12-Sakit

12.5K 661 20
                                    

Kini hari sudah berganti menjadi malam. Malam ini entah kenapa gus Zafi merasakan tidak enak badan dan membuat nya tidak pergi ke Mushola untuk acara rutinan malam.

Gus Zafi hanya berbaring di kasurnya sembari memijat kepalanya yang pusing.

"Ka Zaf, " panggil Fira dari arah luar.

"Masuk, " sahut gus Zafi dengan suara lesu.

"Loh, ka Zaf sakit? " Fira hendak memegang dahi gus Zafi. Namun, langsung di tangkis oleh gus Zafi.

"Jangan pegang-pegang! " tutur gus Zafi datar.

"Apa sih ka? Orang cuma mau pegang dahi, " sekali lagi Fira memegang dahi gus Zafi.

Kali ini gus Zafi tak bisa berkutik karena tenaganya sangat lemah. Fira terkejut saat memegang dahi gus Zafi yang panasnya sangat tinggi.

"Kok bisa demam tinggi gini? Perasaan tadi baik-baik aja ka, "

"Kecapean mungkin, secara beberapa hari ini saya sibuk ngurus segala macam, " sahut gus Zafi dengan suara pelan.

"Makanya jangan cape-cape ka, "

"Yasudah, aku mau ambil kompres dulu, " Fira pun langsung berjalan keluar dari kamar untuk mengambil kompres.

Setelah mengambil kompres. Fira langsung kembali ke kamar gus Zafi dan mengompres kepala gus Zafi.

"Ga mau ke rumah sakit ka? " tawar Fira sembari tetap mengompres kepala gus Zafi.

"Ga, masa demam doang langsung ke rumah sakit, " tolak gus Zafi.

"Yasudah malam ini di kompres dulu, kalau besok panasnya belum turun langsung ke rumah sakit, "

"Serah, "

"Tidur aja udah, " suruh Fira kepada gus Zafi.

"Ya kamu keluar dulu lah kalau mau saya tidur, " sahut gus Zafi datar.

"Engga, entar kalau ka Zaf kenapa-kenapa gimana? " ucap Fira tidak mau keluar dari kamar gus Zafi.

Gus Zafi pun hanya bisa pasrah sembari menutup matanya perlahan-lahan.

Fira terus membolak-balikkan handuk basah di kepala gus Zafi sembari duduk di bawah kasur. Fira terus memandang gus Zafi yang sekarang sudah terlelap tidur.

"Ganteng juga ka Zaf kalau lagi tidur begini, " puji Fira sembari tersenyum tipis.

Fira menempelkan wajahnya di pinggir kasur sembari tetap memandang wajah gus Zafi yang sangat tenang. Semakin lama Fira memandang wajah gus Zafi, Fira jadi ikut mengantuk.

Baru saja Fira akan memejamkan matanya. Tiba-tiba gus Zafi memegang tangan Fira dengan sangat erat. Fira hanya bisa terdiam saat gus Zafi memegang tangannya.

Waktu sudah semakin larut. Keduanya sudah sama-sama tertidur di sana.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 04.00. Seperti biasa gus Zafi sudah terbangun dari tidurnya.

Saat membuka mata gus Zafi langsung terkejut sendiri karena melihat ia memegang tangan Fira. Dengan spontan gus Zafi langsung menarik tangannya dan membuat Fira yang tadinya tertidur di bawah kasur jadi terbangun.

"Sengaja ya kamu? " oceh gus Zafi.

"Apa sih? Baru melek udah ngoceh aja, " sahut Fira sembari mengucek matanya.

"Bisa-bisanya kamu ngambil kesempatan dalam kesempitan, "

"Ngambil kesempatan gimana sih ka?"

"Kenapa diam aja saat saya ga sengaja pegang tangan kamu? " tutur gus Zafi dengan raut sedikit kesal.

"Lah? Yang pegang siapa yang kena omel siapa, dasar aneh, " celetuk Fira tidak terima dirinya di katain ngambil kesempatan.

"Kan bisa kamu lepas, saya juga ga sadar pegang tangan kamu, "

"Gimana mau di lepas, orang ka Zaf pegangnya kuat banget, " sahut Fira dengan raut gregetan sama gus Zafi.

"Yasudah, ga usah berdebat lagi! Nguras tenaga saya aja, " lagi-lagi gus Zafi mengoceh.

