24

2.8K 223 27
                                    

🌚dikit🌚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minju mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Ahn Yujin masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

Minju memiringkan tubuhnya mempersilahkan Yujin masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Yujin langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja.

“Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?,” Yujin mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

“Tidak ada,” Minju punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Yujin.

Yujin menatap Minju seolah mengukur-ukur, “Aku bisa mengadakan pesta untukmu”

“Aku tidak butuh pesta darimu”

“Hmm,” Lelaki itu mendesah.

Lalu ketika menatap Minju, tatapannya berubah serius, “Kau tahu kan kenapa aku kemari?”

Minju mengangguk, “Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu”

“Penawaran?,” Yujin mengangkat alisnya, “Oke jelaskan”

“Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku”

“Minju,” Yujin terkekeh.

“Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau…,”

Mata Yujin berubah sensual, “Kau akan menjadi istriku sebentar lagi sesuai perjanjian”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai?? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan”

“Aku hanya ingin kau menjadi istriku,” Yujin bersedekap, menatap Minju yang mulai emosi.

“Itu sudah kutetapkan sejak awal mula”

“Kenapa?,” Minju tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya.

“Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Hyunjin?”

Wajah Yujin mengeras ketika Minju menyebut nama Hyunjin, bibirnya mengetat, “Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua”

“Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?,” Minju sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi.

“Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhumah istrimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Yujin! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!”

“Aku tahu kalian orang yang berbeda,”

Yujin berdiri di depan Minju, siap berkonfrontasi, “Percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!”

Lelaki itu meraih Minju ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan dia menguak bibir Minju, mencicipinya pelan pelan kemudian melumatnya lembut.

Lidahnya menelusuri seluruh bibir Minju dan kemudian bermain-main dengan lidah Minju, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah.

“Apakah pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?”

“Dalam mimpimu, Ahn Yujin,” Minju menjawab dengan ketus, membuat Yujin terkekeh geli.

Sleep With The Devil [JINJOO]Where stories live. Discover now