GMD 73

260K 22.5K 8.4K
                                    

73| Berakhir Bahagia

Ruang rawat inap Matahari terlihat sangat ramai karena kunjungan dari keluarga dan teman-temannya yang ingin menjenguk bayi mungil yang dilahirkan oleh Matahari.

"Wah, anaknya cewek juga." seru Melati sembari melihat ke box bayi disebelah Matahari.

"Iya, anak kakak juga cewek ya?" tanya Matahari. Melati mengangguk sambil tersenyum. Melati dan milky memang sudah melahirkan anaknya satu bulan yang lalu, dan anaknya sama-sama berjenis kelamin perempuan. Dan sekarang anak Matahari juga perempuan.

"Anak Lo namanya siapa lat?" tanya Raden kepada Melati, kini dia sedang sibuk memfoto anak Matahari dari segala sudut.

"Lo gak tau nama anak gue den?" Sahut Doni dengan pandangan tak percaya.

"Lupa gue. Yang lahiran banyak banget sih." ucap Raden enteng.

Sedangkan yang lainnya hanya menggeleng maklum. Kelamaan jomblo ya gitu.

"Namanya Nacinta Munera Singgih." ucap Melati menjawab pertanyaan Raden tadi. Sedangkan Raden hanya mengangguk saja, kini tatapannya jatuh kepada milky yang tengah asik memangku anak laki-lakinya Choco.

"Kalo anak Lo, namanya siapa?" tanya Raden.

Milky mendongak, "Anak gue?" tanyanya lagi.

"Yaiya lah, masa anak gue!" Kesal Raden.

"Anak gue namanya Vanilla Hayana." jawab milky. Raden mengangguk lagi, kini tatapannya jatuh kepada Matahari.

"Kalau anak Lo, mau di namain siapa?" tanya Raden.

Sontak Matahari langsung menatap Ardan yang berada disampingnya.

"Kamu udah cari nama mas?" tanya Matahari. Sontak Ardan tersenyum lebar sembari mengangguk.

"Udah dong." sahut Ardan.

"Siapa?" tanya orang-orang serempak.

"Arata." jawab Ardan dengan bangga.

"Arata? Apaan tuh?" tanya Raden.

"Ardan Ata dong."

"Ih, alay!" Raden langsung bergidik ngeri.

"Cuma Arata apa Ar?" tanya Demo.

"Iya yah, Arata Diningrat. Bagus kan."

"Enggak!" sontak mata Ardan membelak.

"Kok enggak sih yah? Jelas-jelas bagus kok, iya gak yang." ucap Ardan sambil mencari pembelaan dari istrinya. Sontak Matahari langsung mengangguk.

"Ck, kasian banget. Ken aja ada nama tengahnya, masa yang cewek enggak sih?" cibir Demo.

"Ya terus?"

"Ayah mau nambahin lah!" kata Demo ngegas. Ardan mendengus, untung mertua.

"Emang ayah mau nambahin apa?" tanya Matahari lembut. Sedangkan Demo langsung berjalan menghampiri Matahari.

"Kemaren banyak banget yang ngasih rekomendasi nama ke ayah, namanya bagus-bagus banget, ayah sampe bingung mau milih yang mana. Tapi, rata-rata dari mereka, banyak merekomendasikan nama bunga, jadi ayah ambil intinya aja biar adil."

Godaan Mas Duda (END)Where stories live. Discover now