng dan berjalan santai di jalan perumahan sekitar situ. Ia memilih berjalan santai saja menujuh sebuah toko roti dekat situ. Tapi sayang sekali  toko itu sudah tutup mungkin lain kali ia akan kemarih. Ia merogoh saku jaket kulitnya. Mengambil ponselnya lalu ia mengetik pesan singkat pada seseorang. Tak lama kemudian mobil berhenti dibelakangnya.

"Apa aku terlambat ?? " tanya pengendara mobil itu dan membuka pintu mobil bagian pemunpang depan.

"Tidak kak maaf merepotkan mu sekarang " ia merasa bersalah terhadap Oliva yang meningal kencannya dengan Celvin dan menjeputnya disini.
"Its okay " ia tersenyum tulus dan melanjukan mobil tersebut setelah Omega menutup kembali pintu mobil itu.

"Kak maaf yaa karna kau harus..." ia menatap Oliva dengan pandangan bersalah lagi. Karena tadi ia juga tidak mengunakang motornya sehingga ia harus terpaksa memintah bantuan kakaknya.

" Sudah lupakan saja aku tahu Celvin juga pasti mengerti " jelas Oliva menyungingkan senyum manisnya, "Ku dengar kemarin pagi kau perna bercerita menolong pemuda yang dihajar empat pemuda didekat sebuah toko buku?? " katanya tanpa menoleh adiknya dan masih sibuk menyetir mobilnya.

Omega mengelah nafas singkat. "Kak aku heran sama pemudah seperti dirinya mengapa ia tidak bisa berkelahi atau setidaknya menghindar sungguh pemudah itu sangat malang nasibnya" ia menyadarkan kepalanya dikaca jendelah mobil.

Oliva menepikan mobilnya didepan sebuah toko roti yang bernuasa klasik tapi cukup modern. "Kak bukannya kita langsung pulang yaa?? "Omega menatap heran keluar jendelah tapi Oliva sudah menariknya lembut menujuh toko tersebut.

Ia membawah Omegah duduk didekat pojok bagian kiri dan dekat jendelah.
"Aku tahu kau sungguh ingin ketokoh roti itu tapi karena tokonya itu tutup, kau pulang dan aku pikir akan lebih baik kita mampir disana saja yaa kan??"

Omega tersenyum dan mendelik kearah Kakaknya dengan mata berbinar-binar
"Iya aku setujuh dengan mu kak sekarang ayo kita pesan" Omegah bangkit dari duduknya tetapi Oliva menariknya duduk kembali
" Biar aku saja yang memesan kau tunggu saja disini!! " kemudian ia menghilang dari hadapan Omega dan memesan cake untuk mereka.

Sambil menuguh kakaknya kembali ia bermain game onlie untuk mengusir rasa bosanya disela sela sedang menuguh. Seorang pria menepuk pundaknya pelan "Hay kak apa kau masih mengenal aku?? " ia mengangkat kepalanya perlahan dari ponselnya. Dan menatap pria itu intens "Apa kau Raider?? cowok yang bermain selucuran, di es itu kan ??" tanyanya antusias dan menanti jawaban pria ini.

Ia menganguk "Ia aku Raider ku pikir kakak sudah lupa pada ku kan kita sudah tidak bertemu hampir 4 tahun? " ia tertawa pelan menjukkan deretan gigi  putihnya.

"Hey ayo duduk, " ujar Omega sembari menujuk sebuah kursi dihadapanya. "Aku tidak mungkin melupakan mu karna kita dulu kan hampir setiap hari berlatih seluncur es di tempat itu" senyuman terbit di wajah cantiknya.

Ia duduk tepat dikursi itu "Wah ternyata daya ingat kakak sangat baik yaa berarti kita bisa kan kalau ada waktu berlatih bersama?! " Raider mengangkat dahinya. "Tentu saja boleh ku minta nomer ponsel mu?? " Raider memberi ponselnya pada Omega dan gadis itu mengetik nomornya di ponsel Raider.

SAD BOY [END]✓Where stories live. Discover now