39. Khawatir

581 40 0
                                    

Happy reading
Sorry for typo

*

*

*

*


Sudah sebulan mereka masuk sekolah setelah diberikan libur selama dua minggu. Rumor Chacha dan Nathan yang sudah pacaran menjadi trending topik di sekolah. Banyak kaum hawa yang iri dengan Chacha karena pernah jadi rebutan dari most wanted sekolah.

Tepat hari ini mereka sedang berkumpul di lapangan melakukan upacara. Chacha mengipasi wajahnya menggunakan tangan karena terlalu panas. Keringatnya mengucur deras karena panas matahari yang begitu menyengat.

Setelah tiga puluh menit, akhirnya upacara berakhir. Chacha dan kedua sahabatnya tak langsung ke kelas melainkan ngadem di kantin dengan minuman dan beberapa cemilan dihadapannya.

"Gilaaa percuma gue skincare-an di rumah kalau ujung-ujungnya kita di panggang di lapangan." gerutu Jessica sambil mengipasi wajahnya dengan kipas elektrik yang bisa di bawa kemana-mana.

"Hooh tuh kepala sekolah pidatonya panjang banget, gue sampai mau pingsan tadi," celetuk Angel.

"Guys balik yuk. Gue belum selesai ngerjain tugas fisika." Ajak Jessica.

"Gue sisa satu nomor, jadi gue mau santai-santai dulu," ucap Angel.

"Lo santainya di kelas aja, emang lo mau di kantin sendirian?"

"Kalian duluan aja ke kelas," tanpa bertanya pun mereka sudah tahu. Pasti gadis itu nungguin sang pujaan hatinya.

"Dasar bucin lo," ucap Jessica setelah itu mereka berdua kembali ke kelas.

Chacha hanya diam sambil meminum minuman dingin yang dibelinya. Kemudian ia mengeluarkan benda pipih dari saku bajunya dan mendial nomor seseorang, siapa lagi kalo bukan Nathan. Namun Chacha menggerutu karena Nathan tak mengangkat telponnya. Pandangannya mengarah ke pintu kantin saat mendengar suara Dava dan Key yang baru memasuki kantin.

"Kak Dava" Chacha menghampiri Dava dan Key yang sedang membeli nasi goreng. Gadis itu melirik ke arah nampan Key yang berisi semangkuk bubur.

"Nathan mana kak?" ucap Chacha.

"Ummm.... Itu dia lagi di uks," jawab Dava. Tanpa basa-basi Chacha langsung menuju uks dengan raut yang begitu khawatir.

"Harusnya tadi gue kasih nih bubur, eh tuh cewek malah kabur duluan." Key menatap kesal punggung Chacha yang sudah menghilang dari pandangannya.

Brak....

Semua yang ada di uks menoleh dan mendapati Chacha yang berjalan ke arah brankar Nathan.

"Kamu kenapa," mata Chacha mulai berkaca-kaca begitu melihat wajah Nathan yang begitu pucat. Raut khawatir begitu kentara diwajahnya.

"Aku cuman kelelahan Cha,"

"Kita ke rumah sakit aja ya," Nathan tentu saja menolak ajakan Chacha. Bisa-bisa Chacha akan tahu penyakitnya.

"Heii aku nggak papa, setelah minum obat juga pasti sembuh," Nathan menggeser tubuhnya dan menyuruh Chacha untuk duduk disampingnya.

"Ekheem kita kayaknya salah tempat deh Lang." bisik Azka.

"Bukan salah tempat melainkan tak dianggap."

"Sad amat hidup lo," Gilang menggemplak kepala Azka. Davin yang berada ditengah-tengah mereka memutar bola matanya malas.

"Nath kita ke kelas dulu," Nathan hanya mengangguk sebagai jawaban. Chacha menggaruk tengkuknya tak enak setelah menyadari teman-teman Nathan juga ada di uks.

NATHANIEL (COMPLETED)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora