02-kenapa semua ini terjadi?

15.5K 819 19
                                    

Nasi sudah jadi bubur. Sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri. Keduanya sama-sama bingung harus bagaimana sekarang.

"Sekarang gimana? " tanya gus Zafi dengan raut datar.

"Jangan talak aku! Aku ga mau jadi janda, " sahut Fira sembari memohon.

"Tapi saya masih mencintai istri saya, " penuturan gus Zafi sempat membuat Fira kaget.

"Almarhumah istri saya maksudnya, " tutur gus Zafi memperjelas.

"Ohh, iya gapapa kok! "

"Yasudah, " ucap gus Zafi yang kemudian langsung masuk ke dalam mobil.

Sebenarnya bukan karena ga mau jadi janda Fira menolak untuk di talak, tapi agar dirinya bisa kabur dari om dan tantenya yang ingin menikah kan dengan rentenir tua.

Saat Fira ingin membuka pintu mobil depan. Tiba-tiba gus Zafi mencegahnya.

"Duduk di belakang! Kursi ini hanya untuk almarhumah istri saya, " ucap gus Zafi dengan raut datar.

Mau ga mau Fira pun menuruti perintah gus Zafi. Selama di perjalanan tidak ada pembicaraan antara mereka berdua.

Gus Zafi menyetir dengan perasaan yang sudah campur aduk. Gus Zafi terus menerus menyalahkan dirinya karena sudah pergi ke gunung. Seandainya gus Zafi tidak pergi ke gunung hal ini ga akan terjadi.

"KA! AWAS!! "

Mendengar teriakan Fira. Gus Zafi langsung tersadar dari lamunannya dan membanting setir untuk menghindari tabrakan.

"Huh! " gus Zafi menghembuskan nafasnya saat berhasil menghindari orang yang hendak ia tabrak.

"Ka, gapapa kan? " tanya Fira memastikan kondisi gus Zafi padahal ia sendiri pun masih syok.

"Ini ka minum dulu! " suruh Fira sembari memberikan gus Zafi air mineral.

"Bukhhh, "

Gus Zafi melempar minuman mineral yang di berikan Fira dengan emosi sehingga membuat air itu tumpah kemana-mana.

Fira langsung kaget. Tangannya menjadi gemetaran saat itu.

"Ini semua gara-gara kamu! " bentak gus Zafi tanpa memperdulikan Fira yang sudah sangat ketakutan.

"M-maaf ka, " sahut Fira dengan suara gemetar dan menahan air matanya.

Gus Zafi tidak menjawab ucapan Fira. Ia langsung kembali menyalakan mobilnya dan melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di rumah. Untungnya saat mereka sampai di rumah para santri dan pengurus sudah pada tidur, jadi tidak ada yang tahu bahwa gus Zafi pulang bersama perempuan.

Fira sempat terkejut saat sampai di rumah gus Zafi. Karena baru tahu ternyata Zafi adalah seorang gus.

"Assalamu'alaikum, " salam gus Zafi sembari membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, " sahut bunda Shella yang kebetulan belum tertidur.

"Loh? Kok kamu pulang sama cewek? " tanya bunda Shella dengan raut kaget.

"Zafi jelasin di dalam bun, " sahut Zafi yang langsung masuk ke dalam rumah.

"Ayok masuk! " ajak bunda Shella kepada Fira yang masih berada di ambang pintu.

"I-iya, " sahut Fira gemetaran karena takut keluarga gus Zafi tidak menerimanya.

Saat semuanya sudah duduk di  sofa ruang tamu. Gus Zafi pun langsung menjelaskan semua yang terjadi.

"Kok mereka gitu sih? Kenapa gak mendengarkan penjelasan kalian berdua? " tutur bunda Shella sedikit emosi saat gus Zafi selesai menjelaskan.

"Zafi juga heran, " sahut gus Zafi dengan raut datar.

"Terus gimana? Mau nikah secara negara juga? " tanya ayahnya gus Zafi.

"Nanti yah, malam Ahza aja belum genap 100 hari, " tolak gus Zafi.

"Tapi kalau ada yang nanya gimana? "

"Suruh dia diam di rumah aja, jangan keluar sama sekali! " tutur gus Zafi yang setelahnya langsung pergi masuk ke dalam kamar.

