09-meskipun ia terpaksa melakukannya, aku tetap senang

11.8K 640 32
                                    

Hari ini gus Zafi benar-benar tidak masuk kelas untuk mengajar. Gus Zafi hanya berdiam diri di Musholla sendirian sampai siang.

"Gus, ga makan siang? " tanya Arya menghampiri gus Zafi.

"Ini saya udah mau pulang, " gus Zafi tersenyum tipis ke arah Arya.

"Oh, kirain masih mau di sini, " sahut Arya sembari tersenyum lebar sampai gigi rapinya nampak dengan jelas.

Setelah itu gus Zafi beranjak dari Musholla menuju rumahnya. Saat sudah masuk ke dalam rumah gus Zafi langsung menghampiri bunda dan ayahnya di meja makan.

Gus Zafi kebingungan karena tidak melihat Fira ada di sana. Namun, gus Zafi gengsi untuk menanyakan dimana Fira kepada bundanya.

"Setelah kamu makan, tolong anterin makanan ke kamar Fira ya! " suruh bunda Shella kepada gus Zafi.

"Lah? Emang dia kenapa? " tanya gus Zafi dengan raut bingung.

"Dia sakit, " sahut bunda Shella sembari mengambilkan gus Zafi nasi.

"Sakit? Perasaan pagi tadi dia baik-baik aja, " batin gus Zafi heran.

"Mau kan? " ucap bunda Shella sekali lagi karena tadi gus Zafi tidak menjawab.

"Iya bun, " sahut gus Zafi dengan terpaksa.

Setelah itu gus Zafi, bunda Shella, dan ayahnya pun makan siang bersama. Beberapa saat kemudian gus Zafi sudah selesai makan. Gus Zafi langsung beranjak dari meja makan menuju kamar Fira sembari membawa makanan.

Gus Zafi sudah sampai di depan kamar Fira. Gus Zafi sempat terdiam sebelum akhirnya memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar.

"Fir, boleh saya masuk? " tanya gus Zafi sembari mengetuk pintu kamar.

"Itu suara ka Zafi kan? Haduh mana ini kerudung? " Fira kalang kabut mencari kerudungnya.

"Eh, tapi kan aku udah jadi istrinya, ngapain pakai kerudung segala? "

"Tetep pakai aja deh, ga enak, " ucap Fira yang kemudian langsung memasang hijab nya.

"Masuk ka, " ucap Fira mempersilahkan gus Zafi masuk sembari kembali membaringkan tubuhnya di kasur.

Karena sudah mendapatkan izin. Gus Zafi pun langsung masuk ke dalam kamar.

"Lama amat ngizinin saya masuk, di kira gak capek apa berdiri depan pintu sambil bawa ini makanan, " ucap gus Zafi mengomeli Fira.

"Maaf, orang gak denger, " bohong Fira kepada gus Zafi.

"Yasudah, saya ke sini cuman mau nganterin makanan, " gus Zafi menaruh makanan itu di atas meja.

"Lagian kamu sakit apa sih? Perasaan tadi pagi baik-baik aja, "

"Tunggu, jangan bilang kamu sakit gara-gara kemarin malam kamu nemenin saya di balkon? " ucap gus Zafi menerka-nerka.

"Emang, " sahut Fira singkat.

"Hadeh, makanya kalau ga tahan sama dingin ga usah sok-sokan, jadi ngerepotin saya kan sekarang? " lagi-lagi gus Zafi mengomeli Fira.

"Daripada ngomel mulu, mending bantu aku makan, " ucap Fira sembari menatap ke arah gus Zafi.

"Ogah, " tolak gus Zafi mentah-mentah.

"Gitu amat, padahal aku sakit gara-gara nemenin ka Zafi kemarin malam loh, " Fira memasang raut melas agar gus Zafi luluh.

"Saya ga nyuruh kamu temenin saya, dan kemarin saya udah suruh kamu masuk tapi kamu aja yang kekeh ingin tetep duduk di situ, " cetus gus Zafi membela dirinya.

Dou Z(End) Where stories live. Discover now