29

2.8K 219 59
                                    

.
.

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Yujin duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa.

Hyewon masih menungguinya di sana, sementara Sakura sudah berpamitan, karena putranya membutuhkannya. Sakura bilang akan kembali besok pagi.

Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya.

Yujin terkesiap dan saling berpandangan dengan Hyewon, tubuhnya makin menegang.

Apakah itu suara anaknya?

Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya, “Tuan Ahn Yujin”

Yujin diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi, “Ini Putra anda Tuan Yujin, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi”

Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.

Yujin mengamati bayi itu dengan takjub, makhluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Minju, darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Minju. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Yujin memusuhinya dulu terasa begitu konyol.

Anak laki-laki ini anaknya.

Buah cintanya dengan Minju.

Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Ahn, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.

Sejenak Yujin masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Minju...Minju...bagaimana istrinya?

“Suster,” Yujin memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik, “Bagaimana dengan istri saya?”

Suster itu melirik ke ruang operasi, “Masih belum sadar tuan, kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi waktu-waktu mendatang, Anda bisa menengoknya nanti ketika dia sudah dipindah dari ruangan operasi ke ruangan iccu". Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksanya menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.

Kalau dulu, Yujin pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar bisa dituruti kemauannya.

Dia ingin melihat Minju segera!

Kenapa para dokter tidak becus itu begitu lama menanganinya???

Tetapi Yujin menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan Minju. Dia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa Minju taruhannya.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ruangan iccu itu sepi, hanya ada Minju dan suara detak jantungnya yang dimonitor. Minju masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.

Sleep With The Devil [JINJOO]Where stories live. Discover now