10

2.5K 213 3
                                    

Kegiatan hari itu usai. Tae, Kookie dan aku pulang kerumah. Untung saja kami membawa mobil. Taehyung yang menyetir dan aku duduk disebelahnya sedangkan kelinci bongsor itu sudah ada dialam mimpi.

Sesampai dirumah kami membersihkan diri lalu beristirahat. Memang masih cukup awal untuk tidur tapi badan ini sudah lelah dan daripada aku pingsan lagi.  Yang ada justru dimarahi si Tae.

.................

'Ceklek

"Kami pulang " ucap seorang wanita paruh baya dirumahnya itu.

" Kemana mereka semua? " ucapnya heran.

" Ibu? " Tae cukup terkejut dengan kepulangan sang ibu yang tiba-tiba itu. Kata Chim beliau tidak bisa pulang.

" Chim dimana, Tae? " ucap ibu nya.

'Kenapa ibu hanya mencari Chim?' Tae tersenyum getir, entah kenapa pertanyaan ibunya melukai hati.

" Dia sedang tidur, bu. Sini Tae bawakan tas ibu" ucap Tae menawarkan. Wanita yang dipanggil ibu itu langsung memberikan tasnya tanpa berbicara sepatah kata pun dan pergi menuju kamar sang anak, Chim.

Tae meletakkan barang ibu nya dikamar sang ibu. Lalu ikut melihat keadaan ibu nya dan Chim. Dilihatnya sang ibu tengah mengelus rambut saudaranya itu. Dan hal itu sukses membuatnya iri kembali.

"Mengapa badanmu kurus, sayang? Wajarmu juga pucat. Apa yang baru saja terjadi? "uca0 sang ibu yang bisa didengar oleh Tae.

" Itu bu, tadi Chim pingsan di sekolah karena kelelahan. Aku sudah memperingatkan tapi dia keras kepala" jelas Tae.  Dapat didengar helaan nafas sang ibu itu.

"Hah.. Meskipun seperti itu, kau tetap harus menjaga Tae. Kau tau kan bagaimana Chim itu. Jangan mulu bermain dengan Kookie hingga kau lupa dengan saudaramu, Tae".

Entah kata-kata itu adalah nasihat untuk nya atau sebuah kata-kata menyalahkan. Mungkin opsion ke dua lebih tepat.

"Tapi bu, Chim kan sudah besar. Aku juga selalu mengingatkannya minum vitamin" sanggah Tae. "Ibu tak mau tau apapun alasanmu, Tae. Ibu kembali ke kamar dulu" ucap sang ibu yang meninggalkan rasa sedih pada Tae.

..................

Aku mendengarnya. Percakapan mereka berdua. Aku mendengarnya. Bisa dipastikan Tae sekarang tengah bersedih. Bisa kudengar langkah kaki ibu yang mulai menjauh dan Tae pasti masih berdiri didepan sana. Ingin sekali ku membuka mata dan memeluknya tapi.

"Selamat Chim, dan maaf. Aku mengecewakan ibu" ucapnya lalu menjauh dari kamarku. Aku membuka mataku. Tae tentu tau jika aku tak tidur tadi.

"Hah..  Semua menjadi rumit entah kenapa"

.

.

.

.

.

Silahkan komen bagaimana
CHIM and TAE...

So? (The END)Onde histórias criam vida. Descubra agora