"Nanti kita bicara in lagi masalah ini, sekarang kamu istirahat dan ganti baju di kamar tamu ya! " suruh bunda Shella kepada Fira.

"Baik, " Fira menganggukkan kepalanya sembari berjalan di belakang bunda Shella.

Gus Zafi yang sudah berada dalam kamar langsung terduduk lesu di kasurnya.

"Cobaan apalagi ini Tuhan? " tutur gus Zafi dengan mata berkaca-kaca.

"Za, maaf! "

"Saya gak bermaksud Za, " tangis gus Zafi langsung pecah saat itu.

Gus Zafi benar-benar merasa bersalah karena sudah menikahi gadis saat makam Ahza belum 100 hari.

"Jangan marah ya Za? " tutur gus Zafi dengan suara bergetar sembari memeluk foto Ahza almarhumah istrinya.

Dengan air mata yang masih terus menerus turun. Gus Zafi merebahkan dirinya sembari tetap memeluk foto almarhumah istrinya. Perlahan-lahan gus Zafi pun langsung terlelap.

Di sisi lain Fira masih terjaga. Fira benar-benar tidak bisa tidur sekarang saat mengetahui almarhumah istri gus Zafi ternyata belum 100 hari meninggal dunia.

Karena semakin kalut. Fira memutuskan untuk sholat tahajjud agar pikirannya bisa lebih tenang. Dan benar saja setelah sholat ia baru bisa tertidur.

Tidak terasa azan subuh pun berkumandang. Fira sudah bangun dari tidurnya begitu juga dengan gus Zafi.

Gus Zafi pergi ke Musholla dengan tatapan kosong, pikirannya masih kalut dengan apa yang terjadi kemarin malam.

"Gus, ada apa? Gus sakit? " tanya Arya khawatir melihat raut gus Zafi seperti orang sakit.

"Gapapa, " sahut gus Zafi berbohong.

"Kalau ada apa-apa cerita ya gus! "

"Iya, sekarang kamu aja yang jadi imam! " perintah gus Zafi kepada Arya.

"Baik gus, "

Saat sholat tanpa di sadari air mata gus Zafi lagi-lagi keluar tanpa aba-aba. Sepanjang sholat gus Zafi menangis. Para santri yang melihat itu sontak sangat khawatir dengan gus Zafi.

"Gus gapapa? " tanya salah satu santri yang berada di samping gus Zafi.

Gus Zafi hanya menggelengkan kepalanya sembari menghapus air matanya.

Setelah berzikir dan berdo'a gus Zafi langsung pulang ke rumah.

Gus Zafi langsung memeluk bundanya sembari menangis tersedu-sedu saat sudah di rumah. Karena saat seperti ini pelukan bunda nya lah yang bisa menenangkan.

"Kenapa seperti ini bunda? "

"Kenapa ini semua terjadi? " ucap gus Zafi sembari tetap menangis di pelukan bundanya.

"Zafi, mungkin ini takdir kamu! Percayalah takdir Tuhan itu baik, " bunda Shella mengusap rambut anaknya itu.

Bunda Shella sangat tahu sakitnya gus Zafi sekarang yang masih berusaha mengikhlaskan almarhumah istrinya tapi malah di nikah kan sama gadis yang tidak ia kenal sama sekali.

"Udah ya! Jangan nangis lagi! " tutur bunda Shella dengan suara lembutnya.

"Sarapan dulu yok! " ajak bunda kepada gus Zafi.

Gus Zafi sudah merasa sedikit lebih tenang. Ia melepaskan pelukannya sembari menghapus air matanya. Saat gus Zafi menangis di pelukan bunda Shella ternyata Fira diam-diam memperhatikan dari belakang.

Fira menjadi sangat bersalah sekarang, tapi ia juga tidak mau di talak gus Zafi karena Fira merasa di sini lah tempat paling aman untuk dia bersembunyi dari om dan tantenya.

Dua-duanya sakit💔

Gimana part kali ini guys? Komen-komen yok!

Happy reading guys

Jangan lupa vote dan komennya><

Dou Z(End) Where stories live. Discover now