Ting!
Suara bell dari pintu rumahnya membuatnya penasaran siapakah sosok yang sudah datang bertamu pagi ini.
Clek!
Setelah membuka pintu, ia melihat Jaehyun berdiri di sana dengan pandangan khawatir.
“Jaehyun?” gumam Jungwoo. “Ada yang bisa aku bantu?”
Pria itu mendekat, dan dia mendengus. Tentu saja Jungwoo segera memberi jarak, apa yang diperbuat Jaehyun cukup lancang padanya.
“Apa yang kau lakukan?”
“Kau bau alkohol. Apakah semalam kau minum alkohol?”
Jungwoo mencium bau tubuhnya, tidak tercium bau alkohol sama sekali. “Sedikit saja kok, tidak berlebihan.”
Jaehyun memeriksa wajah Jungwoo. Ia mendapati sesuatu yang ganjil, “Kedua matamu sedikit bengkak, kau menangis semalaman?”
Jungwoo hanya diam, dan Jaehyun terus memastikan keadaan Jungwoo.
“Jangan bilang kau menangisi Mark, apakah aku benar?”
Jaehyun menurunkan pandangannya dan ia menemukan sesuatu, punggung tangan kanan Jungwoo yang terluka dan sama sekali tidak di obati, hanya di bersihkan saja dengan air.
Jungwoo menyembunyikan tangannya dibalik tubuh, “Jadi ada urusan apa kau kemari, Jaehyun?” tegas Jungwoo, ia mencoba mengalihkan atensi Jaehyun dari kondisinya.
“Apa yang kamu lakukan sehingga tanganmu terluka seperti ini?” tanya Jaehyun.
“Aku ceroboh, maaf.”
“Ini bukan salahmu, kau tak perlu minta maaf padaku. Dan izinkan aku mengobatimu,”
Jaehyun segera masuk ke dalam rumah, dan menuntun Jungwoo masuk. Ia tak lupa menutup pintu tersebut.
“Jaehyun, apa yang kau lakukan?”
“Diam saja, aku akan melakukan yang kekasihmu tidak bisa lakukan.”
Ia pun mengajak Jungwoo ke ruang tamu, dan menyuruhnya duduk di sofa. Walau Jungwoo merasa risih karena Jaehyun memperlakukannya seperti seorang tamu dirumahnya sendiri, tetapi perlakuan lembut Jaehyun membuat Jungwoo menurut saja, Jaehyun pergi untuk mengambil kotak P3K.
Saat Jaehyun mengobati Jungwoo, dia melihat bahwa Jungwoo sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Kau bertengkar dengan Mark?”
Jungwoo masih terdiam.
“Kau sudah sarapan?”
Dan masih terdiam.
“Jungwoo?”
Dan akhirnya Jaehyun mengambil tindakan, ia melabuhkan bibirnya di depan bibir Jungwoo dan aksi itu berhasil.
Jungwoo segera tersadar dari lamunannya, dan menjauhkan dirinya.
“Apa yang kau lakukan Jaehyun?!” Jungwoo menyentuh bibirnya, “Aku sudah memiliki kekasih, Jaehyun. Dan jangan berbuat seenaknya karena aku mengizinkanmu mengobatiku,”
Jaehyun menatapnya dengan kedua netra yang dingin, “Kau tidak mendengarkanku, Kim Jungwoo. Dan aku tidak peduli jika kau memiliki kekasih, lagipula. Dia selingkuh darimu,”
Jungwoo menunduk, sudah hampir semalaman ia menangisi Pria itu dan merasa bahwa dirinya tak layak. Ia kira pagi ini ia akan baik-baik saja dengan bersikap seperti biasa. Namun, Jaehyun datang dan mengingatkannya kembali tentang duka yang berusaha ia tutupi dari Orang lain.
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
✨ Eleven ✨
Start from the beginning
