GMD 47

263K 26.4K 2.4K
                                    

47| M 3 S V M 🔞

Matahari tersenyum lebar saat melihat Ken yang sedang bermain mobil-mobilan nya di ruang keluarga bersama Miranda dan Farhan. Dengan langkah gontai Matahari dan Ardan berjalan menghampiri mereka.

"Loh,, udah pulang?" seru Miranda saat menyadari kehadiran Matahari dan Ardan.

Matahari tersenyum lalu menyalimi mertuanya itu. "Udah ma." jawab Matahari seadanya.

Setelah menyalimi kedua orangtua nya Ardan langsung mengambil duduk disebelah Ken dan membawa nya kedalam pangkuannya.

"Papa kira bakalan nginep lagi disana." celetuk Farhan.

Ardan hanya diam dan asik bermain bersama Ken. Sedangkan Matahari, dia sudah mengobrol seru dengan Miranda.

Farhan mendengus kesal karena tidak ada yang mendengarkan ucapannya. Lalu dia segera bangkit dan pergi dari ruang keluarga.

"Papa kemana Ar?" tanya Miranda.

Ardan mengangkat bahunya, "Gaktau, tiba-tiba pergi aja."

"Yaudah, mama susul papa dulu ya. Kalian lanjut istirahat aja." ucap Miranda lalu segera pergi.

Matahari menatap Ardan yang sedang asik bersama Ken. Merasa diabaikan oleh kedua orang itu, dia bangkit hendak pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Saat akan mulai berjalan tanyanya segera dicekal oleh Ardan.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Mau ke kamar, capek."

Ardan mengangguk lalu ikut bangkit.

"Loh.. kamu mau kemana??" tanya Matahari.

"Kekamar."

"Ngapain?"

"Ikut istirahat lah, ayo." ujar Ardan sembari menggendong Ken. Lalu dia berjalan menghampiri Matahari dan menuntunnya pelan.

Kaki Matahari menjadi bengkak gara-gara semalam. Namun kondisinya tidak terlalu parah karena Ardan sudah mengurutnya dan memberikannya obat.

Ardan menurunkan Ken diatas kasur saat mereka sudah sampai didalam kamarnya.

"Aku mau ganti baju dulu," ucap Matahari sambil berjalan kearah walk in closet.

Semua baju-bajunya sudah tertata rapi disana. Karena sebelum hari H Ardan sudah menyuruh beberapa orang untuk mengemasi barang- barangnya dan menyusunnya di kamar laki-laki itu. Jadilah saat ini Matahari tidak perlu repot-repot Memikirkan tentang pakaiannya.

Matahari keluar dengan menggunakan daster tipis diatas lutut. Pakaian yang biasa dia pakai dirumah. Sebenarnya dia tidak ingin memakainya didepan Ardan, namun bagaimanapun sekarang Ardan sudah menjadi suaminya. Jadi mau tidak mau Matahari harus membiasakan diri.

Matahari dengan perlahan menaiki kasur. Ikut bergabung bersama Ardan dan Ken yang tidur membelakanginya

Sedangkan Ardan yang merasakan adanya pergerakan di kasurnya langsung berbalik menatap kearah istrinya. Entahlah, menurut Ardan, Matahari semakin terlihat sexy saat mengenakan daster seperti itu.

Godaan Mas Duda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang