42. Kenangan saat kita baikan

6.8K 1.8K 703
                                    

Ibarat dengerin musik dari spotify yang nggak premium, ada saatnya lagu yang kita mainkan keputar acak memainkan lagu yang nggak kita sukai.

Jelas aja perasaan yang kita rasakan beda.

Ketika mendengarkan lagu yang nggak kita sukai, waktu bakalan terasa lebih lambat. Rasanya membosankan. Kita selalu pengen lagu itu cepat berakhir dan berharap selanjutnya lagu favorit kita yang diputar.

Kehidupan juga sama.

Kalau kita ada disuatu suasana yang nggak kita sukai. Rasanya pengen skip hari ini dan seterusnya sampai kita berada di suatu keadaan yang menyenangkan kita. Tapi, gimana kalau waktu hidup kita ternyata nggak lama? Gimana kalau waktu hidup kita ternyata nggak sepanjang yang selalu kita pikirkan?

Kalau bisa tau kapan pastinya kita akan meninggal, hal apa kira-kira yang bakalan kalian lakuin di hari terakhir kalian?

Pastinya banyak. Salah satunya tentu saja mengucapkan selamat tinggal ke orang-orang yang kita sayangi. Tapi, kalau bener bisa begitu, bukannya rasanya lebih menyakitkan?

"Hi, besok aku meninggal. Kamu baik-baik ya di hidupmu. Sampai ketemu lagi..."

Lebih menyakitkan. Karena dengan mengetahui hal itu, 24 jam nggak akan cukup. Akan ada banyak hal yang semakin ingin dilakukan selagi masih ada waktu. Ada banyak permintaan maaf dan ucapan terimakasih yang harus segera disampaikan.

Dan itu nggak akan pernah cukup. Karena bisa aja, kita menjalani hari hari terakhir kita di dunia dengan kesedihan yang sangat mendalam.

Kalau aku, aku mau terus senyum sampai hari itu tiba. Nggak peduli betapa sakit yang aku rasain. Aku mau senyum supaya orang disekitarku juga selalu senyum.





Setelah mengucapkan kebohongan itu, gua dan kak Jaemin sama sekali nggak pernah berinteraksi lagi.

Hari hari membosankan ini mengalir seadanya. Rasanya, separuh semangat gua hilang. Tapi, gua juga nggak mau membatasi kak Jaemin dalam melakukan yang dia inginkan.

Kalau gua ada diposisi kak Jaemin, gua juga mungkin nggak ikhlas melakukan hal itu.

Gua akui Minhee jahat. Tapi bagaimanapun, dia cuman mau bantu supaya gua bahagia.

Walau menggunakan cara yang salah.

Gua memilih buat terus pura-pura nggak tau mengenai kebohongan Minhee dan kak Jaemin.

Hubungan pertemanan gua dan Minhee baik-baik aja sampai sekarang.

Kelas 10 yang gua lalui sangat rumit. Banyak hal yang terjadi dengan sendirinya. Kenal temen baru, kehilangan temen deket, perpisahan sama Luna, mengetahui kebohongan-kebohongan manis. Semuanya berat. Tapi gua bisa bertahan dan melaluinya.

Gua bersyukur.

Hari-hari kelas 11 akhirnya datang. Gua harap, nggak ada banyak hal buruk yang terjadi.

Meskipun ujian semester 2 kelas 10 kemarin gua dapat peringkat 20 karena gua nggak belajar materi akhir tahun sama sekali, gua tetap bersyukur. Papa bilang, "Nggak apa-apa peringkat 20. Meskipun turun drastis peringkatnya, bagi Papa, Natasha tetap yang terbaik."

Somi, Herin dan Verin juga bilang, "Keren lo Nya, dapet peringkat bawah. Buat orang pinter kayak lo, dapet nilai jelek pasti susah. Lo udah melakukan yang terbaik. Kalo gua yang sakit, pasti malah udah gak naik kelas karena nggak ngerti apa-apa. Tapi lo masih dapet peringkat 20. Lo hebat tau!"

When I Hate You | Jaemin [✓]Where stories live. Discover now