11 Fakta baru

120K 12.1K 241
                                    

💅💕💅

Mana ni yang kemarin nyuruh cepat-cepat update cerita-nya, udah ya. Kepikiran bat author sama komenan kalian, huhu.😪

Happy reading ya👐

______________

"Bereskan makanan ini aku sudah merasa kenyang," ujar Hena pelan.

"Baik Yang Mulia."

"Temui aku nanti diruang tengah Dayang Su," ujar Hena lagi.

"Baik, Yang Mulia."

"Yang Mulia, apa ada hal yang bisa hamba lakukan," ucap sopan Dayang Su yang melihat Hena termenung ditempat-nya.

"Mendekatlah dan duduk dihadapan-ku," balas Hena memerintah.

Melihat Dayang Su yang sudah menjalani perintah-nya dengan pelan Hena mulai mengambil secangkir teh-nya lalu menghirup dan menyesap-nya, terlihat benar-benar sanggat anggun.

"Kau tentu mengetahui insiden malam itu dimana aku terguling dari atas tangga aula djamjan, akibat didorong kasar oleh wanita busuk
itu," ucap tenang Hena sambil menatap seorang wanita yang berstatus Dayang pribadinya.

Mendengar hal ini Dayang Su-pun seketika merasa ingin menangis,
dia ingat saat itu kedua matanya melihat seorang tubuh wanita yang tergelatak tidak sadarkan diri didekat anakan tangga terakhir. Tentu saja dari warna hanfu dan tatanan rambut dia dengan cepat mengenali siapa sang gerangan wanita yang tengah tidak sadarkan diri tersebut, ya dia adalah Yang Mulia Selir Agung wanita yang menjadi tuan-nya selama ini.

"Dayang Su," tegur pelan Hena karena merasa diabaikan.

"Ya, Yang Mulia," jawab-nya parau karena teringat kejadian tersebut.

"Kau tau karena hal itu aku jadi melupakan beberapa hal," ungkap jelas Hena.

"Jadi aku ingin sedikit bertanya kepadamu jadi ingat lah untuk tidak membocorkan-nya kepada siapa-pun," ungkap tegasnya lagi.

"Baik Yang Mulia," jawab patuh Dayang Su.

"Bisa kau jelaskan kenapa Putri Bai Xin Yu menjadi anak-ku?" tanya pelan Selir Agung Chu jujur saja ingatan ini sedikit tersamar saat dia mencoba mengingat-nya.

"Yang Mulia sebenarnya anak yang anda lahirkan itu adalah Yang Mulia Putra Mahkota Bai Huan Su dan Yang Mulia Putri Bai Qian Zhe," jawab Dayang Su dengan pelan juga agar sang junjungan bisa mendengar-nya dengan baik.

"What that's crazy apa dia sudah setua itu sialan. Bukan-nya bertambah muda dirinya malah bertambah tua," teriak batin Hena tidak terima.

"Lalu kenapa Putri Bai Xin Yu menjadi anak-ku," ulang Hena lagi.

"Yang Mulia apa anda lupa bahwa rahim Yang Mulia Permaisuri memiliki masalah," ujar Dayang Su sambil menatap Hena lekat.

"Kurasa aku melupakan hal itu," jawab canggung Hena.

"Baiklah hamba akan mulai menjelaskan-nya," kata Dayang Su sambil mengngangguk-kan beberapa kali kepala-nya.

"Jadi untuk memperkuat posisi Putra Mahkota Yang Mulia Kaisar memutuskan agar Yang Mulia Permaisuri menjadikan anak dari Yang Mulia sebagai anak-nya."

"Lalu, emm aku menerima-nya?" tanya Hena dengan nada tidak percaya.

"Untuk menarik perhatian Yang Mulia Kaisar Yang Mulia dengan lapang menerima-nya," jawab sedih Dayang Su.

"Tapi karena tidak ingin membuat Yang Mulia bersedih Yang Mulia Kaisar membuat keputusan agar anak dari Selir Jang diangkat menjadi anak Yang Mulia," jelas Dayang Su.

"Lalu dia juga menerima-nya?" tanya Hena memastikan.

"Sebelum-nya Selir Jang menolak dengan keras keputusan Yang Mulia Kaisar bahkan Selir Jang bersujud didepan aula djamjan selama dua hari tapi tetap saja keputusan Yang Mulia Kaisar tidak bisa diganggu dan digugat lagi," ungkap Dayang Su.

