Chapter 10

259 25 2
                                    

Eng Translator: Kyat Kyat
Editor: Pierrot
Ind Translator: akuanu69

The Power of Divine Beast

Ini adalah hari pertandingan kami dengan kelas tahun keempat.

Ryuushin, Merdie, dan aku berdiri di puncak arena menunggu lawan kami.

"Aku tidak merasa aku akan kalah tak peduli siapa lawan kita. Aku lebih kuat sekarang."

"Aku telah menghindari tombak dari para ksatria api itu dengan putus asa, jadi sekarang aku bahkan bisa melihat sihir petir tercepat, meong."

Keduanya sangat percaya diri.

Memang, pada pelatihan hari ini, Ryuushin bisa mengalahkan ksatria api itu sendiri, dan Merdie bisa menghindari semua serangan bahkan kalau dia terkepung di antara dua ksatria.

"Jadi kemajuan seseorang jauh lebih cepat kalau mereka berlatih dalam menghadapi kematian."

Tina, yang memantau situasi pelatihan kami, memiliki pandangan yang jauh di matanya saat dia bergumam.

Bukankah berlebihan untuk mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi kematian?

Apakah aku terlalu ketat pada mereka?

Aku mengingat pelatihan kami sampai kemarin.

Selama pelatihan, Ryuka menyembuhkan luka mereka sepenuhnya dengan segera.

Berkat sihir Luna, kelelahan mereka juga lenyap.

Aku juga mengisi kembali mana yang hilang.

Dimungkinkan untuk melewatkan sihir tanpa menyebabkan keracunan sihir dengan mencocokkan panjang gelombang mana dengan yang dimiliki target tersebut.

Tidak perlu khawatir tentang luka, luka itu segera pulih juga kelelahan, dan mereka bisa mengonsumsi mana tanpa batas.

Itulah kenapa mereka melakukan latihan bertarung dengan ksatria api tanpa henti sepanjang hari.

Secara alami, aku bisa mengalahkan para ksatria api karena akulah yang menciptakan mereka, jadi aku menjadi pendukung keduanya untuk latihan tempur ini.

Tapi, saat aku mendukung mereka sepenuhnya, pertandingan menjadi terlalu mudah, jadi aku tidak mencegah serangan yang seharusnya mereka hindari, dan aku juga tidak menyerang.

Akibatnya, Ryuushin dan Merdie berulang kali terluka dan pingsan karena kelelahan selama pelatihan tempur.

Tapi revival trio dari Ryuka (healing), Luna (fatigue recovery), dan aku (mana replenishment) segera hadir untuk membantu mereka pulih dan kembali ke pertempuran.

Ryuushin dan Merdie menyadarinya.

Selama mereka tidak mengalahkan ksatria api, pertempuran akan terus berlanjut.

Jadi Ryuushin dan Merdie memutuskan untuk mengalahkan tiga ksatria hanya dengan mereka berdua (tanpa Halt)... tanpa sihir.

"Ya, kalian berdua menjadi lebih kuat. Tunjukkan padaku hasil pelatihan kalian."

"Tentu saja!"

"Akan kubuktikan meong!"

Setelah beberapa saat, penantang tahun keempat naik ke arena.

Ada dua siswa laki-laki dan satu perempuan.

Mereka tampaknya tidak memiliki tubuh yang bisa diandalkan untuk pertarungan fisik semata.

Mereka juga tidak punya senjata.

Mungkinkah mereka tipe yang bertarung menggunakan teknik aikido?

{WN} Level 1 Strongest Sage ~Blablabla ini judul apa cerpen nih. Panjang bener~Where stories live. Discover now