16

2.4K 200 59
                                    

Bukan chaewon kok masalahnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dokter Chaewon mengendarai mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, mereka lalu tiba di belokan ke luar kota, menuju jalanan yang sepi.

Minju yang selama ini diam karena menahan rasa tegang dalam perjalanan menoleh dan menatap Dokter Chaewon penuh rasa ingin tahu, “Kita akan kemana dokter?”

Dokter Chaewon menoleh lalu tersenyum manis, “Ke rumah di pinggiran kota, tempatnya seperti villa di pegunungan, kau akan aman di sana dan Tuan Yujin tidak akan bisa menjangkaumu”

Minju menganggukkan kepalanya dan menatap lurus ke depan, pemandangan di luar adalah hutan dan jalanan yang berkelok-kelok, malam makin gelap dan Minju mulai merasa mengantuk. Akhirnya dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursi dan mulai tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yujin menatap marah pada perawat yang dibius untuk menggantikan Minju di ranjang. Dua pengawalnya yang tadi berjaga di kamar Minju berdiri ketakutan dengan wajah lebam bekas pukulan Yujin.

“Kenapa kalian bisa sebodoh itu hah?,” suara Yujin terdengar tenang, tetapi intensitas kemarahannya membuat bulu kuduk dua anak buahnya berdiri.

Para pengawal itu saling bertatapan mencoba berkata-kata, tetapi tak bisa. Mereka memang bersalah.

Hyewon sebagai atasan mereka telah menginstruksikan untuk memeriksa siapapun sebelum masuk dan keluar dari ruangan Minju. Tetapi karena Dokter Chaewon tampaknya terbiasa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, mereka jadi lengah dan membiarkannya.

Siapa sangka kalau Dokter Chaewon adalah Jackal yang ditakuti itu?

Yujin masih menatap marah kepada kedua pengawalnya, memikirkan hukuman apa yang cukup kejam untuk dilimpahkan atas kebodohan mereka.

Minju melarikan diri, dan bukan hanya melarikan diri, Demi Tuhan! Perempuan itu sekarang ada di tangan Jackal.

Hyewon datang, menyerahkan setumpuk berkas lagi, mengalihkan perhatian Yujin.

“Sepertinya dugaan Anda benar Tuan Yujin, profil Dokter Chaewon sangat mirip dengan profil Jackal. Dia lulusan jenius dari kedokteran, kehidupannya sangat misterius, dan menurut desas desus, ibunya meninggal karena bunuh diri. Dia baru masuk mendaftar ke rumah sakit ini dua bulan yang lalu, dan ketika kami melakukan pengecekan terhadap masa lalunya, semuanya kosong, tidak ada satupun data tentangnya, seolah semuanya dihapus”

“Cari sampai dapat,”

Yujin menggertakkan giginya, “Apapun itu, alamat, nomor mobilnya, apapun untuk bisa mengarahkan kita kepadanya. Kita harus menemukan Minju, sebelum terlambat,” Yujin memejamkan mata, sejenak merasakan sesak di dadanya.

Minju harus selamat, meskipun sekarang hal itu diragukan, karena Minju berada di tangan Jackal yang sangat kejam. Yujin akan menempuh segala cara untuk mendapatkan Minju kembali, selamat, dan hidup-hidup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Minju, kita sudah sampai,” Dokter Chaewon mengguncang bahu Minju lembut.

Minju membuka matanya dan menemukan mobil mereka diparkir di sebuah villa tua berwarna putih yang sangat indah dihujani cahaya lampu yang remang-remang.

Dokter Chaewon turun terlebih dahulu, lalu membuka pintu penumpang dan membantu Minju turun. Mereka berjalan bersisian memasuki teras rumah, ketika Dokter Chaewon membuka kunci pintu rumah itu, Minju mengernyit dan bertanya,

“Ini rumah Dokter Chaewon?”

Lelaki itu tersenyum lagi dan menggeleng, “Bukan, ini properti milik sahabatku yang dititipkan kepadaku, sekarang dia sedang di luar negeri. Kupikir tempat ini adalah tempat yang paling aman untukmu sekarang-sekarang ini…. Kau bisa bersembunyi di sini sementara, karena aku tahu Tuan Yujin pasti sedang sangat marah sekarang dan pasti dia akan menggunakan segala cara untuk mencarimu”.

Sleep With The Devil [JINJOO]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें