Mafia: 15 - Abstrak

1.3K 129 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Langit berubah menjadi gelap, suara alunan gesekan daun mulai terdengar karena digerakan oleh angin yang lewat. Pemuda dengan jas kantorannya tetap berdiri didepan nisan salib yang ia tatap, tiba tiba hujan mengguyur pemakaman itu. Tapi hujan tidak membuat seorang Laki laki bernama Taehyung itu gencar berdiri dipemakaman ayahnya.

Taehyung tiba tiba tersenyum samar, "Kenapa? Ayah menangis? Jangan menangis, aku sudah disni. Jangan membuatku sakit kembali ayah, seperti lusa lalu, hujan membasahi diriku. Dan berakhir aku demam, untungnya ada Taeyong yang merawatku kala Jungkook masih dinegeri orang,"

Ucapan Taehyung seakan seperti alunan yang indah. Seperti Taeyang meresponnya dengan mendatangkan angin yang membuat tubuh Taehyung sedikit menggigil.

Taehyung berjongkok dan mengelus tanah kuburan itu, "Bahagialah terus ayah, jaga bunda untukku disana. Dan disini, aku juga akan menjaga Jungkook, ayah dan bunda tidak perlu khawatir,"

Taehyung tersenyum getir saat itu dia melihat ayahnya ditembak didepan matanya dan adiknya, itu sakit menyakitkan. Rasanya, rasa sakit ayah mereka menyalur kehati Taehyung hingga merasakan senapan panas itu menembus titik kelemahan tubuh.

Pemuda itu menghela, "Hah... Doakan aku agar para keparat yang berani membunuh kalian berdua terpecahkan. Aku akan menyiksa mereka, aku berjanji, aku tidak akan membiarkan mereka hidup dengan nyaman,"

Setelah mengucapkan seperti itu, Taehyung bangkit, dia berbalik dan berjalan dengan santai. Tapi tiba tiba dia berhenti dan sedikit menoleh kebelakang, menatap dengan ekor mata.

"Aku pulang, besok lusa aku akan kembali dengan Jungkook."

—0OoO0—

"Tuan muda,"

Jungkook yang sedang melihat gambar - gambar keren dibuku pelukis tato pun dia terperenjat kaget, "O-oh... Maafkan aku sudah mengagetkan Tuan Muda,"

Jungkook menatap pemuda yang terkekeh dan berjalan kearahnya, dia membawa cerangkir susu hangat dan cookies—kesukaan Jungkook. "Oh, Hyeong, tidak apa apa. Lagi pula aku hanya sedikit kaget,"

"Oh ya? Tadi aku lihat Tuan Muda sampai memegang dada," Taeyong terkekeh.

Jungkook merengut.

"Aku bukan—"

"Makan dulu Tuan mudaa... Baru berbicara," Ucap Taeyong gemas melihat tingkah laku adik Bossnya yang mengenggemaskan tapi berotot. Pantas saja dia dipindahkan menjadi pihak Boxer, orang lengannya saja lebih besar dari Taeyong.

Hujan masih terdengar jelas ditelinga Jungkook, "Hyeong, Taehyung Hyeong belum pulang?" Tanya Jungkook sambil mencelupkan Cookies kesusu lalu ia lahap. Taeyong menggeleng.

the mafia twin's - taekook ✓Where stories live. Discover now