21

2.5K 215 26
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minju termenung di kamarnya, seluruh kata-kata Hyewon terngiang di telinganya, berulang-ulang. Kisah tentang Ahn Hyunjin yang cantik dan sempurna dan betapa Yujin mencintainya.

Jadi, selama ini dia hanya dipakai sebagai pengganti dari Hyunjin. Entah kenapa perasaan sedih yang samar menyeruak di dada Minju, terasa begitu menyakitkan.

Yujin menyekap dan mempertahankan dirinya di sini karena wajahnya mirip dengan Hyunjin. Bahkan Yujin bercinta dengannya mungkin juga sambil membayangkan Hyunjin.

Kemiripan wajahnya dengan almarhumah istri Yujin-lah yang menyelamatkannya, mungkin. Kalau tidak dia sudah dibunuh dan dihancurkan oleh Yujin atas percobaannya melukai lelaki itu.

Ternyata bahkan gairah Yujin yang meluap-luap itu bukan ditujukan kepadanya. Dia hanyalah sosok pengganti dari perempuan yang benar-benar diinginkan oleh Yujin.

“Aku berani bertaruh bahwa pikiran-pikiran yang buruk sedang berkecamuk di kepalamu yang mungil itu”

Karena sibuk dengan pikirannya, Minju tidak menyadari kedatangan Yujin. Minju mengamati Yujin, lelaki itu tampak lelah.

“Aku ingin segera keluar dari sini, setelah aku mengetahui semuanya, kau tidak berhak lagi memanfaatkanku dan menahanku di sini,” Minju mendongakkan dagunya dengan angkuh.

Yujin melangkah mendekat, berdiri di sofa di depan Minju duduk, dan menatap tajam, “Kupikir semalam kita sudah mencapai kesepakatan”

“Semalam terjadi karena kau mengancamku!!,” Napas Minju terengah menahan emosi, “Sekarang aku sudah kembali ke pikiran warasku”

“Tidakkah kau ingin bersamaku Minju? Kita begitu cocok di ranjang, kau dan aku. Kita bisa menjalin hubungan yang saling menguntungkan”

“Aku menolak untuk dimanfaatkan untuk menjadi pengganti siapapun”

“Kau bukan pengganti siapapun!,” Yujin menyela tampak marah.

Mereka berdiri berhadap-hadapan saling mengukur kekuatan masing-masing.

Akhirnya Minju berkata, “Aku sudah mengetahui semua kebenarannya Yujin. Aku memang bersalah mencoba mencelakaimu. Tetapi itu tidak penting lagi. Kau memang bersalah atas kematian kedua orang tuaku, dan aku berhak merasa benci dan dendam kepadamu. Tetapi kau juga sudah menyelamatkan nyawaku, jadi aku menganggap kita impas. Kalau kau melepaskanku, aku berjanji tidak akan muncul dalam kehidupanmu lagi dan tidak akan pernah berusaha mencelakaimu lagi,”

Minju menatap Yujin sungguh-sungguh, “Itulah penawaran terbaik yang bisa kuberikan”

“Penawaran katamu?,” Yujin mengibaskan tangannya jengkel.

“Kau boleh berprasangka dengan semua kebencian tak beralasanmu itu, yang harus kau tahu, semua yang kau pikirkan di dalam kepala cantikmu itu salah”

“Aku tahu mana yang salah dan benar Yujin. Dan kali ini aku sungguh-sungguh,”

Minju menatap Yujin dengan tatapan mengancam, “Pilihanmu hanya dua, melepaskanku, atau mendapati aku mati”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minju melaksanakan ancamannya. Dia mogok makan. Di hari pertama Yujin masih menganggap remeh ancaman Minju yang kekanak-kanakan itu, dan menertawakannya.

Tetapi sekarang sudah hampir dua hari, dan Hyewon melapor bahwa Minju sama sekali tidak menyentuh makanan dan minumannya.

“Sama sekali?,” Yujin berdiri dari duduknya dan menatap Hyewon frustrasi.

Sleep With The Devil [JINJOO]Where stories live. Discover now