11-dia hanya membantu mu

11.7K 656 48
                                    

Dia hanya membantu mu, bukan sudah luluh kepada mu

Zhafira

                         ___________

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Gus Zafi sudah selesai mengajar dan langsung kembali ke rumah.

"Assalamu'alaikum, " salam gus Zafi sembari membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, " sahut Fira sembari ingin menyalami gus Zafi. Namun, lagi-lagi gus Zafi tolak dengan menarik tangannya ke belakang.

Fira hanya bisa tersenyum sembari menarik kembali tangannya. Padahal dalam hati Fira ia sangat sakit setiap gus Zafi nolak bersalaman dengan nya.

"Bunda dan ayah mana? " tanya gus Zafi dengan raut datar.

"Mereka pergi, katanya mau nengok mertua kaka, " sahut Fira sembari tetap memberikan senyumnya kepada gus Zafi.

"Ohh, " gus Zafi langsung berlalu begitu saja setelah itu.

"Huhh, sabar! Kamu harus sabar Fira, " Fira mengusap dadanya.

Setelah itu Fira kembali lagi masuk ke dalam kamar. Tidak lama setelah Fira berada di kamar tiba-tiba gus Zafi datang.

"Ada apa ka? " tanya Fira dengan raut bingung.

"Kamu bilang kemarin kamu baru mualaf kan? " tanya gus Zafi masih dengan raut datarnya.

"Iya, terus? "

"Yasudah, sini saya ajarin tentang keislaman, " gus Zafi duduk di kasur menghadap ke arah Fira.

"Apa? Ini serius? " batin Fira seketika langsung berbunga-bunga.

"Mau gak? Ngelamun aje, " ucap gus Zafi menyadarkan Fira yang sedang melamun.

"Mau, " sahut Fira dengan senyum sumringah.

"Jangan gr kamu, saya ngajarin kamu hanya sebagai sesama umat muslim, " celetuk gus Zafi.

Fira yang tadinya sudah senang. Langsung di patahkan kembali dengan ucapan gus Zafi.

"Siapa juga yang gr? " sahut Fira sembari mengangkat bibirnya sebelah.

"Bagus, "

"Udah tau rukun islam? " tanya gus Zafi memulai mengajari Fira.

"Udah, " sahut Fira sembari mengangguk.

"Coba sebutkan? "

"Rukun islam ada lima, yang harus di lakukan, pertama bersyahadat, kedua dirikan sholat, ketiga berpuasa, ke empat bayar zakat, kelima naik haji yakin kau di mampukan, " Fira melafalkan dengan menuruti nada lagu rukun Islam anak-anak sembari menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke  kanan.

Gus Zafi langsung kaget sekaligus ingin tertawa karena Fira melafalkan rukun Islam bak seperti anak-anak. Namun, sebisa mungkin gus Zafi menahan agar tidak tertawa karena tidak mau Fira berpikiran macem-macem.

"Bagus, kalau rukun iman? " gus Zafi melanjutkan pertanyaan nya.

"Hehe, belum, " sahut Fira sembari cengar-cengir.

"Yasudah ini saya sebutkan, setelah itu baru kamu hafal, " suruh gus Zafi kepada Fira yang langsung mendapat anggukan dari Fira.

"Pertama iman kepada Allah SWT, kedua iman pada malaikat, tiga iman pada kitab-kitab, empat iman pada para rasul, lima pada hari kiamat, enam pada Qado dan Qadar, "

"Gimana? Bisa di hafal? " tanya gus Zafi kepada Fira.

"Oke aku coba hafal, " Fira mengulang-ngulang kalimat yang di ucapkan gus Zafi sampai ia benar-benar hafal.

Dou Z(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang