40-kejutan kecil

7.6K 514 27
                                    

Gus Zafi dan Fira sudah masuk ke dalam kamar karena hari mulai senja. Fira menaruh bunga yang di berikan oleh gus Zafi ke dalam pot berisi air yang ada di meja rias.

"Cantik betul, " puji Fira sembari menghirup aroma bunga mawar itu.

"Jangan lama-lama di liatin bunganya Fira, " sahut gus Zafi yang tengah memakai baju kokonya.

"Emang kenapa? " tanya Fira sembari menoleh ke arah gus Zafi.

"Nanti bunganya insecure sama kecantikan mu, " gombal gus Zafi sembari tersenyum lebar.

"Bisa ae kamu, " Fira tersenyum dengan pipi merah merona.

Gus Zafi yang sudah selesai memakai baju koko dan pecinya berjalan menghampiri Fira yang sedang berada di meja rias.

"Saya harap senyum manis mu ini tak akan pernah pudar dari bibir mu, karena senyum mu adalah penyemangat saya, " tutur gus Zafi dengan lembut sambil memegang pipi Fira.

"Selama kamu masih bersama ku, senyum ini akan selalu ada untuk mu ka, " Fira tersenyum sampai matanya berbetuk bulan sabit.

"Iya, kalau begitu saya pamit pergi dulu ya! Jangan tunggu in saya pulang karena kemungkinan acaranya bakal lama, " suruh gus Zafi sambil menyunggingkan bibirnya.

"Iya ka, hati-hati ya! " tutur Fira sembari menyalami tangan gus Zafi.

"Ciumnya mana? " celetuk gus Zafi saat selesai mencium kening Fira sembari mendekatkan pipinya ke wajah Fira.

"Cupp, " Fira langsung mencium pipi gus Zafi kemudian langsung melepas ciumannya.

Gus Zafi yang mendapatkan ciuman dari Fira langsung tersenyum lebar sampai-sampai gigi rapinya terlihat. Setelah itu gus Zafi pun keluar dari kamar.

Malam ini gus Zafi tidak ada di rumah ataupun di kantor pondok, karena ia sedang mengisi acara di luar komplek bersama Arya.

"Seharusnya kamu tuh di rumah aja jagain istri mu Ya, kan udah semakin dekat harinya, " ucap gus Zafi membuka pembicara.

"Hehe, iya gus setelah ini saya akan libur, tapi apa gus gapapa? " tanya Arya dengan tetap fokus menyetir.

"Gapapa, urusan pondok akhir-akhir ini juga ga terlalu banyak, " jawab gus Zafi dengan pandangan fokus ke depan.

Setelah berbincang-bincang panjang akhirnya gus Zafi dan Arya sampai di lokasi acara, sementara itu di rumah Fira sedang memasak untuk makan malam.

"Fira, bunda bantu ya! " ucap bunda Shella yang menghampiri Fira di dapur.

"Ga usah bun, lagian bentar lagi selesai kok masaknya, " tolak Fira dengan lembut.

"Yasudah kalau begitu, "

"Oh iya, kamu tau gak kalau besok Zafi ulang tahun? " tanya bunda Shella sambil duduk di kursi meja makan.

"Hah? Serius bun? Aku ga tau karena aku ga pernah nanya ke dia hehe, " sahut Fira sembari terkekeh.

"Iya, besok Zafi ulang tahun yang ke 22 tahun, " tutur bunda Shella sembari tersenyum.

"Terus apa rencana bunda? " tanya Fira sembari menaruh masakannya ke meja makan.

"Biasanya sih kalau Zafi ulang tahun kita akan berbagai nasi kotak dan sedikit rezeki untuk orang yang membutuhkan, "

"Oh gitu, bagus sih itu bun, " Fira menganggukkan kepalanya.

"Tapi kalau aku mau kasih dia kejutan boleh ga bun? " izin Fira kepada bunda Shella.

"Tentu dong, " izinin bunda Shella sembari tersenyum.

Dou Z(End) Where stories live. Discover now