"Suka-suka mu, dah lah mau ke kamar aja, " sahut Fira yang sudah terlanjur kesal.

Fira sudah keluar dari kamar gus Zafi. Meskipun keadaan gus Zafi masih sama dengan keadaannya di malam tadi, gus Zafi tetap berusaha bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk berwudhu kemudian mengerjakan sholat subuh di kamarnya.

"Ekhm, sarapan dulu nih! " tutur Fira sembari membawa bubur di tangannya.

"Iya, taruh aja di meja, " sahut gus Zafi yang sudah rebahan di kasurnya.

"Kok panasnya belum turun? Ke rumah sakit aja habis sarapan ini ya, " ucap Fira setelah mengecek panas gus Zafi.

"Males, "

"Jangan gitu lah, nanti kalau makin parah gimana? " sahut Fira sembari duduk di samping gus Zafi.

"Udah, makan dulu nih! " Fira langsung menyuapi gus Zafi.

Sebenarnya gus Zafi tidak mau makan. Tapi dia juga ga bisa nolak karena kasian sama Fira yang udah cape bikinin bubur untuknya.

"Ayo lagi, baru lima suap loh ini, "

"Udah ah, eneg saya, " tolak gus Zafi yang merasakan eneg.

"Hmm, yasudah! Ini minum obat dulu kalau begitu, " Fira membantu gus Zafi untuk minum obat dengan air putih.

"Yakin ga mau ke rumah sakit? " tawar Fira sekali lagi.

"Engga, " kekeh gus Zafi tidak mau ke rumah sakit.

"Yasudah kalau gitu, istirahat ga usah ngajar dulu, " suruh Fira yang kemudian beranjak dari sana untuk menaruh mangkok bubur dan gelas ke dapur.

Saking Fira ingin merawat dan khawatir sama gus Zafi. Fira sampai lupa kalau dirinya belum sarapan. Untungnya gus Zafi mengingatkan.

"Sarapan dulu sana! " suruh gus Zafi dengan raut datar.

"Nanti deh, " tolak Fira.

"Nanti kamu ikutan sakit juga, kalau kamu sakit saya juga yang repot, " omel gus Zafi kepada Fira.

"Yasudah, aku sarapan dulu! " terpaksa Fira mengiyakan ucapan gus Zafi.

Fira hanya sarapan dengan roti dan secangkir susu. Sementara Fira sarapan, bunda Shella ke kamar gus Zafi untuk melihat keadaan gus Zafi.

"Zaf, ga mau ke rumah sakit? " tawar bunda Shella sembari duduk di samping gus Zafi.

"Ga mau, " gus Zafi menggelengkan kepalanya.

"Yasudah kalau ga mau, " Bunda Shella tersenyum sembari mengusap rambut gus Zafi.

Gus Zafi langsung memeluk bundanya sembari merengek seperti anak kecil. Sedewasa dan se mandiri apapun gus Zafi, ia akan tetep manja dan seperti anak kecil saat bersama bundanya.

Sedari dulu gus Zafi memang sangat manja ke bundanya. Bahkan tidak jarang orang menjuluki gus Zafi sebagai anak mami.

"Anak mami sekali ternyata, " tutur Fira yang mengintip di pintu sembari sedikit tersenyum.

"Ka Zaf sepertinya punya dua kepribadian kalau di liat kayak gini, " ucap Fira yang lagi-lagi hanya tersenyum melihat manja nya gus Zafi kepada bunda Shella.

Setelah itu Fira masuk ke dalam kamar gus Zafi. Gus Zafi yang tadinya sedang manja sama bundanya seketika berubah menjadi cool kembali.

Fira hanya bisa tersenyum dalam hati melihat ke gengsian yang ada di diri gus Zafi. Karena Fira sudah ada di kamar gus Zafi, bunda Shella pun memutuskan untuk keluar dari sana dan membiarkan Fira yang merawat gus Zafi.





Mencium bau-bau apa nih guys 😂

Siapa sangka di balik dinginnya gus Zafi ternyata dia anak momi🤣

Sampai sini dulu ya guys 😁✌

Follow ig ku grizelle_zxl untuk tau aku update karena bisa jadi sewaktu-waktu aku ga update

Happy reading guys><

Jangan lupa vote dan komennya, sampai jumpa besok wkwk><

Dou Z(End) Where stories live. Discover now