49

53.3K 6.5K 573
                                    


Hello🍦

_______________

Kediaman Permaisuri

"Kapan perhiasan ini dikirim?" tanya Permaisuri Song sambil menatap penuh minat keempat kotak perhiasan yang berada diatas meja riasnya.

"Menjawab Yang Mulia, perhiasan ini baru dikirim kemarin setelah beberapa minggu dipesan oleh pihak istana," jelas Dayang In.

"Aku ingin memakai ini," tunjuk Permaisuri pada salah satu kotak perhiasan.

Mendengar permintaan dari tuannya, dengan cekatan Dayang In mulai memasangkan perhiasan tersebut pada beberapa bagian rambut Permaisuri yang telah ditata rapi.

"Ini sangat cantik, ah aku sangat menyukainya," ucap antusias Permaisuri sambil memutar sedikit tubuhnya kearah kanan dan kiri untuk melihat tampilan dari segala arah.

"Ayo keluar, aku ingin bersantai di pendopo," ujar Permaisuri yang kemudian beranjak dari meja riasnya.

Mengangkat sedikit bagian hanfunya, dengan anggun Song Ir Ya berjalan menaiki tangga untuk sampi di pendoponya.

Dengan seyum yang terlihat menawan, Permaisuri Song tampak memandang kolam dikediamannya dengan perasaan bahagia.

"Hidupku sanggat tenang semenjak wanita itu tertidur dengan damainya," ungkapnya dalam hati.

"Tolong tuangkan teh lagi untukku," pinta Permaisuri Song sambil melirik sekilas Dayang In.

"Ya, Yang Mulia," tanggap Dayang In segera menuangkan teh kedalam sebuah cangkir yang akan dinikmati, Permaisuri Song.

"Apakah ada kabar terbaru tentang kondisi Selir Agung Chu?" tanya Permaisuri Song setelah menyesap sedikit teh miliknya.

"Maaf Yang Mulia, tidak ada kabar apapun mengenai Selir Agung Chu," jawab Dayang In yang dibalas helaan nafas kasar Song Ir Ya.

"Utus salah satu pelayan untuk memantau kediamannya," perintah Permaisuri.

"Baik Yang Mulia."

"Yang Mulia Kaisar benar-benar sangat menjaga Chu Xi Mei," cibir Permaisuri tidak senang.

__________

"Kasim Jo," panggil Kaisar Bai.

"Menjawab Yang Mulia."

"Panggil Jendral An kemari, dan katakan untuk menunda pengeledahan kediaman Permaisuri, ada hal penting yang harus segera dirinya laksanakan," perintah Kaisar Bai.

"Oh ya, pangil juga kepala Dayang Inspektur, aku melupakan keberadaan mereka sebagai penegah hukum istana dalam," lanjut Kaisar Bai.

"Maaf Yang Mulia, tapi Selir manakah yang akan ditunjuk dalam kepemimpinan Istana dalam untuk masalah ini?" tanya Kasim Jo.

"Karena Selir Agung Chu masih terbaring sakit, jadi biarkan Selir Mo Li Fei yang memimpin," putus Kaisar Bai.

"Baik, Yang Mulia," sahut Kasim Jo segera pergi.

"Sial kenapa aku melupakan hal ini," gerutu Bai Si Yu dalam hatinya setelah beberapa saat berpikir.

Yang Mulia, salah satu Dayang utusan Ibu Suri datang menghadap," imbuh salah satu Dayang diluar ruangannya.

"Ya, Persilahkan dirinya masuk."

"Hormat hamba, Yang Mulia Kaisar."

"Bangkitlah."

"Yang Mulia, Ibu Suri meminta hamba untuk menyampaikan bahwa beliu telah siap untuk keluar dari istana."

"Bagaimana dengan Nenek Agung?"

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now