Those Sweet Times Chapter 51 Part 3

174 20 0
                                    

Wajah Yang Yin sudah berubah kemerahan. Gadis itu menyambar tangan Xiang Nuan dan memprotes : "Biar kuberitahu kau, lebih sulit bagi seorang wanita untuk bermain Esports daripada seorang pria, benar-benar sepuluh kali lebih sulit. Sialan......"

"Aku setuju." Xiang Nuan merasakan hal yang sama. "Sewaktu aku memenangkan suatu pertandingan, orang-orang mengatakan bahwa pasti ada orang lain yang memainkan game itu untukku. Dan alasan mereka itu hanya karena aku cantik, jadi aku tidak mungkin mampu bermain sebaik itu. Logika macam apa itu......."

"Kalau baru dibicarakan seperti itu sih masih belum apa-apa. Apa kau tahu apa yang mereka katakan tentang aku?"

"Apa yang mereka katakan?"

"Mereka bilang," Yang Yin menyipitkan matanya, menghantam meja, dan meninggikan suaranya : "Mereka bilang kalau aku mendapatkan posisiku dengan cara tidur bersama seseorang! Hahaha, tidakkah kau pikir itu lucu?"

Xiang Nuan merasa sangat marah dan memukul piringnya dengan sumpitnya : "Mereka semua itu orang-orang brengsek!"

"Tepat, sekumpulan orang-orang brengsek! Ayo minum, temanku. Bersulang!"

"Yap!"

Lin Chuyan menggunakan capitan untuk menaruh beberapa jamur matang dan daging ke dalam mangkuk Xiang Nuan : "Makanlah sedikit, jangan hanya minum."

Waiwai menggunakan capitan lain untuk mengambil makanan untuk dirinya sendiri, Zheng Dongkai, dan Yang Yin. Kemudian Waiwai dan Zheng Dongkai mulai mencemooh dunia yang dangkal ini yang hanya menilai orang-orang dari penampilan mereka.

Hingga batas tertentu, Waiwai dan Zheng Dongkai berbagi bahasa yang serupa. Keduanya adalah teman dekat dari orang yang sangat populer di sekolah. Mereka seperti bintang di sebelah bulan. Jika mereka diletakkan di tempat lain, mereka akan bersinar dengan indah. Namun ketika diletakkan tepat di sebelah bulan, mereka tampak redup dan pucat.

Semua orang di meja itu memiliki perasaan terpendam untuk dilampiaskan, dan Lin Chuyan juga memiliki perasaannya sendiri, namun ia tidak bisa mengatakannya di hadapan mereka semua.

Pada akhirnya, keempat sahabat itu mabuk dan Lin Chuyan harus membantu mereka masuk ke dalam mobil.

Zheng Dongkai, Waiwai, dan Yang Yin duduk di kursi belakang. Xiang Nuan duduk di kursi penumpang.

Pemuda itu mendudukkan si gadis di kursi dan gadis itu duduk diam di sana tanpa bergerak. Gadis itu begitu mabuk sampai matanya sekarang tidak bisa berfokus.

Lin Chuyan menutup semua pintu mobil dan menjadi orang terakhir yang memasuki mobil. Xiang Nuan melihat ke arah pemuda itu dengan linglung. Pemuda itu tertawa dan berkata : "Si bodoh." Kemudian pemuda itu memasangkan sabuk pengaman untuk gadis itu.

Selagi pemuda itu mengencangkan sabuk pengaman si gadis, mereka sangat dekat satu sama lain. Xiang Nuan menatap wajah si pemuda, yang setengah tertutup bayangan.

"Kau benar-benar sangat tampan." kata gadis itu.

Lin Chuyan tertawa dan mendongak menatap si gadis. Saat mata mereka bertemu, ia berkata dengan suara kecil : "Terimakasih. Kau juga sangat cantik."

Pemuda itu duduk kembali ke kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobil.

Setelah mengemudi selama beberapa saat, Xiang Nuan tiba-tiba memanggilnya : "Lin Chuyan."

Suara gadis itu sangat lembut.

Hati Lin Chuyan mendadak membesar mendengarnya : "En?"

"Sebenarnya, aku sangat merindukanmu."

Lin Chuyan mendadak menginjak rem mobilnya.

Tubuh Xiang Nuan tersentak dengan sangat keras, namun tertahan di kursi mobil karena sabuk pengamannya. Tiga orang lainnya di kursi belakang tak seberuntung itu. Zheng Dongkai terdorong ke depan, setengah bagian atas tubuhnya sekarang terjebak diantara kursi pengemudi dan kursi penumpang. Kepalanya terjulur keluar.

Lin Chuyan mendorong kembali kepala Zheng Dongkai ke belakang dalam diam.

Kemudian Lin Chuyan berpaling ke samping untuk menatap ke arah Xiang Nuan.

Kepala Xiang Nuan terangkat ke atas, matanya setengah terpejam; Lin Chuyan tidak bisa mengatakan apakah gadis itu mabuk atau sadar.

Lin Chuyan mengelus kepala gadis itu, rambutnya yang lembut terasa agak dingin. Pemuda itu berkata ringan : "Begitu juga aku."

Xiang Nuan hanya duduk diam di sana, membiarkan pemuda itu mengusap rambutnya tanpa keberatan.

Lin Chuyan benar-benar berharap ia bisa mengelus kepala gadis itu seperti ini setiap hari.

... ...

Lin Chuyan memastikan semua orang di kursi belakang kembali duduk di kursinya masing-masing dan memasangkan sabuk pengaman pada mereka sebelum ia mulai mengemudi lagi.

Pemuda itu menyalakan musik dengan volume rendah, lalu ia memanggil orang di sebelahnya dengan suara pelan : "Xiang Nuan."

"Hum?"

"Kalau Shen Zemu dan aku terjatuh ke dalam air pada saat yang bersamaan, siapa yang akan kau selamatkan lebih dulu?"

"Siapa kau ini?"

"Aku Lin Chuyan......Kalau Lin Chuyan Dan Shen Zemu terjatuh ke dalam air pada saat yang bersamaan, siapa yang akan kau selamatkan lebih dulu? Kau hanya boleh menyelamatkan satu orang saja."

Xiang Nuan menggunakan jari telunjuknya untuk menggaruk dagunya, seolah-olah ia merenung dengan sangat serius. Setelah berpikir selama beberapa saat, gadis itu berkata : "Aku akan menyelamatkan Lin Chuyan."

Lin Chuyan tersenyum, senyuman itu perlahan melebar di wajahnya; ia merasa tersentuh dan puas.

Setelah beberapa saat kemudian, Xiang Nuan mendadak berkata : "Tapi aku tidak bisa berenang."

"Aku akan mengajarimu."


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now