10 Kecurigaan Kaisar

123K 12.1K 57
                                    

🐪🐌🐪

________________

Before Chapter

Rencana apa yang sedang dilakukan, oleh salah satu, Selir-nya, ini?

Dan juga kenapa saat ini, Selir Agung Chu terlihat sedikit.

Berbeda?

______________

"Ibu donat ini sangat enak," seloroh Putri Bai Xin Yu.heboh.

"Makanlah dengan tenang Xin Yu," balas Selir Agung Chu lembut, Sambil mengelus pelan pucuk kepala Putri Bai.

"Huh Nyonya Hong juga berkata seperti itu," keluh Putri Bai saat mendengar perkataan yang sama.

"Memang sudah sepatutnya dia berkata seperti itu kepadamu Karena dia dibayar untuk membantumu mempelajari hal-hal yang sudah sepatutnya dilakukan oleh Putri Kekaisaran," terang Selir Agung Chu kepada Putri Bai.

"Tapi bukankah Putri Kekaisaran bisa melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai, aku tidak menyukai hal ini," keluh-nya malas.

"Tidak apa-apa saat ini tidak menyukainya, Ibu jamin saat memasuki usia menikah nanti dirimu akan dengan sukarela mempelajari semua hal ini," ujar bijak Selir Agung Chu.

Putri Bai Xin Yu, yang mendengar ujaran bijak ini-pun hanya merespon dengan anggukan pelan kepala.

Jujur saja sebenarnya dirinya tidak paham ujaran yang tadi dilontarkan oleh ibunya.

Mengambil satu donat terakhir yang berwarna hijau dengan semangat Putri Bai Xin Yu, memakannya.

Setelah menelan habis semua donat itu. Dengan cepat dia mengambil cangkir yang berada didekatnya dan meminumnya dengan cepat pula, hal ini pun terpaksa dia ulangi beberapa kali karena cangkir tersebut yang berukuran sangat kecil.

Benar-benar tidak mencermikan seorang Putri Kekaisaran.

Selir Agung Chu, yang melihat kelakuan Putri-nya ini pun hanya bisa tersenyum manis dan kembali mengelus pelan pucuk kepala Putri Bai.

Dia sangat bersyukur karena disini dirinya pun juga memliki seorang Putri.

Berbeda dengan Dayang Su dan Dayang Choi, mereka berdua kompak melebarkan matanya saat melihat cara minum Putri Bai Xin Yu yang jauh dari kata sopan dan keanggunan.

Dalam hati mereka semoga saja kali ini Yang Mulia Selir Agung Chu tidak berteriak marah dan menghukum habis-habisan, semua Dayang yang dimiliki oleh Putri Bai Xin Yu.

Tapi saat melihat raut tenang dan senyum manis yang ditampilkan oleh Selir Agung Chu, Dayang Ling pun mulai menarik napas pelan karena hal tadi sedikit membuat napas-nya sesak.

Baiklah harini ini dirimu selamat dari cambukan maut Yang Mulia Selir Agung Chu tapi tidak untuk lain hari, Kata hatinya mengingatkan.

"Ibu, bolehkah aku berbaring rasa kenyang ini membuat-ku merasa ingin tidur," rengek manja Putri Bai Xin Yu yang langsung merebahkan tubuhnya dengan kepala yang berada diatas paha Ibunya.

Karena mereka sedang duduk diatas gazebo yang terletak pada kediaman Selir Agung Chu, tentu dengan mudah Putri Bai Xin Yu merebahkan tubuhnya.

"Xin Yu sayang, dengarkan perkataan Ibu," ucap lembut Selir Agung Chu.

Putri Bai, yang mendengar ucapan sayang yang dilontarkan oleh Ibunya-pun dengan cepat membuka kelopak matanya.

Jujur saja saat dirinya melihat sosok Ibunya yang terlihat berjalan menuju dirinya Putri Bai Xin Yu benar-benar merasa takut, hidup lama dengan sang Ibu membuat Putri Bai paham bahwa Ibu-nya suka marah-marah dan tidak jarang menghukum dirinya.

Tapi menginggat fakta bahwa didekatnya berdiri sang Ayahanda Kaisar membuat diri Putri Bai Xin Yu sedikit tenang untuk terus menanggis dan langsung berlari menuju sang, Ibu.

