46

1.4K 154 7
                                    

Hari ini ibu kembali ke rumah untuk menaruh beberapa pakaian kotor di mesin cuci.

Tae terdiam melihat ksang ibu menaruh pakaian ke dalam mesin cuci.  Meliriknya dari balik dapur dengan diam.

Terlihat jelas air muka sang ibu yang tampak begitu lelah itu.  Ingin rasanya dia menarik sang ibu untuk duduk bersamanya dan menikmati secangkir teh sejenak.

Tapi keingin itu dia urungkan. Tak enak hati pada sang ibu yang beberapa hari ini mendiamkannya.

Setelah dirasa cukup, Ibu kembali ke kamar dan keluar dengan membawa tas kecil yang Tae pikir adalah baju baru.

"Tetap dirumah dan jangan kemana-mana. " ucap Ibu datar yang tentu ditujukan untuk Tae.  Tae mengangguk pelan.

" Ibu.. "

Tae mencoba memanggil sang ibu yang sudah diambang pintu. Ibu berhenti sejenak tanpa meliriknya.

" Disaat Ayah pulang nanti..  Tae... "

" Cukup Tae." potong sang ibu yang membuat Tae menatap ibunya tak percaya.

"Cukup untuk permintaanmu itu. " lanjutnya

" Ibu.. Tae hanya.. "

" Diam!"

Sang ibu tersulut emosi. Tae seketika diam mendengar bentakan ibunya.

"Cukup. Berhenti meminta sesuatu Tae. "

*BLAM!

Pintu rumah itu terbanting keras. Tae melonjak kaget.

" Tapi Tae hanya mau bertemu ayah. " lirihnya.

Airmata nya menetes. Perlahan dalam diam ia menangis.

" Tae hanya ingin melihat ayah. Tae hanya ingin.... Ayah....  Ibu, Tae sudah menjadi anak baik. Seperti yang ibu inginkan...

"Tae sudah berhenti. Hiks.... Tae sudah meninggalkan semuanya demi... Hiks.. menjadi anak yang baik. Di matamu.  Tae sudah menjadi baik bu. "

Tae berteriak kesetanan. Terlalu sakit. Terlalu pilu untuk didengar.

Entah sejak kapan dia sudah terduduk di lantai. Meraung memanggil nama sang Ibu dan Ayahnya.

Tak tau lagi harus bagaimana. Dia sudah buntu. Sudah habis hati. Tapi tak bisa berbuat banyak.

"Hiks.... Ibu... Ayah... Siapapun tolong Tae. Chim, bantu Tae bertemu ayah... Chim.. "

Percuma. Rumah itu sepi. Tak ada orang disana. Chim sedang bersama komite. Kookie memberi kabar jika akan ke rumah sore hari. Ayah dirumah sakit dan ibu baru saja pergi, dan menoreh luka kembali dalam hati.

" Tae menyerah Chim. "

" Tae ingin menyerah. "

.

.

.

.

Maafkeun author yang nulisnya pendek dan gaje..

.

.

.

.

So? (The END)Where stories live. Discover now