13

113K 11.8K 326
                                    

🐏🐏🐏

______________

Before Chapter

"Baiklah ayo Ibu harus mengantarkan aku kesana," balas Putri Bai Xin Yu, semangat.

"Ah, pangsit rebus tunggulah aku," pekik batin Putri Bai Xin, senang.

"Shit, aku harus kedapur istana lagi kali ini," desis malas, Hena.

______________

Memasuki aula namjan, Putri Bai Qian merasa bingung karena tidak menemukan Putri lain-nya.

Bukankah hari ini mereka juga belajar?

Melihat beberapa Dayang yang akan melewatinya dengan pelan dia bertanya. "Dimana para Putri lain-nya?, apakah hari ini Nyonya Hong tidak hadir?.

"Para Putri lain-nya berada di-gazebo belakang saat ini Nyonya Hong sedang melatih cara berjalan mereka," jawab Dayang tersebut sopan.

"Hm kau boleh pergi," balas singkat Putri Bai Qian.

Lalu para Dayang tersebut-pun pergi, dan tidak lupa memberi salam hormat.

Sampai pada gazebo belakang terlihat beberapa Putri yang sedang berjalan sambil membawa piring diatas kepala-nya.

Sebelum menduduk-kan dirinya pada salah satu kursi disana dengan pelan dia memberi hormat pada Salah satu Putri yang memang sudah berada disana.

"jie-jie, Rui He."

(Jie-jie = kakak perempuan)

"Mei-mei Qian Zhe," balas Putri Bai Rui he sambil tersenyum tipis.

(Mei-mei = adik perempuan)

"Apakah Jie-jie juga datang kesini untuk melihat para mei-mei belajar?" tanya Putri Bai Qian yang mencoba membuka obrolan.

"Tidak, Nyonya Hong secara pribadi memintaku untuk mencontohkan kepada para mei-mei etika cara berjalan para Putri kekaisaran," jelas Putri Bai Rui He.

"Lalu jie-jie, kenapa masih duduk disini,?" tanya bingung Putri Bai Qian.

"Mei-mei Qian Zhe pasti tahu penyebab-nya," jawab Putri Rui He yang terdengar ambigu.

Mengabaikan jawaban yang diucap oleh Putri Rui He, Putri Bai Qian-pun mengarahkan pandangan-nya kepada kedua orang Putri yang mencoba berjalan dengan anggun sambil membawa piring di-atas kepalanya. Dan suara Nyonya Hong yang selalu berkata, ulangi.

Tapi tunggu bukan-kah seharus-nya ada tiga Putri?

"Bai Zhu Ju."

"Bai Shi Ning."

"Bai Xin Yu, ah dimana anak itu," monolog batin Putri Bai Qian bingung.

"Kupikir mei-mei Xin Yu, tidak akan hadir pada pembelajaran kali ini," ucap Putri Bai Rui He yang ditunjukkan untuk Nyonya Hong.

"Mungkin begitu Yang Mulia Putri," jawab segan Nyonya Hong.

"Nyonya Hong ber-istirahatla aku yang akan mengajari mereka kali ini," ujar pengertian Putri Bai Rui He.

Tapi sebelum Putri Bai Rui He bangkit dari duduk-nya, dengan cepat Putri Bai Qian berucap. "Bagaimana kalau mengutus salah satu Dayang untuk menyuruh-nya kemari."

"Maaf Putri hamba takut hal ini akan membuat sedikit permasalahan," tukas Nyonya Hong saat mengingat kelakuan penuh intimidasi Selir Agung Chu.

"Tidak masalah aku rasa kita bisa mengutus salah Dayang, untuk memanggil-nya," tandas Putri Bai Rui He yang mengabaikan tukas-an Nyonya Hong.

Menjadi Selir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang