Those Sweet Times Chapter 1 Part 2

714 65 21
                                    


Setelah meeting selesai, Xiang Nuan tetap tinggal untuk membantu membereskan klub. Saat akhirnya gadis itu keluar dari bangunan, ia mendengar Waiwai bertanya pada Shen Zemu, "Apa yang akan kau lakukan nanti?"

"Belajar."

"Sudah terlalu malam untuk belajar. Apa kau mau ikut untuk satu ronde?"

Shen Zemu mengabaikan pemuda itu dan pergi dengan sepedanya.

Xiang Nuan benar-benar sangat ingin tahu dan bertanya pada Waiwai, "Presiden, apa yang kau maksud dengan 'ikut untuk satu ronde?'?"

"Kami memainkan suatu game bersama-sama."

"Oh. Game apa yang kalian mainkan bersama?"

"Kings of Glory. Apa kau mau ikut main? Aku bisa mengajarimu." Waiwai memberi seringaian lebar pada gadis itu.

Kings of Glory.

Xiang Nuan merasa senang karena ia bisa mempelajari satu kepingan informasi penting lagi tentang Shen Zemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiang Nuan merasa senang karena ia bisa mempelajari satu kepingan informasi penting lagi tentang Shen Zemu. Gadis itu mendownload game itu segera setelah ia kembali ke kamar asramanya.

Selamat datang di Kings of Glory!

Dengan kata-kata ini, gadis itu secara otomatis memasuki tutorial untuk para pemain baru. Xiang Nuan mengikuti instruksi untuk bermain selama beberapa waktu, dan merasa meskipun ia belum terlalu mengerti game ini, pasti akan lebih mudah saat memainkannya daripada yang ia pikirkan, kan?

Namun, segera saja, gadis itu menyadari bahwa game ini sama sekali tidak mudah dimainkan. Setelah tutorial berakhir, ia mulai bermain dengan pemain sungguhan lainnya, dan ia lalu mati dan mati lagi. Dan dia bahkan tidak tahu bagaimana ia bisa mati sepanjang waktu itu.......

"Apa-apaan sih ini!"

Xiang Nuan melempar ponselnya menjauh karena frustasi. Namun ketika ia teringat fakta bahwa ini adalah game yang disukai Shen Zemu, gadis itu tak bisa melakukan hal lain kecuali kembali memungut ponselnya.

Gadis itu meng-klik membuka sebuah pertandingan lain, tak bersedia untuk menyerah.

Kali ini, ia menemukan bahwa Shen Zemu juga sedang online.

Ow, sang Dewa sedang online dan di sana ada sebuah tombol 'undangan' kecil di bawah nama sang Dewa. Ini benar-benar suatu ajakan yang menyuruhnya untuk meng-klik tombol itu!

Dengan semangat, Xiang Nuan berhati-hati meng-klik tombol 'undangan'

Kemudian, gadis itu menunggu responnya dengan gelisah.

Shen Zemu menerima undangannya.

Ahh, ia sangat beruntung!

Setelah ia memasuki permainan, gadis itu mencoba mendekati Shen Zemu.

Ini Nuannuan : Apa kabar, xuezhang~

Zemu : ......

Zemu : Kau bukan Waiwai?

Ini Nuannuan : Uh, aku Xiang Nuan......

Zemu : Aku meng-klik orang yang salah.

Ini Nuannuan : Uh, lalu apa yang harus kulakukan sekarang? Bisakah aku mundur?

Tentu saja tidak bisa......

Shen Zemu benar-benar tak bisa berkata apapun. Waiwai sedang membantu seseorang untuk meningkatkan level dan memaksa supaya Shen Zemu bergabung dalam timnya untuk bermain. Setelah Shen Zemu setuju, ia melihat sebuah undangan dan langsung meng-kliknya tanpa melihat lagi dari siapa undangan itu berasal.

Baiklah, ia sudah membuat kesalahan. Tapi gamenya sudah dimulai, dan biarlah seperti itu.

Hingga titik ini, Shen Zemu masih dengan tenang menerima fakta bahwa ia telah membuat kesalahan.

Kemudian, ia menyaksikan semua kegilaan, yang sungguh tak bisa dipahami, dari rekan setimnya yang membuat diri mereka sendiri terbunuh.

Shen Zemu mulai merasa terganggu. Pemuda itu masih bersabar dengan semua itu hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan ia mulai mengejek mereka.

Zemu : Apa kalian anak SD?

Chuyan : Hai, gege dan jiejie. Aku berada di tahun keduaku tahun ini. (Gege = kakak laki-laki, jiejie = kakak perempuan)

Zemu : ........

Setelahnya, Shen Zemu menemukan dirinya mampu menoleransi mereka lebih baik. Mereka masih anak-anak, dan rasanya tidak baik memarahi anak kecil. Ia hanya akan menyalahkan dirinya sendiri untuk keberuntungannya yang buruk.

Dengan begitu ia juga berhenti mengejek rekan setimnya yang lain.

Pertandingan itu sangat kacau, dan tanpa terelakkan, mereka kalah. Bahkan seseorang yang sehebat Shen Zemu tak bisa memimpin sekelompok rekan tim yang payah.

Setelah pertandingan berakhir, ia menerima sebuah pesan WeChat.

Ini Nuannuan : Xuezhang, kau sangat luar biasa!

Nama WeChat gadis itu sama dengan nama username-nya di dalam game, dan hal ini melepaskan pemuda itu dari masalah untuk mengenali siapa pengirim pesan ini sebenarnya.

Setelah beberapa lama, gadis itu mengirimkan pesan lain ketika ia tidak menerima balasan dari si pemuda.

Ini Nuannuan : Maaf xuezhang, aku sangat buruk dalam bermain......

Meski pemuda itu tahu bahwa si gadis berharap mendapat kata-kata penghiburan darinya, Shen Zemu merasa sangat terganggu dengan pesan-pesannya yang datang terus menerus dan membalas sesuai fakta : Anak SD yang tadi itu lebih baik daripada kau.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Di Indonesia, Kings of Glory diadaptasi menjadi AoV atau Arena of Valor.

Tapi banyak juga yang tetap lebih suka memainkan Honour of Kings atau Kings of Glory versi China

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi banyak juga yang tetap lebih suka memainkan Honour of Kings atau Kings of Glory versi China.

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now