"Lalu bagaimana Selir Jang menyetujui hal ini?" tanya Hena bingung.

"Terlepas dari setuju dan tidak setuju tetap saja Selir Jang harus menyetujui, karena melawan perintah Yang Mulia Kaisar sama saja dengan menyerahkan nyawa."

"Dan oh apa Yang Mulia juga lupa dulu Yang Mulia datang berkunjung ke-kediaman Selir Jang dan mengancam akan membunuh klan-Jang jika Selir Jang tidak menyetujui anak-nya menjadi anak Yang Mulia," terang Dayang Su.

"Chu Xi Mei kau astaga wajar saja wanita itu melihat dirinya dengan tatapan membunuh kemarin," ucap Hena dalam hati-nya sambil menghela napas gusar.

"Tapi Dayang Su, apakah Selir Jang mempercayai ancaman yang aku katakan?" tanya Hena lagi, bingung.

"Tentu saja, ah di Kekaisaran ini siapa yang tidak mengetahui kalau Yang Mulia Selir Agung Chu memiliki delapan ribu pasukan perang terlatih," ujar Bangga Dayang Su.

Mendengar ujaran yang dilontarkan Dayang Su Hena-pun seketika tertawa, oh dirinya sungguh tidak menyangka bahwa Chu Xi Mei juga memiliki orang-orang penting dibelakang-nya.

"Lalu dimana semua pasukan itu," ujar Hena ingin tahu.

"Tentu saja diperbatasan utara Kekaisaran Bailing, karena disana adalah tempat rawan terjadinya perang Yang Mulia memutuskan untuk meletakkan pasukan terlatih disana," jelas Dayang Su, lagi.

Bodoh, rutuk Hena dalam hatinya.

"Biar kutebak apa aku melakukan hal ini untuk menarik perhatian Yang Mulia Kaisar," ujar Hena menebak.

"Ah, Yang Mulia ternyata menginggat-nya," balas senang Dayang Su.

Cinta memang membuat bodoh, rutuk Hena lagi.

"Lihat saja aku akan menarik semua pasukan-ku, dan membuat mereka membangun wilayah baru bersama-ku pikir," Hena senang.

"Dayang Su kau bisa kembali, dan ingat-lah untuk menjaga mulut-mu," ucap Hena tegas.

"Baik, Yang Mulia."

***

Pada taman istana timur terlihat seorang gadis belia yang sedang duduk sambil memejam-kan kedua kelopak mata-nya.

Di tengah perjalan menuju aula djamjan Putra Mahkota Bai Huan Su yang tidak sengaja melihat siluet seorang gadis belia yang dikenal-nya sedang duduk santai dengan ditemani oleh beberapa Dayang yang dia miliki, dengan pelan Putra Mahkota melangkah ketempat dimana sang gadis berada.

Beberapa Dayang yang menyadari kedatangan sang Putra Mahkota-pun dengan cepat memberi hormat tapi saat ingin memberi salam, Putra Mahkota Bai Huan Su dengan cepat mengisyaratkan agar mereka tidak mengeluarkan suara.

"Qian Zhe," panggil lembut sang Putra Mahkota pada seorang gadis yang sedang duduk santai sambil memejamkan mata-nya.

"Ah, Yang Mulia Putra Mahkota," pekik terkejut Putri Bai Qian saat mendengar suara Putra Mahkota.

Mendengar nada terkejut yang dikeluarkan oleh sang mei-mei, kekehan ringan-pun keluar dari mulut-nya.

"Apa yang kau lakukan disini Qian Zhe," ucap Putra Mahkota penasaran.

"Tidak ada hanya sedang bersantai," jawab Putri Bai Qian seadanya.

"Kau memikirkan gosip itu?" tanya dingin Putra Mahkota.

"Ti-tidak," jawab Putri Bai Qian gelagapan.

"Kau tau Qian Zhe, aku tidak suka melihat raut sedih yang kau tunjukkan," ungkap jujur sang Putra Mahkota.

"Apakah begitu terlihat," desis malas Putri Bai Qian.

"Kau tidak bisa membohongi-ku," balas Putra Mahkota.

"Apa yang akan Yang Mulia lakukan," ucap Putri Bai Qian.

"Tentu saja mendatangi wanita itu kita akan bersama kesana," ucap Putra Mahkota sambil menatap lembut sang mei-mei.

Mendengar ini, Putri Bai Qian-pun hanya bisa menghela napas pelan.

______________

Vote nya sugar😽

Follow akun author💄

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now