05. Sebuah Keputusan

1.4K 227 55
                                    

"Kamu tau kenapa aku memilih mundur?? "Karena gak mungkin ada dua nama tinggal didalam satu hati yang sama"

*******

Sorry for typo
Happy reading


Sesampainya dirumah Chacha langsung masuk ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Karin yang melihat anaknya mengerutkan keningnya karena tidak biasanya Chacha pulang nggak memeluknya atau menyapanya.

Tok tok tok...

"Cha boleh bunda masuk?"

Chacha langsung menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum "iya bun, masuk aja pintunya nggak Chacha kunci" kata Chacha dengan suara serak karena habis nangis.

"Loh kok anak bunda sedih?" Tanya karin sambil mengelus rambut Chacha.

"Chacha nggak sedih kok bun, Chacha lagi capek aja jadi langsung ke kamar" jawab Chacha.

"Kalau Chacha ada masalah Chacha boleh cerita sama bunda" ucap Karin sambil terus mengusap rambut Chacha.

Chacha langsung memeluk karin sambil terisak, inilah kelemahan Chacha dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya kepada bundanya.

"Davin jahat bun, Davin selingkuh di belakang Chacha. Ternyata Davin tidak sebaik yang Chacha kira" isak Chacha.

"Chacha benci mereka, Chacha benci Davin sama Angel mereka jahat" isakan Chacha makin menjadi saat mengingat kejadian tadi.

"Angel?"

Chacha mengangguk " Davin selingkuh sama Angel bun, mereka ternyata diam-diam sering ketemu" Karin menatap putrinya sedih, ia tahu Putrinya sangat mencintai Davin. Tapi laki-laki itu malah membuatnya terpuruk.

"Chacha nggak usah tangisin mereka, mereka nggak pantes kamu tangisin. Mungkin Davin bukan jodohnya Chacha jadi Chacha nggak usah sedih pasti suatu saat Chacha akan nemuin jodoh Chacha yang lebih baik dari Davin" ucap Karin lembut sambil mengusap air mata Chacha.

Chacha hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bunda bawain kamu makan ya."

Chacha menggeleng " nggak usah bunda Chacha mau langsung mandi aja, Chacha juga tadi udah makan kok sama Jessica" bohong Chacha.

"Tapi sayang mag kamu nanti kambuh." Chacha menatap bundanya dengan memelas.

"Yaudah kalau gitu jangan nangis lagi." Karin mengangguk pasrah. Putrinya ingin sendiri.

"Jangan kelamaan ya sayang nangisnya." Karin mengusap lembut rambut Chacha sebelum keluar dari kamar anaknya.

Mendengar pintu tertutup Chacha langsung terisak. Ia kecewa dan kesal sama Davin.

"Ih gue benci sama mereka. Gue benci sama lo Angel gue benci banget sama lo berdua" isakan Chacha semakin pilu. Hatinya semakin sakit ketika mengingat perlakuan Davin ke Angel. Sahabat yang sangat ia sayangi dan anggap dia sebagai saudara menusuknya dari belakang.

Terjawab sudah kebohongan Davin yang sering menolak ajakannya. Ternyata ia berbohong untuk bisa pergi bersama Angel.

Setelah lama menangis Chacha langsung tertidur dengan pulas.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang