GMD 56

205K 19.6K 1.9K
                                    

WARNING!!

HARAP MEMBACA PART INI DENGAN SUASANA HATI YANG BAIK AGAR BISA PAHAM.

JIKA PERLU, SILAHKAN BACA KEMBALI PART SEBELUMNYA BIAR BENER-BENER PAHAM.

PART INI ADALAH BACKFLASH MASA LALU ARDAN SEBELUM BERTEMU DENGAN MATAHARI.

!!!

56|Masalalu (PART I)

Ardan menarik tangan Matahari untuk segera keluar dari ruangan mawar dan membawanya menuju taman rumah sakit. Dia tidak ingin istrinya itu salah paham sampai berlarut-larut.

"Duduk sini dengerin cerita aku. Jangan dipotong sampai aku bener-bener selesai. Paham?" ujar Ardan. Dengan terpaksa Matahari mengangguk.

••••Backflash•••••

Seorang laki-laki tampan dengan style yang memukau berjalan gagah memasuki sebuah bar. Dia segera menghampiri teman-temannya yang sudah lebih dulu sampai di sana.

"Weh, bro!" Seru salah satu temannya.

"SAYANG!"

Seorang perempuan cantik memeluk erat tubuh laki-laki itu, Ardan. Ardan tersenyum lalu mencium bibir kekasihnya sebentar lalu ikut duduk bersama teman-temannya.

"Kamu kemana aja? Aku kangen." seru perempuan itu seraya bersandar ditubuh tegap Ardan.

"Biasa, pekerjaan di kantor semakin banyak." ujar Ardan.

"Beneran masalah pekerjaan? Bukan karena perempuan lain kan?"

"Aku gak bohong Liliana." sanggah Ardan cepat sembari menatap kekasihnya tajam.

Liliana cemberut ditempatnya. Dia kembali memeluk tubuh Ardan erat.

"Kalau kamu sampai ketauan jalan sama perempuan lain, aku benar-benar minta putus!"

"Iya sayang,"

Ardan menghabiskan malam ini bersama teman-temannya. Namun untuk malam ini Ardan memilih tidak minum seperti biasanya. Dia masih tidak berselera, sedangkan Liliana, sudah teler disamping Ardan.

"Gue balik dulu deh!" Seru Ardan keras kepada teman-temannya.

"Mau balik? Tumben cepet?" tanya salah satu teman Ardan.

"Iya, gak mood."

"Tuh cewek lo sekalian dibawa pulang."

"Ogah, biarin pulang sendiri."

Setelah itu Ardan langsung bangkit dan meninggalkan bar. Jika kalian pikir dia akan membawa kekasihnya, kalian salah. Ardan hanya main-main saja. Mau dia tidur sama orang lain pun Ardan tidak perduli.

Ardan segera memasuki mobilnya dan meninggalkan bar. Jalanan malam ini cukup lenggang jadi Ardan dapat membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun saat Ardan masih menikmati keheningan di mobilnya, matanya tidak sengaja menatap siluet seorang perempuan yang sedang diganggu oleh orang didepan sana.

Godaan Mas Duda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang