♠ ️9 S h y

Start bij het begin
                                    

Ia sangat senang duduk ditempat bagian itu karena bisa langsung melihat pemandangan keluar jendelah. Dengan banyak kendaraan yang berlalu lalang, matahari pun mulai menyembunyikan dirinya dan sore akan segerah berganti malam.

Alfa menudukkan kepalanya membaca cerita itu lanjut ia adalah tipikal pemuda kutuk buku. Jadi tak heran bila waktunya hanya terbuang untuk hal ini.

30 menit berlalu ia memberhentinkan bus itu didepan sebuah apertem yang menjulang tingin ke langit dengan banyak lantai.

Dan kini Ia telah berada dalam apertemnya yang di lantai 115. Ruang ini cukup mewah dan luas waktu ia masih sekolah di High School ia sering tingal disini. Katanya ia hanya ingin sendiri, tapi setelah melanjunti kesekolahnya.

Ayahnya memintanya untuk tinggal dirumah. Tapi kalau ia ingin menyendiri tempat inilah yang ia datangi,
Alfa melepaskan ransel dari pundaknya dan nenaruhnya di atas ranjangnya Alfa mengambil handuk dan menujuh toilet untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri ia berganti pakaian, Jaket hangat berwarna maron dan celana panjang botol yang pas ditubuhnya. Menambah kesan tampannya. Kaca mata bulatnya ia ganti dengan yang baru karena benda itu retak.

Ia tak mengalami masalah penglihatan tapi ia senang memakai benda itu karena keseringan membaca jadi matanya juga kadang sakit. Ia telah memakai benda itu sejak masih kanak-kanak walau banyak yang membullynya karena penampilannya tapi hal itu tidak menjadi masalah bagi Alfa.

Ia tak tertarik membuat orang lain jatuh hati padanya ia lebih senang bila ada yang mencintainya apa adanya tanpa mempermasalahkan penampilan dirinya.

Ia berdiri dibalkon kamar ruang itu dan memandang jauh kebawah cahaya-cahaya lampu yang terang dan cahaya lampu-lampu jalan yang terang menghiasi setiap sudut kota itu yaitu San- Francisco.

Di musin salju udara semakin dingin dan sangat indah walau sebagian orang tak menyukai musim ini dan tak ingin beraktivitas diluar rumah namun dikota besar seperti ini manusia selalu berkerja dari malam sampai pagi dan tentu saja akan terlihat seperti tak pernah sepi!

Sekarang terasa lebih baik.

Tak ada yang akan mengangu ku disini

Inilah susanan yang aku inginkan.

Alfa menggosok keduanya tanganya lalu meniupnya untuk membuat tubuhnya merasa hangat.

...

Aku rasa yang kulihat itu Alfa.
Tak mungkin aku salah itu. Alfa tapi kenapa ia harus pulang jam begitu yaa??

Omega duduk termenung di depan beberapa kaum pria yang sedang memamerkan hasil lukisan mereka, Matheo sibuk melihat gambar-gambar itu.

Sedangkan Olivia ia dan Celvin berkeliling melihat hal hal unik yang orang-orang itu pamerankan ada yang bermain arkobat, ada yang memasak dengan tekni yang tak bisa seperti sedang menari atau dance, ada pula yang menampilkan hal unik lainya.

"Omega, sini kau!! " pangil Matheo. Ia melambai padanya.

"Yaa? kenapa," terangnya berdiri dan menujuh Matheo serta pelukis tersebut.

Matheo menujuk lukisan itu dengan kagum "Lihat bagus kan kau menyukainya??" Omega mengarah matanya pada lukisan yang ditujuk pemuda itu.

SAD BOY [END]✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu