53

47.7K 6.5K 475
                                    

Hallo😇

_____________

Ditengah keseriusannya dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh sang, Ayahanda.

Putra Mahkota, Bai Huan Su. Dikejutkan dengan kedatangan adik perempuannya, yang kali ini bertamu dengan kurang sopan. Apalagi ini adalah ruangan kerja Kaisar, jika ada yang mengetahuinya pastilah Bai Qian akan mendapatkan sanksi dan kemungkinan kembali mempelajari kelas kesopanan dengan, Dayang Hong.

"Gege," panggil Putri Bai Qian semangat.

"Lain kali, biarkan Kasim mengumumkan kedatanganmu. Dan juga kenapa kau mendobrak pintu, ingat ini adalah ruangan kerja Ayahanda, aku tidak ingin kau dalam masalah. Meimei," peringat Putra Mahkota.

"Ya... ya, maafkan tindakan ceroboh saya, Putra Mahkota," ujar Putri Bai Qian sambil memberikan salam hormat.

"Apa pekerjaan mu banyak?" tanya Bai Qian sambil berjalan mendekat dan duduk dihadapan Putra Mahkota.

"Hanya beberapa lagi," jawab Putra Mahkota.

"Ayo menemui Ibu, kudengar Ibu sudah tersadar," ajak Putri Bai Qian.

"Aku Tidak bis–"

"Bisa!" potong Putri Bai Qian.

"Jangan mencari alasan, kau itu sudah durhaka karena mencelakainya kemarin dan hanya mengirim satu set  alat teh untuk menembus kesalahanmu. Cihh... seharusnya kau berlutut selama tiga malam didepan kediaman, Ibu," cibir Putri Bai Qian.

"Jika kau lupa, aku dikirim kembali keperbatasan untuk hukumanku," bela Putra Mahkota.

"Itu belum cukup untuk menembus dosamu. Sudahla! ayo ikut aku menemui Ibu, saat ini tidak ada lagi yang akan mengawasi kita bertemu Ibu, wanita itu sudah diasingkan keluar dari Istana dan tidak akan kembali," ujar Putri Bai Qian puas.

"Bukankah ini terlalu mudah, seperti akan ada masalah lain yang lebih besar," ungkap Putra Mahkota.

"Kalaupun ada masalah yang lebih besar, kita berada dibawah perlindungan Ayahanda dan Ibu, mereka tidak akan membiarkan kita berada dalam masalah besar tanpa penyelesaian. Jadi yang perlu kita lakukan sekarang berbakti dan turut membantu jika ada hal yang memang perlu dilakukan oleh kita."

"Ayo cepat, Gege," ajak Putri Bai Qian tidak sabaran.

"Tunggu dulu, Ayahhanda masih ditempat Ibu, aku tidak yakin kita akan diperbolehkan masuk," pungkas Putra Mahkota. Saat beridiri tidak jauh dari gerbang kediaman, Hena.

"Tolong manfaatkan dengan baik gelar tinggi mu itu untuk membuat kita masuk. Kita bersembunyi saja sebelum Ayahanda keluar dari kediaman Ibu," jelas Putri Bai Qian. Yang kemudian mengecek penampilannya dan menegakkan punggung dengan anggun lalu segera berjalan masuk melewati gerbang kediaman bersama Putra Mahkota yang memasang muka temboknya.

"Yang Mulia Putra Mahkota, Putri Bai Qian," ucap kompak beberapa Dayang yang berjaga didepan pintu utama kediaman.

"Kami ingin menemui Ibu Selir," ujar Putri Bai Qian langsung mengutarakan tujuan.

"Saat ini Yang Mulia Kaisar sedang berada didalam menemani Selir Agung Chu, apakah Putra Mahkota dan Putri Bai Qian juga ingin menemani?" tanya Dayang tersebut memastikan.

"Biarkan kami menunggu didalam sampai Ayahhanda pergi," perintah Putra Mahkota.

"Baik Yang Mulia," balas Dayang tersebut. Kemudian membuka pintu kediaman dan berjalan didepan membawa Putra Mahkota dan Putri Bai Qian menuju salah satu ruangan tunggu diujung kediaman.

"Silahkan Yang Mulia," ujar Dayang tersebut lagi.

"Bawakan teh dan beberapa cemilan kemari ya," pinta Putri Bai Qian.

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now