36-kelembutan mu membuat ku jatuh cinta

8.7K 496 17
                                    

Nada bicara mu yang selembut sutra, tatapan mu yang begitu menenangkan,dan pelukan hangat mu selalu membuat ku semakin jatuh cinta.

_Zhafira Senaya

                       __________

Gus Zafi dan Fira sudah kembali masuk ke dalam kamar. Fira merebahkan dirinya di pangkuan Gus Zafi sembari menangis.

"Tidur! Hari ini kamu sudah banyak mengeluarkan air mata Fir, " tutur gus Zafi sembari mengusap rambut Fira dengan lembut.

"Jangan tinggalin aku ya? Aku tidak punya keluarga selain keluarga ini ka, " sahut Fira sembari menghapus air matanya.

"Saya tidak akan pernah ninggalin kamu Sayang, tenang lah! "

Tau istrinya sedang tidak bisa tidur. Gus Zafi langsung berniat ingin menyanyikan lagu sholawat nariyah.

"Dengerin saya sholawat ya, supaya kamu bisa tidur, " tutur Gus Zafi sembari tersenyum tipis.

Fira hanya menganggukkan kepalanya sembari menatap wajah Gus Zafi.

"Allahumma Sholli shollatan, " Gus Zafi mulai bersholawat sembari memegang pipi Fira.

"Kamilatan wa sallim salaman, " suara Gus Zafi yang sangat merdu mampu membuat Fira menjadi sangat mengantuk.

"Taman 'ala sayyidina, "

"Muhammadinillazi, "

"Tanhallu bihil 'uqodu, "

"Wa tanfariju bihil kurobu, "

"Wa tuqdhobihil hawa iju, "

"Wa tunna lu bihiro 'ibu~~~~~" Gus Zafi tersenyum saat melihat Fira sudah tertidur dengan lelap di pangkuannya.

Gus Zafi memindahkan kepala Fira ke bantal dengan sangat perlahan-lahan agar Fira tidak terbangun. Setelah itu Gus Zafi menarik selimut untuk menutupi tubuh Fira.

Gus Zafi mencium kening Fira sebelum ia ikut tidur, kemudian mematikan lampu utama kamar.

Saat Fira tengah terlelap tidur, tangan Fira tanpa sadar menggeplak wajah Gus Zafi sehingga membuat gus Zafi yang tadinya tertidur menjadi terbangun.

"Punya dendam apa gimana sih? Kenceng amat menggeplak wajah saya, " ucap gus Zafi sembari memegang pipinya.

"Untung istri, kalau gak udah saya balas kamu, " omel gus Zafi kepada Fira yang masih tertidur.

"Ngomelin apa sih? " celetuk Fira yang ternyata mendengar omelan gus Zafi.

"Gimana saya ga ngomel? Orang kamu menggeplak wajah saya dengan sangat keras, "

"Hah? Serius? Ya maaf, aku kan ga sadar, " ucap Fira meminta maaf sembari membangunkan dirinya.

"Serius lah, masih sakit tau! " ketus gus Zafi sembari memegang pipinya.

"Yasudah, terus aku harus apa supaya di maafin? " tanya Fira kepada gus Zafi.

"Cium lah, " sahut Gus Zafi sembari tersenyum jahil.

"Hah? Apa hubungannya ka? " sahut Fira dengan raut bingung.

"Kalau kamu cium, pasti sakitnya akan langsung hilang, " tutur Gus Zafi sembari tersenyum.

"Cih, ngambil kesempatan dalam kesempitan ya? " sahut Fira sembari berdecak.

"Siapa yang ngambil kesempatan? Orang pipi saya sakit karena ulah mu sendiri, " sambung Gus Zafi yang sebenarnya memang ingin mengambil kesempatan.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang