Those Sweet Times Chapter 43 Part 2

172 20 6
                                    

Sepanjang malam itu, para penonton streaming Hu Ge berubah-ubah secara zigzag. Setiap setengah jam, para penonton akan muncul sangat banyak kemudian setelah beberapa menit, jumlah penontonnya akan menurun sampai nyaris mendekati nol. Setelah setengah jam kemudian lagi, pola yang sama akan berulang kembali.

Saat Lin Chuyan tidak menyanyi, hanya akan ada sedikit fans yang bertahan menonton streamingnya.

Chen Yinghu tidak merasa terganggu dengan situasi itu. Kemampuan superiornya dalam bermain game telah memberinya kepercayaan diri yang tidak biasa. Bahkan meski tak ada seorang pun yang menontonnya malam ini, pemuda itu yakin bahwa esok hari saat ia memamerkan beberapa gerakan brilian yang dimilikinya saat bermain game ranked, semua fansnya akan segera kembali.

Namun, ada satu hal yang tidak dipahaminya-- --Ada beberapa fans yang terus menonton streamingnya namun tidak satupun dari mereka yang mengetikkan komentar streaming.

"Mengapa tak ada satu pun dari kalian yang mengatakan sesuatu?" tanya Chen Yinghu.

Salah satu fans level awal memberikan komentar : Kami semua diblokir karena memberi komentar, - _ -

Chen Yinghu : "Mengapa kalian sampai diblokir?"

"Karena kami memprotes gerakan buruk yang dilakukan oleh Nuannuan."

Chen Yinghu berpikir bahwa itu memang terdengar seperti sesuatu yang akan dilakukan oleh Lin Chuyan.

Pada waktu yang bersamaan, di sebuah rumah di pinggiran Kota Nanshan, seorang pria berkacamata duduk tepat di depan komputernya dan berpikir.

Ini adalah rumah yang besar. Ruang tengahnya terbagi menjadi dua area yang dipisahkan oleh partisi kayu; di salah satu sisinya adalah ruang penerimaan, dan yang satunya adalah ruang latihan. Ada sebuah bendera hitam tergantung di dinding yang memiliki logo dan bertuliskan "Tak Terkalahkan" berwarna emas di atasnya.

Seorang pria pendek yang memiliki bekas luka lewat secara kebetulan dengan membawa segelas air di tangannya. Pria itu melihat si pria berkacamata yang matanya terus terpatri ke layar komputer dan dengan penuh ingin tahu ia mendekat untuk bertanya : "Chang Ge, apa yang sedang kau tonton? Oh, Hu Ge? Kau tidak sedang berpikir untuk merekrutnya, kan? Aku mendengar dari tim tetangga sebelah kalau......."

"Tidak, kok." Si pria berkacamata memotong kata-katanya. "Lihat, Xiao Zhi, lihatlah Diaochan ini."

Xiao Zhi melihat sekilas pada gerakan si Diaochan dan berkomentar : "Itu kan cuma biasa-biasa saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiao Zhi melihat sekilas pada gerakan si Diaochan dan berkomentar : "Itu kan cuma biasa-biasa saja."

"Benar, memang cuma biasa-biasa saja, tapi tiga jam yang lalu, dia jauh lebih buruk dari ini."

"Chang Ge, kau menonton ini selama tiga jam?" Xiao Zhi menemukan sesuatu yang tidak biasa dalam ketertarikan Chang Ge pada streaming Hu Ge kali ini : "Kau benar-benar tidak sedang berpikir untuk merekrut Hu Ge, iya, kan?"

"Tidak, aku tidak menyukai pemain yang cerewet....... Biarkan aku bertanya padamu, sewaktu kau baru mulai memainkan game ini dan tidak familiar dengan banyak champion, jika aku memberimu waktu tiga jam, mampukah kau memainkan Diaochan hingga selevel ini dalam waktu tiga jam dengan bantuan seseorang yang memberimu tutorial semacam ini?"

Xiao Zhi terkejut dengan pertanyaan itu tapi ia memikirkannya dulu dengan sungguh-sungguh. Kemudian pemuda itu menggelengkan kepalanya : "Mungkin tidak."

Memainkan Diaochan membutuhkan syarat kecepatan tangan dan kemampuan untuk membaca gerakan musuh. Bahkan jika seorang pemain sudah berhasil mempelajari semuanya tentang Diaochan sekalipun, ia akan tetap membutuhkan latihan yang banyak untuk menguasai Diaochan dengan baik.

Chang Ge tidak repot-repot untuk menunjukkan kesulitannya pada Xiao Zhi. Pemuda itu mendorong kacamatanya ke atas dan malah berkata : "Ada banyak hal di dunia ini yang bisa kau capai hanya dengan bekerja keras, tapi ada elemen penentu yang lain yang sama baiknya selain kerja keras, dan bakat adalah salah satu diantaranya."

Xiao Zhi pergi untuk mengambil segelas air lagi dan kembali untuk duduk bersama Chang Ge di depan komputer.

Mereka lalu menonton selama dua jam lagi.

Ketika waktu dua jam sudah hampir berakhir, Xiao Zhi sudah menampakkan wajah terkejutnya.

"Apa mungkin kalau ini hanya sebuah aksi publisitas?" Xiao Zhi menyebutkan sebuah kemungkinan.

"Rasanya tidak seperti itu. Ayo kita tunggu dan lihat saja besok. Besok gadis ini akan melakukan sebuah pertandingan satu lawan satu melawan seseorang lain. Chen Yinghu bilang kalau dia akan melakukan streaming untuk pertandingan itu."

"Sebuah pertandingan satu lawan satu tetap bisa saja menjadi sebuah aksi publisitas."

"Mengapa kau begitu penuh kecurigaan di usia yang begitu muda?"

Xiao Zhi menjulurkan lidahnya.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Champion di atas itu Diaochan skin 4 yaaa~

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now