09 Putriku?

125K 12.6K 264
                                    

🍭👀🍭

______________________

Pada taman istana timur, terlihat seorang wanita yang sedang memejamkan matanya sambil menarik napas pelan udara disekitarnya dan menghembuskan-nya dengan pelan, kegiatan itu-pun diulangi-nya beberapa kali.

"Yang Mulia mari kembali ke paviliun saya takut tubuh anda akan merasakan hal yang tidak mengenakan lagi," tegur Dayang Ling kepada junjungannya Selir Jang.

"Dayang Ling, bukankah hari ini adalah hari pertama para Putri memulai belajar-nya," cetus Selir Jang.

"Benar Yang Mulia, t-tap... "

"Ayo pergi kesana aku ingin melihat Putri-ku," ucap cepat Selir Jang memotong perkataan Dayang Ling.

____________

Hua... hikss...

"Aku, tidak ingin belajar... " raung pilu Putri Bai Xin Yu saat berada diluar tempat belajar atau aula namjan.

"Putri, tolong jangan seperti ini," tawar Dayang Choi kepada Tuan-nya  Putri Bai Xin Yu.

"Kenapa, kenapa aku tidak boleh seperti ini hiks... hiks... " ujar-nya lagi sambil menanggis.

_____

Disisi lain Kaisar Bai yang ingin pergi ketempat diadakan-nya rapat bersama para bawahan-nya pun seketika memberhentikan langkah-nya, saat mendengar suara tangisan dari aula namjan.

"Siapa yang menangis dengan keras itu?" tanya Kaisar Bai.

"Bukankah ini hari pertama para Putri melakukan belajar," lanjut Kaisar Bai lagi.

"Menjawab Yang Mulia, hamba akan mengecek siapa yang menanggis disana," balas Kasim Jo.

"Ah tidak perlu kita kesana sekarang," putus Kaisar Bai dan berjalan menuju aula namjan.

_______

"Putri, jika anda terus seperti ini Yang Mulia Selir Agung Chu akan marah kepada anda," bisik Dayang Choi pada salah satu telinga Putri Bai Xin Yu.

Mendengar hal ini tangis Putri Bai Xin Yu-pun semakin kencang.

"Hua... Ibu... aku tidak ingin belajar... hiks... hiks... "

"Oh tuan Putri," kekeh Dayang Choi gusar.

Memasuki aula namjan, Kaisar Bai pun disambut dengan suara tangisan salah satu putrinya.

Dengan pelan dia melangkah mendekati tempat dimana putrinya menangis dan berujar. "Xin Yu'er."

Dayang Choi, yang mendengar suara sang Kaisar-pun dengan cepat memberi salam hormat.

"Kenapa Xin Yu menangis seperti ini?" tanya Kaisar Bai pada Dayang putrinya.

"Menjawab Yang Mulia Putri Bai Xin Yu tidak ingin mengikuti proses pembelajaran," jawab Dayang Choi takut.

"Hua... aku ingin ibu... "

"Kasim Jo, panggil Selir Agung Chu kemari," perintah Kaisar Bai.

Sedangkan didepan gerbang aula namjan terlihat Selir Jang yang ingin melangkah mendekati Putri-nya, dirinya sangat khawatir saat mendengar Xin Yu, berteriak memanggil Ibunya.

Tapi langkahnya terhenti saat mendengar perintah Kaisar Bai yang memanggil Selir Agung Chu.

Bukankah aku Ibunya?

Ya, Ibu yang tidak diketahui oleh anaknya sendiri.

Dayang Ling, yang mengetahui perasaan tidak senang yang dirasakan oleh junjungan-nya pun dengan sopan berujar. "Yang Mulia Selir lebih baik kita kembali ke-pavilliun.

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now