28-rencana bulan madu

10.3K 601 23
                                    

Fira sudah terbangun dari tidurnya. Dengan langkah lesu Fira menuju dapur karena nyawanya belum terkumpul semuanya.

"Kenapa ga bangunin aku sih? " omel Fira karena tidak di bangun kan oleh gus Zafi.

"Gapapa, " sahut gus Zafi santai sambil melanjutkan memasak.

"Kan seharusnya aku yang masak ka, " 

"Gapapa loh Fir, lagian ga setiap hari juga kan kamu ga masak? " gus Zafi menyunggingkan bibirnya.

"Hmm, yasudah, " Fira beranjak dari sana menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Setelah Fira selesai mencuci wajahnya. Fira kembali lagi ke dapur untuk membantu menaruh makanan yang sudah siap ke meja makan.

"Ceritanya lagi kerja sama nih, " celetuk bunda Shella sembari tersenyum.

"Ka Zafi tuh bun, masa aku ga di bangunin sama dia? " adu Fira kepada bunda Shella.

"Gapapa lah kalau sesekali Zafi yang masak, " kali ini bunda Shella berpihak pada gus Zafi.

"Tuh, dengerin, " gus Zafi tersenyum puas karena bundanya ada di pihaknya.

"Sudah lah, ayok makan! Nanti ke buru dingin, " perintah ayahnya gus Zafi yang sudah ada di meja makan juga.

"Iya yah, " sahut gus Zafi sambil duduk di kursinya.

Mereka pun makan siang bersama-sama. Tidak ada pembicaraan kecuali saat mereka sudah selesai makan.

Sesudah makan bersama. Gus Zafi dan keluarganya bersantai di ruang tamu sambil ngobrol-ngobrol santai.

"Kalian sudah merencanakan bulan madu? " tanya bunda Shella kepada Zafi dan Fira.

"Zafi sih mau nya umroh dulu bun, habis itu baru bulan madu, kamu setuju ga Fira? " ucap gus Zafi menoleh ke Fira.

"Setuju-setuju aja, " Fira menganggukkan kepalanya.

"Rencana yang bagus itu, " sambung ayah gus Zafi menyetujui.

"Yasudah, nanti Zafi urus semuanya, " gus Zafi menganggukkan kepalanya sambil memakan kacang.

"Tempat bulan madunya mau di mana? " tanya bunda Shella.

"Dimana Fira? " tanya gus Zafi kepada Fira.

"Cappadocia? " sahut Fira dengan antusias karena itu memang tempat impiannya.

"Boleh, " gus Zafi menganggukkan kepalanya.

Setelah ngobrol-ngobrol santai, tidak terasa waktu sudah mau azan Ashar. Gus Zafi dan Fira pun langsung bersiap-siap mengerjakan sholat Ashar. Kali ini gus Zafi berjemaah bersama Fira agar setelah sholat gus Zafi bisa langsung mengajari Fira membaca huruf hijaiyah yang benar.

"Kita ulang dari iqra dulu ya? Supaya kamu bisa lebih lancar penyebutannya, " tutur gus Zafi kepada Fira sembari menyunggingkan bibirnya.

"Iya, " Fira membalas senyum gus Zafi sembari menganggukkan kepalanya.

"Silahkan kan baca! " suruh gus Zafi sembari membuka iqra.

"Alif-" ucapan Fira terhenti karena di potong oleh gus Zafi.

"Bismillahirrahmanirrahim dulu sayang, " tutur gus Zafi dengan suara lembut.

"Iya ka, Bismillahirrahmanirrahim, " ucap Fira dengan pipi yang memerah karena menahan salting.

"Alif, ba, tsa, " Fira terus membaca huruf hijaiyah hingga selesai.

"Udah bagus, tapi ada beberapa huruf yang harus di perbaiki lagi pembacaannya, "

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang