33-Cappadocia

8.7K 543 31
                                    

Rezeki tidak hanya berbentuk uang, karena mendapatkan suami yang cintanya lebih besar dari diri sendiri dan memiliki mertua yang sudah menganggap menantunya seperti anak sendiri juga adalah suatu rezeki 🤍

_Zhafira Senaya

                           ___________

Fira sudah terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya secara perlahan-lahan sembari menggeliat. Saat mata Fira tertuju ke arah jam, Fira langsung terbelalak kaget karena jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

"Hah? Udah jam enam? "

"Haduh, kenapa bisa sampai kesiangan sih? " Fira menepuk jidatnya berkali-kali.

"Ka! Bangun! " Fira langsung membangunkan Gus Zafi yang masih tertidur.

"Nanti dulu Fir, masih ngantuk, " sahut Gus Zafi tanpa membuka matanya.

"Nanti gimana sih? Ini udah jam enam pagi ka, " tutur Fira sembari mengguncang tubuh Gus Zafi.

"Hah? Jam enam? " tanya gus Zafi yang langsung terbangun dari tidurnya.

"Liat noh jam, " ucap Fira sambil menunjuk ke arah jam.

"Astaghfirullah, " gus Zafi mengusap kasar wajahnya.

"Yasudah, kamu mandi dulu sana! Habis itu baru saya, supaya bisa langsung di qoda sholat nya, " suruh gus Zafi kepada Fira.

"Iya, " sahut Fira sembari beranjak dari kasur.

"Ehh tunggu! Emang kamu udah tau cara mandi wajib? " tanya gus Zafi kepada Fira.

"Udah lah, " sahut Fira yang kemudian langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Maafkan hamba ya Allah, ini benar-benar gak sengaja, " gus Zafi merasa sangat bersalah karena kesiangan bangun.

Beberapa menit kemudian Fira yang sudah selesai mandi keluar dari kamar mandi dengan anduk di kepalanya. Tanpa berlama-lama sekarang gus Zafi langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Kali ini gus Zafi dan Fira tidak berjamaah. Saat gus Zafi masih mandi Fira sudah memulai melaksanakan sholat subuhnya duluan.

Gus Zafi yang sudah selesai mandi pun langsung memakai baju koko dan sarungnya kemudian langsung mengerjakan sholat.

"Adem banget kalau liat ka Zafi sholat begini, " tutur Fira saat selesai sholat dan berdoa sembari tersenyum ke arah gus Zafi.

"Lagi-lagi aku tidak bisa berhenti berterimakasih kepada mu Tuhan, karena sudah menjodohkan ku dengan ka Zafi, "

"Selain aku bersyukur memiliki ka Zafi, aku juga bersyukur karena memiliki mertua yang sangat baik dan mau menerima ku apa ada nya, " ucap Fira berterimakasih kepada Tuhannya.

Melihat gus Zafi sudah selesai melaksanakan sholat. Fira langsung menghampiri gus Zafi untuk bersalaman. Setelah Fira mencium tangan gus Zafi, gus Zafi langsung membalas mencium kening Fira sembari tersenyum hangat.

"Dah, sarapan dulu yok! " ajak Gus Zafi kepada Fira.

"Iya, " sahut Fira yang kemudian langsung melepas mukena nya.

Sebelum mereka keluar dari kamar untuk sarapan di Resto hotel itu, Fira mengeringkan rambutnya terlebih dahulu menggunakan hairdryer.

"Mau saya bantu sayang? " tawar gus Zafi yang berada di belakang Fira.

"Boleh, " sahut Fira menganggukkan kepalanya.

"Yasudah sini, " gus Zafi mengambil hairdryer dari tangan Fira.

Dou Z(End) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora