Those Sweet Times Chapter 20 Part 1

295 35 7
                                    

Xiang Nuan rasanya ingin menangis.

Gadis itu tidak tahu apakah ia harus menjelaskan semuanya kepada Shen Zemu atau tetap diam saja. Jika ia mengatakan pada pemuda itu bahwa ia adalah orang yang telah menggambar wajah itu tetapi tidak menggambar hidung babinya, maka itu sama saja dengan memberitahu pemuda itu bahwa ia memendam perasaan kepadanya dan diam-diam telah mengamati pemuda itu. Sedangkan jika ia tidak memberikan penjelasan, maka akan terlihat seolah-olah ia telah menyimpan semacam dendam pribadi kepada pemuda itu.......

Ini sungguh sebuah dilema.

Akhirnya, Xiang Nuan mendorong buku tulis itu ke arah Lin Chuyan dan berkata dengan ambigu : "Dia yang melakukannya."

Lin Chuyan rupanya sudah siap disalahkan dan menaruh buku tulis itu ke dalam sakunya sendiri. Pemuda itu menghadapi Shen Zemu tanpa berjengit : "Buku tulis ini milikku."

Baiklah, sangat bagus, seorang pria menggunakan buku tulis berwarna pink, benar-benar alasan yang hebat.

Sekarang mereka bahkan telah membuat situasinya menjadi lebih buruk lagi. Xiang Nuan baru saja akan mengklarifikasi namun otaknya mendadak macet ketika ia melihat tatapan tidak ramah di mata Shen Zemu. Gadis itu membuka mulutnya namun ia tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Shen Zemu tidak membuat suara apapun dan membawa makanannya kembali kepada si pelayan : "Tolong bungkus saja ini."

Si pelayan dengan cepat membungkus semuanya. Sebelum Shen Zemu pergi, pelayan itu berkata : "Ada hadiah yang akan diberikan untuk pembelian apapun di toko ini hari ini."

Waiwai langsung bertanya : "Apa hadiahnya?"

"Sebuah stiker anjing yang sedang sendirian." sahut si pelayan, sambil menunjuk pada tumpukan stiker di sebelah meja.

Xiang Nuan menatap tumpukan itu.

Itu adalah stiker anjing berwajah sedih......

Shen Zemu melirik stiker itu dan tak bisa mempercayai apa yang telah terjadi kepadanya malam ini.

Pemuda itu menolak hadiahnya dan membawa makanannya untuk pergi dari toko itu tanpa sepatah kata pun lagi.

Pemuda itu berjalan seperti orang yang terburu-buru.

Xiang Nuan mengamatinya pergi menjauh melalui jendela.

Lin Chuyan menenangkan gadis itu : "Jangan khawatir, dia takkan marah hanya karena itu. Laki-laki biasanya tidak akan berpikiran sempit seperti itu."

Waiwai datang bersama makanannya sambil menyetujui perkataan itu : "Itu benar, jangan khawatir, Xiang Nuan. Dia tidak marah, dia hanya merasa malu."

"Ini semua salahmu." Xiang Nuan menatap galak pada Lin Chuyan.

Lin Chuyan menerima semua kesalahan itu dan mengembalikan buku tulis pink itu kepada si gadis.

Waiwai merasa bahwa sangat menyenangkan bagi matanya ketika melihat kedua orang di depannya ini duduk bersama. Tak peduli apapun yang mereka lakukan, ia bisa menghabiskan satu mangkuk penuh nasi lagi hanya dengan menyaksikan mereka berdua di hadapannya seperti ini.

-- --

Ketika Xiang Nuan kembali ke kamar asramanya malam itu, ia, setelah berdebat dengan dirinya sendiri untuk beberapa lama, akhirnya mengirimkan pesan kepada Shen Zemu.

Xiang Nuan : Xuezhang, maaf, ada beberapa kesalahpahaman di sini. TAT

Shen Zemu : Tidak apa-apa.

Xiang Nuan : Kau tidak marah?

Shen Zemu : Tidak.

Shen Zemu takkan marah begitu saja hanya karena gambar konyol yang kekanak-kanakkan, tetapi ia tetap merasa bingung dan tidak nyaman karena semua itu. Akhirnya ia bertanya : Apa kau tak suka padaku?

Xiang Nuan : Tidak, tidak, aku bukan tak suka padamu.

Shen Zemu : En.

Shen Zemu hampir mempercayai gadis itu. Kemudian pemuda itu memeriksa postingan dari temannya yang lain dan menemukan postingan baru dari Lin Chuyan.

Lin Chuyan : Mendapat hadiah. [foto]

Foto itu berisi sebuah gambar. Lin Chuyan yang digambar dalam foto itu tampak sangat tampan dengan dua telinga rubah yang lucu. Itu adalah hadiah dari 'Dewa Nuan'. Sangat mudah untuk menebak siapakah dewa nuan itu.

Ketika membandingkan kedua gambar itu, rasanya sungguh sulit untuk merasa tidak terganggu meskipun sebenarnya ini hanyalah sebuah masalah sepele.

Shen Zemu takkan repot-repot untuk bertanya lebih jauh, pemuda itu hanya menutup jendela WeChatnya diam-diam dan log off dari sana.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now