29

1.6K 171 5
                                    

Tae bahagia, meskipun perayaan ulang tahun nya tetap sama seperti tahun-tahun kemarin setidaknya kehangatan dari saudaranya masih sama. Ya, sama. Itu menurutnya. Meskipun kondisi tubuhnya berbeda sekarang.

Setidaknya dia harus bersyukur akan hal itu. Kebahagiaan yang sederhana itu tak boleh hilang dan dilupakan nya.

Mereka bercanda hingga lupa jika hari sudah mulai subuh. Kookie seketika tertidur disisi sofa dengan posisi duduk sedangkan Chim sudah berada di kamar entah sejak kapan.

Tae mencoba membangunkan Kookie. Dia pikir badannya akan sakit jika tidur dengan posisi itu. Sebelum membangunkannya tak lupa dia membawa selimuy yang dia ambil dari lemarinya untuk sang adik. Selimutinya dengan lembut dan dikecupnya singkat didahinya. Tar benar-benar menyayangi adiknya itu.

Dia pun menaiki tangga menuju kamarnya dengan sangat hati-hati. Mengingat karena kakinya memang sudah tak bisa diajak kerjasama. Memegangi pegangan tangga dengan erat dan berjalan sangat pelan. Biasanya Chim yang akan membantunya tapi ingatkan dia jika saudaranya sudah tertidur pulas sekarang.

Susah payah dia menaiki tangga dan akhirnya sampai lah di pintu kamarnya. Sedikit mengambil nafas yang sempat tercekat itu. Udara di luar sudah sangat dingin mengingat itu sudah bulan Desember akhir.

"Hah..  Huh..  Ternyata menaiki tangga sendiri itu tak mudah " ucapnya sendiri. Dia pun membuka knop pintunya dan berjalan perlahan ke ranjangnya.

" Uhh.. Uhh... AH.. "

*Bruk

" Ishh..  Sakit.. "

Tae terjatuh sebelum sampai diranjang. Padahal tinggal beberapa langkah ranjang itu sudah ada dipelukannya tapi nyatanya dia malah terjatuh cukup keras. Untung saja pintu kamarnya dia tutup, dengan begitu suara dentuman jatuhnya tak terlalu terdengar dari luar.

"Ah.. Bekerjasama lah kaki sialan. Kau tak kasian dengan tuanmu ini hah? "

Tae meracau sendiri. Dia terkadang kesal dengan dirinya sendiri jika kakinya tiba-tiba berulah. Benar-benar merepotkan.

Terpaksa dia harus menyeretnya sekarang. Perlahan Tae membawa tubuhnya menuju ranjang dengan susah payah. Dia baru sadar tubuhnya ternyata berat juga.

Peluh sudah membasahi pelipisnya. Padahal ini musim dingin dan dia berkeringat. Tinggal beberapa sedikit lagi dia menuju kaki ranjangnya. Diangkat tubuhnya sembari berpegangan pada sisi ranjangnya tapi tanpa sengaja dia menarik selimutnya dan berakhir dia terjatuh di lantai kayu nya lagi.

"Auww..  Hah..  Benar-benar merepotkan. Hanya ingin tidur saja susahnya minta ampun. Kalau sudah begini, seharusnya aku tidur di sofa saja bersama Kookie tadi"

Taehyung sudah kesal sekarang. Dia hanya ingin tidur tapi kenapa harus dibuat susah. Hidupnya itu sudah susah tapi kenapa kakinya justru menambah kesusahannya.

Dia pun mencoba naik ke ranjangnya lagi dan akhirnya berhasil. Helaan lega keluar dari bibiri berbentuk hatinya itu. Dipejamkannya mata itu dan Tae pun terlelap dalam tidur nya.

"Selamat tidur semuanya, terimakasih untuk perayaan yang sederhana ini. Aku bersyukur memiliki kalian."

.

.

.

.

.

Terima kasih atas dukungan kalian semua. Senang bisa menulis cerita dan kalian menikmati nya dengan senang hati. Itu kebahagiaan tersendiri buat mimin..

Jangan lupa beri mimin komen dan semangat juga ya..  Itu sangat membantu mimin buat menulis lebih baik lagi..

Terima kasih semuanya..

So? (The END)Where stories live. Discover now