Siapa yang menyangka bahwa Ibunya, akan selalu berkata lembut bahkan membujuk dirinya dengan sebuah makanan. Dirinya juga mengira bahwa saat Ibu nya berkata seperti itu dikarenakan ada sang Ayahanda Kaisar, tentu saja Ibu-nya harus menjaga sikap.

Tapi melihat sikap Ibu-nya yang tidak berubah meskipun tanpa ketiadaan sosok Ayahanda Kaisar membuat Putri Bai Xin Yu, tau bahwa kali ini sang Ibu benar-benar menyayangginya.

Ah Xin Yu sayang Ibu, ucap hatinya senang.

"Ibu, bukankah tadi ingin berbicara," ujar binggung Putri Bai setaunya tadi sang Ibu memberikan perintah untuk mendengarkan dirinya.

"Oh, lihat gadis kecil ini pikiran apa yang membuat dirinya tidak mendengar perkataan Ibunya," kelakar Selir Agung Chu sambil menoel pelan pipi chuby Putri Bai.

Mendengar ini, Bai Xin Yu hanya bisa tersenyum polos uhh dirinya terlalu asik berpikir sehingga tidak mendengarkan perkataan Ibunya.

"Baiklah Ibu rasa gadis kecil ini membutuhkan istirahat," ujar Ibunya lagi.

"Dayang Ling bawa Putri Bai Xin Yu ke pavilliunya, dan segera siapakan tempat tidurnya," ucap Selir Agung Chu memberi perintah.

"Baik, Yang Mulia," jawab Dayang Ling sambil menbungkukkan sedikit tubuh tua-nya.

"Ayo sayang kembali kepaviliiun-mu,l dan segera tidur," ujar Selir Agung Chu sambil membatu Putri Bai Xin Yu berdiri.

"Ibu, menundukklah sedikit," ujar manja Putri Bai.

Mendengar ini Selir Agung Chu-pun mensejajarkan tubunya dengan Putri Bai Xin yu, dan.

Cup

"Aku menyayanggi Ibu," pekik riang Putri Bai Xin Yu dan langsung berlari keluar dari kediaman Selir Agung Chu.

Dayang Ling yang melihat sang junjungan-nya berlari pun dengan cepat juga ikut berlari keluar dari kediaman Selir Agung Chu, dan sesekali memanggil sang Putri agar berhenti. Tapi tentu saja sebelum menyusul sang Putri Dayang Ling memberi hormat terlebih dahulu kepada Selir Agung Chu.

Selir Agung Chu, yang mendepatkan kecupan sayang dari Putrinya itupun mengeluakan kekehan hangatnya.

Ohh, Putrinya sangat manis katanya dalam hati.

"Dayang Su segera siapkan air dingin, aku ingin berendam cuaca hari ini cukup panas," perintah Selir Agung Chu dan langsung berjalan memasuki Pavilliun-nya.

"Baik Yang Mulia," jawab Dayang Su sopan sambil berjalan mengikuti sang junjungan.

_________

"Aku rasa ada yang berbeda dari wanita itu," cetus Kaisar Bai dengan nada datar-nya.

"Maaf Yang Mulia, tapi hamba rasa tidak ada hal yang berbeda bagi seorang Ibu yang memberikan perhatian kepada anaknya," jawab heran Jendral An Bing San.

"An Bing San, kau yang selalu mengawasinya beri tahu aku apa yang membuat dirinya berubah," desak Kaisar Bai kepada jendral An.

"Maaf Yang Mulia tapi hamba benar-benar tidak mengetahui hal apa yang membuat Yang Mulia Selir Agung Chu berubah," balas sopan An Bing San.

"Maka itu menjadi tugasmu sekarang," ujar Kaisar Bai sambil berjalan turun dari tangga ruangan tempat dirinya yang sedari tadi mengamati Selir Agung Chu.

Ya ruangan yang memiliki dua lantai yang berjarak sekitar lima puluh meter dari pavililliun salah satu Selir-nya.

"Ada apa dengan laki-laki itu tidak biasanya dia begitu memperhatikan salah satu Istrinya," ucap Jendral An Bing San dalam hatinya.

"Huh jalani saja perintahnya," ucap cuek Jendral An Bing San lagi sambil ikut berjalan turun dari ruanggan yang saat ini dia, datangi.

_________________

Ngaret dikit yaw...😚

Vote ya sayang😜
See You Next Part👄

Follow akun author💅

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now