17

103K 10.8K 336
                                    

🐄🐂🐄

_______________
Before Chapter

"Ah, Yang Mulia Kaisar, sudah lama aku tidak bertemu dengan-nya," ujar senang Permaisuri Song, dalam hati-nya.

_______________

"Kasim Jo," tegur Permaisuri sesaat setelah sampai didepan ruangan, Kaisar Bai Si Yu.

"Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Permaisuri, semoga Yang Mulia hidup seribu tahun," ujar Kasim Jo, memberikan salam hormat-nya.

"Berdirilah," balas Permaisuri Song.

"Terimakasih Yang Mulia," jawab Kasim Jo, yang masih menundukkan wajah-nya.

"Hm dimana para Dayang lainnya, kenapa hanya kau sendiri disini?" tanya bingung Song Ir Ya, yang melihat tidak ada Dayang lain disekitar-ny.

"Itu Yang Mulia, saat ini Yang Mulia Kaisar, sedang mendiskusikan hal yang sedikit penting dengan Yang Mulia Putra Mahkota, itulah sebabnya para Dayang dibuat pergi, untuk sementara waktu," ungkap Jelas Kasim Jo.

"Apakah masih lama, aku juga ada sedikit urusan dengan Yang Mulia Kaisar," kata Song Ir Ya.

"Mungkin sebentar lagi Yang Mulia," jawab Kasim Jo, tanpa nada ragu.

"Baiklah Dayang bawakan kursi, kesini," perintah Permaisuri Song, kepada beberapa Dayang, dibelakangnya.

"Baik, Yang Mulia."

"Huh untung saja Yang Mulia Kaisar, masih sedikit lama disana jadi aku masih bisa menunggu Dayang In kembali," cetus Song Ir Ya, dalam hatinya.

"Silahkan Yang Mulia," ucap salah satu Dayang yang mempersilahkan Permaisuri Song, untuk duduk dikursi-nya.

Mendudukan dirinya pada kursi yang diletakkan oleh salah satu Dayang, tidak lama kemudian terdengar suara seorang Dayang yang memberi hormat pada-nya.

"Hormat hamba Yang Mulia," ucap Dayang in.

"Katakan," ucap pelan Permaisuri Song saat mendengar suara salah satu Dayang yang sudah tidak asing bagi-nya.

Berjalan sedikit mendekat kearah Permaisuri Song, dengan pelan Dayang In mulai mengucap-kan semua hal yang dia lihat, selama pemantauan tadi.

Sesuai apa yang diharapkan Song Ir Ya, ternyata memang ada salah satu hal yang dilakukan oleh wanita busuk tersebut.

"Hari buruk menantimu Selir Agung Chu," ucap Permaisuri Song sambil terseyum dengan sinis-nya.

"Ibu Permaisuri."

"Permaisuri."

Ucap suara bersamaan, yang membuat Song Ir Ya dengan cepat bangkit dari duduk-nya dan menghentikan senyum sinis yang sempat dia sunggingkan.

"Yang Mulia Kaisar, Permaisuri ini memberi salam semoga Yang Mulia hidup seribu tahun," ucap lembut Permaisuri Song yang diakhiri senyum manisnya.

"Berdirilah Permaisuri," balas Kaisar Bai seadanya.

"Putra Mahkota Bai Huan," ucap lembut Permaisuri lagi, saat setelah mendapatkan balasan dari Kaisar Bai Si Yu.

"Permaisuri apa yang membawa kedatangan-mu kemari?" tanya Kaisar Bai Si Yu.

"Yang Mulia, Permaisuri ini hanya merasa sedikit sesak berada selama dua bulan lamanya didalam kediaman, datang kesini ingin melihat Yang Mulia beberapa Dayang mengatakan belakangan ini Yang Mulia Kaisar sedikit susah dalam beristirahat, niat hamba ingin sedikit berjalan-jalan dengan Yang Mulia, kebetulan pada danau istana utara bunga teratai sedang berada pada musim mekarnya, mungkin dengan sedikit bersantai bisa membuat istirahat Yang Mulia kembali nyaman," ungkap jelas Permaisuri Song, yang mengutarakan niat baik-nya.

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now