Those Sweet Times Chapter 24 Part 1

279 33 13
                                    

Lin Chuyan menelepon ibunya, dan menjelaskan pada sang ibu mengenai keadaan sulit yang dialami Klub Esportsnya saat ini. Suara pemuda itu begitu sedih dan suram, dan ada keputusasaan yang tersirat di sana, yang bisa membuat orang-orang tergerak dan meneteskan air mata.

Ibunya bertanya : "Mengapa kau harus mengganti klub-mu lagi?"

"Seorang teman mengundangku untuk bergabung." Lin Chuyan menjawab, lalu menambahkan setelah terdiam sejenak : "Dia sangat cantik."

"Oh, benarkah? Kirimkan foto gadis itu padaku, ya?"

Sebelum Lin Chuyan bisa menjawab, pemuda itu mendengar seringainya dari ayahnya : "Hmph, kau sedang memainkan trikmu pada ibumu lagi kan? Apa kau menganggap aku ini tak ada? Kau bisa menipu ibumu tapi kau takkan bisa membodohiku." Kemudian, suara ayahnya terdengar cukup jauh. Pria itu sepertinya meletakkan ponsel untuk bicara pada ibunya Lin Chuyan : "Apa kau bodoh? Kau kan sudah tertipu olehnya sekali, bagaimana bisa kau mempercayai dia lagi?"

"Kali ini benar-benar sangat mendesak." kata Lin Chuyan.

"Pergilah. Kau hanya menginginkan uang. Aku tak punya itu."

"Bukan aku. Klubku lah yang membutuhkan uang. Klub ini sedang berada di posisi yang sangat sulit saat ini. Kompetisi sudah berjalan selama hampir satu minggu sekarang. Aku sudah terlanjur mengatakan pada mereka bahwa Grup Yuelin akan mensponsori mereka. Ayah, tolong pikirkanlah image perusahaanmu. Kau pasti akan harus datang ke universitas untuk merekrut orang-orang selama musim kelulusan."

"Jangan mempermainkanku. Aku tahu semua trikmu dengan baik. Kalau klubmu benar-benar membutuhkan uang, kau kan bisa memberikannya untuk mereka dulu. Kau sudah mendapatkan 120.000 RMB dari hasil menggadaikan jam itu di pegadaian. Jangan bilang kalau kau sudah menghabiskan semuanya."

"Aku sudah menghabiskan semua itu."

Selagi kedua ayah dan anak ini saling tarik ulur, tak ada seorang pun dari keduanya yang mengira bahwa pihak seberang akan begitu keras kepala kali ini. Ibu Lin Chuyan malah lebih tertarik dengan gadis yang disebut-sebut pemuda itu dan menyarankan agar Lin Chuyan mengundang gadis itu ke rumah untuk berkunjung. Lin Xueyuan merasa bahwa istrinya mulai tergoyahkan, siapa yang tahu di sisi mana ia akan berpihak nanti pada akhirnya.

Lin Xueyuan membawa ponselnya ke luar rumah. Pria itu berdiri di taman dan berkata : "Kau mendatangiku karena kau sedang berada dalam keadaan yang sulit. Baiklah, sekarang aku juga sedang memiliki masalah yang sulit. Kalau kau bisa menyelesaikan masalahku, aku akan menolongmu menyelesaikan masalahmu. Bagaimana kalau begitu?"

Lin Chuyan bertanya : "Ayah, memangnya apa masalahmu?"

"Haw!" Lin Xueyuan mendesah tanpa terduga, "Apa kau tahu apa benda yang diinginkan ibumu untuk hadiah ulang tahunnya?"

"Aku bisa menebaknya, mungkin."

"Oh, coba katakan padaku."

"Ibu mungkin ingin memberiku adik perempuan, tapi kau...."

Lin Chuyan tidak ingin mempermalukan ayahnya, jadi ia tidak melanjutkan, namun pemuda itu membuat nada suaranya mengindikasikan bahwa ayahnya mungkin tidak mampu dalam hal itu.

Lin Xueyuan sangat geram : "Pergilah sana, bocah!"

Lin Chuyan bergegas mengubah nada suaranya : "Jangan marah, aku hanya bercanda. Sebenarnya akulah yang ingin mendapatkan adik perempuan."

Lin Xueyuan juga menjadi tenang : "Jangan khawatir, kami takkan memiliki anak kedua."

"Kalian berdua tak perlu khawatir tentang perasaanku."

"Kami tak pernah mengkhawatirkan perasaanmu....... hanya saja, kesehatan ibumu; terlalu berbahaya untuk memiliki anak lagi dengan umurnya yang sekarang."

Lin Chuyan cepat-cepat mengubah kembali arah pembicaraan kembali ke jalur yang benar dan bertanya : "Lalu apa yang ibu inginkan sebenarnya, atau apa yang sebenarnya ingin kau berikan pada ibu?"

"Ugh, kau juga tahu bahwa ibumu terutama menyukai seorang seniman tertentu beberapa tahun terakhir ini. Aku ingin meminta seniman itu untuk melukis sebuah lukisan untuk ulang tahunnya, sejenis hadiah khusus untuknya. Aku sudah menyiapkan uangnya, tapi....."

"Apa yang terjadi?"

"Seniman ini agak tidak biasa. Dia tak mau melukis untuk jumlah uang berapapun."

"Mengapa tidak?"

"Ya, dia tidak mau saja."

Lin Chuyan tak bisa menahan tawanya.

"Jangan senang dulu soal itu." kata Lin Xueyuan. "Masalahku adalah ini. Kalau kau bisa menyelesaikannya, maka aku akan mensponsori klubmu, tidak hanya untuk tahun ini tapi selama 3 tahun ke depan juga sehingga kau akan terlihat hebat di klub. Bagaimana?"

Lin Chuyan bukan orang bodoh : "Bahkan ayah saja tidak bisa menyelesaikannya, bagaimana aku bisa?"

"Kalau begitu aku minta maaf. Sana pergilah cari sponsor yang lain saja!"


To be continued

Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now